Contoh Syair Pendidikan Bersajak A-A-A-A Beserta Maknanya

Contoh syair pendidikan di bawah ini sangat baik untuk memberikan pesan-pesan dan nasihat akan betapa pentingnya ilmu dan pendidikan dalam kehidupan.

Syair termasuk karya sastra yang dikenal di nusantara lewat imbas peradaban Islam. Syair berkembang dan banyak diminati oleh masyarakat pada masa-masa penyebaran Islam.

Syair termasuk media dalam mengungkapkan pesan, nasihat, dan petuah-petuah lewat sebuah karya tulis yang mempunyai pola tertentu. Syair berbeda dengan pantun. Syair mempunyai sajak a-a-a-a, sedangkan pantun biasanya bersajak a-b-a-b.
Contoh syair pendidikan di bawah ini sangat baik untuk memberikan pesan Contoh Syair Pendidikan Bersajak a-a-a-a Beserta Maknanya
Ilustrasi: membaca pola syair pendidikan

Contoh Syair Pendidikan

Syair pendidikan termasuk jenis syair non naratif, yang pada umumnya syair bertema perihal agama Islam dan nasihat-nasihat lainnya.

Berikut ini yaitu pola syair pendidikan beserta makna yang sanggup dipetik dari syair tersebut.

#1. Contoh Syair Pendidikan: Ilmu untuk Masa Depan
Contoh syair di bawah ini mempunyai tema mengenai pendidikan. Pendidikan merupakan pintu untuk memasuki masa depan yang cerah.

Untuk Masa Depanmu
Karya: Gina Hayana

Dengarlah wahai anakanda
Rajinlah berguru sepanjang masa
Ilmu tiada pernah habis dieja
sebagai bekal sepanjang usia

Dengan ilmu engkau terjaga
Dari suramnya waktu dan masa
Cemerlang akan senantiasa
Menyinari dirimu di masa dewasa

Amanat Contoh Syair Pendidikan di atas :
Cotoh syair pendidikan di atas mempunyai amanat atau pesan akan betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan ini. Pendidikan akan berkhasiat bagi diri sendiri dan bagi masa depan.

Ilmu yang ada di dunia jumlahnya sangat banyak. Bahkan sanggup dikatakan sangat tidak mungkin untuk menghitungnya. Tugas bagi pelajar yaitu tetap berguru dan mencari ilmu. Sebab ilmu merupakan bekal bagi kehidupan.

#2. Contoh Syair Pendidikan: Menuntut Ilmu

Bangunan ini sudah tua
Namun jangan dikira renta
Kemarilah untuk bermimpi dan berharap
Tentang gelora masa muda

Jika memang punya mimpi
Datanglah berguru di sini
Sebagai bekal untuk diri
Kelak berkhasiat masa nanti

Bangunan renta ini sekolahmu
Sekolah untuk menimba ilmu
Belajar tekun bersama Guru
Untuk ilmu yang baru

Pesan dan makna:
Maksud syair pendidikan di atas yaitu jangan melihat sekolah hanya dari bangunannya. Sebab sekolah yaitu kawasan menuntut ilmu sebagai bekal masa depan.

Impian atau harapan yang kita miliki sanggup diwujudkan dengan mempunyai ilmu. Sekolah merupakan kawasan berguru banyak hal terutama ilmu yang sangat berkhasiat dikemudian hari.

Bangunan sekolah yang renta belum tentu menjadi renta sehingga tidak sanggup digunakan. Bangunan sekolah itu penting, namun yang lebih penting yaitu ketekunan berguru bersama guru untuk mendapat banyak sekali macam ilmu baru.

#3. Contoh Syair Pendidikan: Perjuangan Mencapai Cita-cita
Contoh syair di bawah ini masih sanggup dikategorikan sebagai pola syair pendidikan yang mempunyai tema khusus yakni perihal usaha seorang anak untuk mencapai cita-cintanya.

Awalnya ia putra sang bunda
Berkelana selagi umur muda
Mencari harapan dan cita-cita
Menggapai semasih muda

Badai tiba tak diduga
Bunda pergi tinggalkan fana
Dia dalam teramat duka
Lagi usang ayah tak punya

Semangat tak jua reda
Berjuang keringat tak berhingga
Berperih tuk terwujud asa
Hendak hati menjadi nyata.

Amanat:
Adapaun maksud atau amanat yang sanggup kita petik dari syair di atas diantaranya sebagai berikut:

  1. Berusahalah untuk mewujudkan harapan yang dimiliki hingga tercapai dan menjadi kenyataan.
  2. Terus bersemangat dan jangan berputus asa untuk meraih cita-cita.
  3. Permasalahan dan sedih yang dialami jangan menjadi penghalang untuk meraih cita-cita.
#4. Contoh Syair Pendidikan: Hari Pendidikan Nasional

Selain untuk pesan sehari-hari, syair juga sanggup digunakan atau dibacakan pada waktu-waktu tertentu. Salah satu waktu yang sempurna untuk membawakan dan membacakan syair pendidikan yaitu pada ketika hari pendidikan nasional (Hardiknas).

Berikut yaitu pola syair pendidikan mengenai hari pendidikan nasional:

Syair Pendidikan Untuk Negeriku
Oleh: Agus Purnomo

Inilah syair perihal hardiknas,
jangan dibaca hati yang panas,
untuk pengingat supaya awas,
bukannya kebanggaan supaya puas.

Sekarang dunia sangatlah maju.
janganlah hingga kita tertipu,
kualitas rendah dibanding lalu,
tak pernah bergerak dititik itu.

Pendidikan sudah dibentuk pilar,
semoga menjadi bangsa nan besar,
tapi masalahnya tak kelar-kelar,
kolam benang kusut berpusar-pusar.

Dahulu kita bangsa yang hebat,
guru dikirim ke negeri hang jebat,
kini faktanya sudah terjulat,
anak negeriku kesana meloncat.

Belumlah lagi kualitas orangnya,
digunakan diluar cuma tenaganya,
menjadi buruh kebun sawitnya,
atas pembantu rumahtangganya.

TKI menjadi buruh bangunan,
otak tak perlu yang penting tangan,
bekerja berat mikirnya ringan,
itulah harga hasil pendidikan.

Hai...hai, anggaran pendidikan,
katanya kini telah ditingkatkan,
segala kemudahan telah dibangunkan,
segala kegiatan telah diluncurkan,

Bermacam pula itu namanya,
sekolah gratis amat disukanya,
bagaikan obral tentu mutunya,
tetapi bahagia orang padanya.

Belumlah lagi yang kebarat-baratan,
Bahasa inggeris yang diutamakan,
laboratoriumnya dianaktirikan,
latihan kerasnya kini ditinggalkan.

Guru kini menggunakan dasi,
duitnya banyak dari sertifikasi,
bahkan ada bermercedes classi,
penuh pula kantong berisi.

Cara mengajar kini telah keren,
dibantu dengan alat moderen,
sambil dudukpun ia sanggup eksen,
mengajar murid dengan telaten.

Muridpun sudah semakin maju,
bermacam model menggunakan baju,
kalaupun murka tak boleh ninju,
sebab sanggup dipenjara si guru.

Cara di barat kini ditiru,
digunakan banyak model yang baru,
menciptakan pusing pak dan bu guru,
akibatnya pun tetap juga itu-itu.

Sabaaaar!itu semua proyek besar,
supaya bangsa bertambah pintar,
dievaluasi terus tak kelar-kelar,
belumlah tuntas sudah dibubar.

Dibuat lagi proyek yang lain,
dana yang besar mengucur yakin,
padahal cuma negara miskin,
tapi memangnya mereka pikirin?

Ujian nasional juga dibuat,
sasaran nilai pun harus sepakat,
maka guru pun bikin mufakat,
supaya "suksesnya" sanggup terlihat.

Murid-muridpun banyak yang tenang,
sebab tim sukses telah dirancang,
ketika ujian serentak diserang,
kertas kecil pun akan melayang.

Selain itu pensilnya tipis,
sanggup dihapus untuk dilapis,
atau dibantu barang sebaris,
sungguh menciptakan kita miris.

Kalaulah cara begitu hina,
Tuhan pun sudah tak diindahkannya,
wajarlah ijazah tiada berguna,
tak berkat pula yang diajarkannya.

Betapa sayang jikalau terlibat,
sebab guru bukan penjahat,
bukanlah pula ia pejabat,
tetapi mengajar yang perlu hebat.

Rusaknya jiwa jangan dibuat,
terhadap moral diri diikat,
berilah teladan dari yang dekat,
sesudah mati tidak melarat.

Astaghfirullah, semua kini telah bertukar,
anak guru pun banyak tak pintar,
miskin teladan kini menyebar,
semoga bangsa segera sadar.

Di rumah guru miskin teladan,
anak berguru tak diiringkan,
ibu ayahnya sibuk tontonan,
di televisi yang melenakan.

Tradisi membaca jauh berkurang,
apalah lagi guru mengarang,
di kantor sibuk nyeritain orang,
sungguh yang baik semakin jarang.

Jadilah kita pendidikan yang bangga,
sebab berhasil membentuk jiwa,
yang jujur bekerja dengan perkasa,
menciptakan yang sulit menjadi bisa.

Tak ada yang jago gampang didapat,
haruslah berguru keras dan kuat,
makanan dijaga supaya sehat,
lapang dada mengajar menjadi syarat.

Kepada siswa kita ajarkan,
ilmu yang berkah kan diberikan,
bila benar dan baik cara ajarkan,
dunia akherat sanggup ganjaran.

Marilah kita banyak merenung,
persoalan bangsa sebesar gunung,
dunia pendidikan menciptakan bingung,
semoga kelak kita beruntung.

Berhenti kita selalu berbohong,
nampak berisi padahal kosong,
kelak kita jadi bangsa tong,
bunyinya berpengaruh isi melompong.

Segeralah semua menjadi sadar,
supaya petunjuk-Nya akan terpancar,
Menjadi kita bangsa yang besar,
ke segala penjuru harum menyebar.

Amanat:
Amanat dan pesan yang ingin disampaikan dalam syair pendidikan di atas yaitu mengenai kritik dan kenyataan yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia.

Di simpulan syair disampaikan mengenai pentingnya untuk kembali merenung untuk memperbaiki permasalahan yang ada semoga Allah menunjukkan petunjuk-Nya dan sanggup kembali menjadi bangsa yang besar dan membanggakan.

Baca juga5 Jenis Contoh Syair (Nasihat/Agama, Kiasan, Romantis/Cinta, Panji & Sejarah)

Demikian 4 pola syair pendidikan dan maknanya yang sanggup kami bagikan pada goresan pena ini. Semoga pesan dan makna yang ingin disampaikan penulis sanggup kita ambil dan terapkan dalam kehidupan kita.