5 Cara Menentukan Calon Suami Yang Baik Berdasarkan Islam

Sebagai seorang muslim menikah merupakan satu langkah ibadah yang tinggi nilai pahala di  dalamnya. Menikah yaitu jalan untuk menggenapi separuh agama supaya tercipta sakinah, mawaddah wa rohmah dalam bingkai rumah tangga. Oleh alasannya itu seorang muslimah seyogyanya menentukan calon suami yang kelak bisa menghadirkan ketentraman, membimbing di dunia dan bersama di alam abadi dalam nirwana dan ridhaNya.

Pernikahan termasuk ibadah yang paling lama, maka seorang perempuan dilarang "asal comot" menentukan laki-laki sebagai pasangan. Sebab suami nantinya mempunyai tugas besar sebagai qowwam atau pemimpin keluarga yang merupakan miniatur kecil dalam organisasi masyarakat. Lebih jauh bahwa suamilah yang akan menentukan arah perahu rumah tangga akan berlayar kemana.
 Sebagai seorang muslim menikah merupakan satu langkah ibadah yang tinggi nilai pahala di 5 Cara Memilih Calon Suami yang Baik berdasarkan Islam

5 Cara Memilih Calon Suami yang Baik

Menginginkan buah hati yang baik tak lepas dari pemilihan calon pasangan hidup, maka menentukan calon suami yang baik merupakan langkah awal untuk mewujudkan generasi terbaik.

Lalu bagaimanakah menentukan calon suami yang baik berdasarkan Islam supaya rumah tangga menjadi ladang pahala.

Berikut 5 cara yang bisa dipakai untuk menentukan calon suami yang baik berdasarkan Islam :

Al-Bukhori meriwayatkan dari Abu-Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Salallohu'alaihi wa sallam, dia bersabda :

"Wanita dinikahi lantaran empat perkara: lantaran hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah perempuan yang taat beragama. pasti engkau beruntung".

1. Harta yang Dimiliki
Sebagaimana hadits di atas, kriteria harta boleh menjadi salah satu pertimbangan untuk membina rumah tangga. Setiap perempuan pastinya menginginkan suami yang berdikari dari segi ekonomi, tidak bergantung pada orang renta apalagi mertua. Jadi, boleh saja menentukan seseorang lantaran hartanya.

Namun, jikalau ada lelaki sholih yang taraf hartanya biasa-biasa saja jangan buru-buru ditolak ya dear. Sebab banyaknya harta bukanlah hal utama yang mengantarkan kebahagiaan rumah tangga.

2. Keturunan yang Dipunyai
Bobot keturunan biasanya juga tidak luput dari pertimbangan menentukan calon suami, memang tidak harus berketurunan darah biru. Namun, seseorang biasanya ingin memastikan latar belakang calon suami alasannya tabiat dan aksara dari calon suami, orang renta atau bahkan buyutnya kelak akan berpotensi diturunkan kepada anak keturunannya.

Rasulullah SAW juga memberikan supaya kita mempunyai banyak anak keturunan supaya bisa dibanggakan di alam abadi kelak. Tentu ini menjadi kebahagiaan yang luar biasa jikalau anak keturunan yang dilahirkan menjadi bawah umur yang mempunyai sikap dan akhlakul karimah alasannya ditopang oleh kualitas keturunan suami dan garis keturunannya yang memang sudah mempunyai sifat-sifat mulia.

Baca juga: 4 Doa untuk Mendapatkan Keturunan yang Baik

3. Ketampanan yang Menyertai
Sebagaimana Sabda Nabi SAW "Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyayangi keindahan". Pun demikian dengan insan juga menyayangi keindahan, ketampanan. Meski ketampan anterbilang relatif dan akan pudar seiring berjalannya waktu yang membawa pada putihnya rambut dan kerutnya kulit. Namun menentukan calon pasangan yang bisa mendamaikan jiwa dengan ketampanan dibolehkan. But, ini bukan hal mutlak ya dear..

Ingat bahwa ketampanan mungkin akan membuatmu terkagum, namun baiknya budpekerti akan membuatmu tenang dan langgeng.

4. Ketaatan dalam Agama
Dari ke empat poin di atas Rasulullah SAW memerintahkan untuk menduhulukan aspek agama jikalau seseorang hendak menikah. Suami akan menjadi sandaran bagi sang istri. Maka calon suami yang memegang berpengaruh agama maka ia akan menyelamatkan dan membimbing istrinya dari perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah SWT.

Ingat ya dear, perekat terkuat antara suami dan isteri bukanlah semata cinta, ketampanan, keturunan ataupun banyaknya harta yang dimiliki tapi lantaran alasannya agama.

5. Kesamaan Pandangan
Bersatunya laki-laki dan perempuan dalam mahligai rumah tangga yang akan menyatukan dua insan yang berbeda, tidak dipungkiri perbedaan keduanya akan semakin terlihat seiring berjalannya waktu.

Bahkan banyak yang menyatakan jikalau rumah tangga akan diuji di tahun-tahun pertama sampai tahun ke-lima pernikahan. Tentu hal ini haruslah dihadapi oleh suami-istri dan tidak sanggup dibebankan pada salah satu bahu atau satu pihak saja.

Dengan adanya kesamaan pandangan akan menciptakan mereka menjadi kompak. Tidak melihat persoalan dan beban yang ada bahwa harus diselesaikan salah satu pihak saja, tapi mereka akan melihat persoalan sebagai tanggung jawab bersama (kita berdua).

Kesamaan pandangan ini bisa berupa kesamaan akan tujuan yang hendak dicapai, kesamaan visi misi, dan kesamaan idealisme yang diperjuangkan.
Bersatunya laki-laki dan perempuan dalam mahligai rumah tangga yang akan menyatukan dua insan yang berbeda, tidak dipungkiri perbedaan keduanya akan semakin terlihat seiring berjalannya waktu.

Bahkan banyak yang menyatakan jikalau rumah tangga akan diuji di tahun-tahun pertama sampai tahun ke-lima pernikahan. Tentu hal ini haruslah dihadapi oleh suami-istri dan tidak sanggup dibebankan pada salah satu bahu atau satu pihak saja.

Dengan adanya kesamaan pandangan akan menciptakan mereka menjadi kompak. Tidak melihat persoalan dan beban yang ada bahwa harus diselesaikan salah satu pihak saja, tapi mereka akan melihat persoalan sebagai tanggung jawab bersama (kita berdua).

Kesamaan pandangan ini bisa berupa kesamaan akan tujuan yang hendak dicapai, kesamaan visi misi, dan kesamaan idealisme yang diperjuangkan.

Kesamaan memandang suatu masalah beserta solusinya haruslah dari cara pandang yang sama. Agar problem yang ada bisa teratasi dengan baik, pun dengan pandangan yang sama itulah rumah tangga akan berjalan harmonis.

Baca juga: 5 Macam Doa Untuk Suami Yang Sedang Bekerja

Demikian lima cara yang baik menentukan calon suami dalam Islam. Memastikan calon suami yang baik sangat penting alasannya ijab kabul yaitu ibadah, ladang pahala yang tinggi nilainya. Semoga setiap kita mendapat suami impian, suami idaman yaitu suami yang bisa membimbing dalam ketaatan kepadaNya.

Related Post