Majas
A.Pengertian majas
Majas ialah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain.
B.Macam-macam majas :
1. Majas perbandingan
a. Perumpamaan ialah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berkaitan dan sengaja dianggap sama.
Contoh: Bagai kaambing dihalau ke air.
b. Metafora ialah perbandingan yang implisit tanpa kata pembanding.
Contoh: Kapan Anda bertemu dengan kembang desa itu?
c. Personifikasi ialah perbandingan yang melukiskan benda mati seperti hidup.
Contoh: Banjir bandang telah menelan korban manusia.
d. Alegori ialah majas yang mengandung sifat-sifat budpekerti manusia.
Contoh: Mendayung perahu rumah tangga.
2. Majas Pertentangan
a. Hiperbola ialah majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan.
Contoh: Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b. Litotes ialah majas yang menyatakan berlawanan, memperkecil, atau memperhalus
keadaan.
Contoh: Terimalah dukungan yang tidak berharga ini.
c. Ironi ialah majas yang menyatakan makna yang bertentangan atau sebaliknya dengan
maksud menyindir.
Contoh: Pagi benar engkau datang, gres pukul delapan.
d. Paradoks ialah pengungkapan suatu kenyataan yang seperti bertentangan, tetapi
mengandung kebenaran.
Contoh: Hidupnya mewah, tetapi tidak bahagia.
3. Majas Pertautan
a. Metonimia ialah majas yang menggunakan nama ciri atau hal yang ditautkan dengan
orang, barang sesuai penggantinya.
Contoh: Dia suka mengisap Djisamsu.
b. Sinekdok
2a. Parsprototo ialah penyebutan sebagian untuk maksud keseluruhan
Contoh: Saya tidak melihat batang hidungnya.
2b. Totem Protaparte ialah penyebutan keseluruhan untuk maksud sebagian.
Contoh: Indonesia meraih medali emas dalam pertandingan itu.
c. Alusio ialah majas yang menunjuk secara tidak pribadi kesuatu insiden dengan menggunakan peribahasa.
Contoh: Menggantung asap saja kerjamu semenjak tadi. (membual, omong kosong)
d. Eufeumisme ialah majas yang halus sebagai pengganti ungkapan.
Contoh: Pemerintah mengadakan penyesuaian harga BBM, (menaikkan)
1. Semenjak bekerja di perusahaan itu Karim mengamati sifat-sifat pak Bolang. Ia tahu benar bahwa tak ada gading yang tak retak. Karim paham benar bahwa pak Bolang sanggup lupa daratan jika disanjung-sanjung.
Ungkapan lupa daratan dalam paragraf di atas artinya …
a. tidak tahu arah
b. tidak tahu kiblat
c. tidak ingat apapun
d. tidak tahu diri
e. bertindak tanpa menghiraukan harga diri
Kunci : A
Pembahasan :
Bertindak tanpa menghiraukan apapun termasuk harga diri.
2. Si Polan ingin dikagumi teman-temannya. Untuk itu ia tak segan berbelanja lebih dari kemampuannya. Dalam waktu singkat habislah uang belanja bulanannya, bahkan bertumpuklah utang-utangnya.
Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas ialah ….
a. menyerupai api dalam sekam
b. besar pasak daripada tiang
c. habis elok sepah dibuang
d. bunga gugur putikpun gugur
e. tak ada gading yang tak retak
Kunci : B
Pembahasan :
Arti peribahasa besar pasak daripada tiang besar pengeluaran dari pendapatan.
3. Majas Metonimia terdapat dalam kalimat ….
a. Monumen itu mengingatkan kita pada insiden Lubang Buaya.
b. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan penjahat itu terpaksa diamankan.
c. Dari kemarin aku tidak pernah melihat batang hidungnya.
d. Dari kejauhan tampak berpuluh-puluh layar yang berderet di pelabuhan.
e. Dia sedang asyik membaca Nh. Dini di perpustakaan sekolah.
Kunci : C
Pembahasan :
Majas Metonimia merupakan majas yang menggunakan ciri seseorang untuk
mewakili/menyebutkan seseorang, contohnya si hitam.
Batang hidung seseorang pada pernyataan c menggunakan majas metonimia, karena
pernyataan c yang paling tepat.
Pernyataan e menggunakan majas totem properte