Contoh Teks Editorial Ihwal Sampah Beserta Strukturnya

Kali ini saya akan membagikan 2 pola teks editorial perihal sampah beserta strukturnya yang merupakan salah satu bahan pembelajaran bahasa indonesia  yang mungkin teman-teman butuhkan untuk mengerjakan tugas. Nah tanpa perlu banyak basa busuk lagi simaklah beberapa pola dari teks editorial singkat dibawah ini.
 pola teks editorial perihal sampah beserta strukturnya yang merupakan salah satu bahan Contoh Teks Editorial Tentang Sampah Beserta Strukturnya

Contoh Teks Editorial Tentang Sampah

Sampah
Membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Dikatakan dengan kebiasaan lantaran memang sering terlihat aneka macam warga yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya.Terkadang tempat sampah sudah tersedia namun masyarakat seakan-akan tidak melihatnya dan malah membuang sampah tersebut dimana-mana. Namun, terkadang juga memang kurangnya pemerintah dalam menyediakan tempat sampah.

Masyarakat yang membuang sampah tidak mengenal usia, jenis kelamin, dan status pekerjaan. Baik itu dari kalangan remaja, kalangan orangtua,  bahkan belum dewasa pun sering membuang sampah sembarangan. Mungkin belum dewasa tersebut membuang sampah sembarangan lantaran mereka melihat kebiasaan dari orangtuanya yang tidak pernah menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya sering membuang sampah sembarangan.

Kebiasaan membuang sampah dilakukan oleh masyarakat secara terang-terangan di depan umum tanpa rasa aib dan bersalah sedikitpun. Mereka yang membuang sampah sembarangan itu tidak memikirkan bagaimana jikalau orang lain yang melihat perbuatannya.

 Disisi lain, mereka saat melihat orang lain yang membuang sampah sembarangan tidak ada yang menegur, bahkan mereka sama sekali tidak memperdulikan hal tersebut. Dari ketidakpedulian tersebut telah menjadikan acara membuang sampah itu sulit tidak boleh dan lambat laun menjadi sebuah kebiasaan.

Biasanya masyarakat yang tinggal di tempat Ibu Kota yang di bersahabat sungai-sungai yang sering melaksanakan acara tersebut. Mereka  sering membuang sampah ke Sungai lantaran memang minimnya tempat pembuangan sampah, jadi mereka membuangnya ke Sungai. Masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat sampah sampai pada alhasil sungai menjadi tercemar, disebabkan banyaknya tumpukan sampah di Sungai.

Tumpukan sampah yang menggenang di sungai tersebut tolong-menolong sanggup menjadikan banjir. Banjir juga merupakan salah satu dilema di Jakarta selain dilema sampah. Banyak masyarakat Jakarta yang memang sering mengeluh atas banjir yang terjadi, bahkan mereka menyalahkan pemerintah yang tidak benar mengurusi dilema banjir. Padahal tanpa mereka sadari penyebab banjir yang terjadi akhir perbuatan mereka sendiri yang membuang sampah sembarangan ke sungai.

Padahal seluruh masyarakat banyak yang menginginkan dan mendambakan lingkungan hidup tempat tinggal mereka itu sehat dan bersih. Namun, semua itu tampaknya hanya mimpi saja. Tentu saja itu semua hanya mimpi. Dari masyarakatnya sendiri pun tidak pernah mau menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka.

Jika ada lingkungan yang tidak higienis dan sering adanya banjir masyarakat menyalahkan pemerintah. Apakah semua hal tersebut patut sepenuhnya disalahkan kepada pemerintah?

Pemerintah tolong-menolong pun sudah sering memperlihatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesadaran untuk membuang sampah sembarangann. Namun, entah mengapa masyarakat pun malah semakin membuang sampah dimana-mana.

Sepertinya untuk mengatasi kebiasaan masyarakat tersebut, pemerintah harus melaksanakan sosialiasi yang rutin. Masyarakat harus berguru untuk tidak membuang sampah sembarangan di tempat manapun, baik itu di lingkungan rumah, kantor, sekolah, bahkan di Sungai.

Masyarakat jangan asal menyalahkan pemerintah atas sampah yang menumpuk, lingkungan yang tidak higienis dan banjir yang sering terjadi. Namun, masyarakat harus memikirkan bagaimana cara mengubah biar diri mereka sadar akan perbuatan mereka selama ini, dan memulai untuk menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan lagi.

Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk menjaga lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan lagi. Pemerintah membantu dalam menyediakan tong sampah untuk setiap daerah. Tong sampah  untuk sampah organik dan sampah non-organik, biar masyarakat sanggup memilah sampah-sampah yang akan mereka buang nanti.

Sementara, masyarakat membantu pemerintah dalam menjaga lingkungan sekitar dari sampah dengan melaksanakan daur ulang sampah menjadi suatu produk kreativitas. Sekarang ini banyak ibu-ibu rumah tangga yang mendaur ulang sampah menjadi barang ibarat tas dan kerajinan lainnya. Daur ulang tersebut untuk mengurangi sampah yang menumpuk.

Semoga dengan kolaborasi ibarat itu akan mewujudkan lingkungan yang higienis tanpa sampah. Marilah kita memulai untuk membuang sampah pada tempatnya.

Demikianlah pola dari editorial perihal sampah beserta dengan strukturnya semoga bermanfaat untuk teman-teman pembaca semuanya.