☰
Dibalik Warna-Warni Kembang Api
Happy New Year teman , niscaya semalam sudah pada lihat pertunjukan kembang api bukan?, Mungkin beberapa dari teman berfikir, kembang api kok sanggup warna-warni sih? Nah ini beliau jawabannya.
Kembang api berada dalam golongan “Low Explosive” yang dipergunakan untuk tujuan hiburan. Kembang api diyakini berasal dari China pada era ke 12 sebagai hasil samping inovasi debu hitam (gundpowder) dan pada ketika itu digunakan untuk mengusir roh jahat dan mengisi perayaan tahun gres China dan bazar bulan.
Kembang api umumnya terbuat dari kertas atau tanah liat berbentuk silinder atau bola. Kembang api berbentuk silinder didalamya kemungkinan terdapat silinder-silinder kertas lagi, dan disusun sedemikian rupa sehingga apabila kembang api tersebut disulut maka akan diperoleh bentuk, warna, dan bunyi yang diinginkan.
Komposisi Kembang Api
Terdapat 5 komposisi utama kembang api yaitu: Binder, Oksidator, Reduktor, Agen Pemberi Warna, dan Regulator. Fungsi masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
Binder
Binder berfungsi untuk biro pengikat sehingga seluruh materi pembuat kembang api sanggup dijadikan adonan berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan yakni dextrin.
Regulator
Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada kembang api. Semakin besar luas permukaan logam maka semakin cepat reaksi akan berlangsung.
Fuel
Karbon atau thermit umumnya digunakan sebagai fuel pada kembang api. Fuel akan melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan oksidator tereduksi, selama proses ini berlangsung maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk produk yang lebih stabil, bencana pembakaran ini hanya memerlukan sedikit energi supaya reaksinya berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan dihasilkan energi yang cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material lain sehingga terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya cahaya kembang api.
Oksidator
Oksidator diharapkan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses pembakaran. Bahan oksidator yang digunakan biasanya dari golongan nitrat, klorat, ataupun perklorat. Awalnya nitrat digunakan sebagai materi oksidator dan senyawa yang sering digunakan yakni kalium nitrat. Penguraian kalium nitrat yakni sebagai berikut:
Quote:2 KNO3 -> K2O + N2 + 2.5 O2
Tidak semua oksigen dari KNO3 diubah menjadi oksigen, dan reaksi berjalan tidak begitu ekstrim sehingga gampang di control. Hal ini menyebabkan nitrat digunakan sebagai reaksi awal penyulutan kembang api supaya kembang api hingga di angkasa.
Untuk mendapat reaksi yang ekstrim (dalam arti kecepatan dan menghasilkan panas yang cukup) maka diharapkan oksidator yang lebih berpengaruh dibandingkan nitrat. Ingat supaya kembang api sanggup menghasilkan kilatan cahaya maka kita harus menciptakan ion logam biro pemberi warna tereksitasi untuk itulah diharapkan suhu yang tinggi.
Klorat merupakan oksidator yang lebih baik dibandingkan dengan nirat, reaksi yang terjadi sangat ekplosif dan menghasilkan suhu yang tinggi selain itu semua oksigen dalam klorat sanggup diubah menjadi oksigen. Memberikan oksigen dengan jumlah yang cukup untuk proses pembakaran pada kembang api.
Quote:2 KClO3 -> 2KCl + 3 O2
Sayangnya klorat tidak stabil dan diharapkan penanganan khusus dalam proses pembuatan kembang api, beberapa senyawa klorat sanggup meledak ketika dijatuhkan ke tanah. Oleh lantaran itu penggunaan klorat digantikan oleh perklorat. Perklorat kini banyak digunakan pada industri kembag apai lantaran stabil dan bereaksi sama ekstrimnya dengan klorat
.
Quote:KClO4 -> KCl + 2O2
Reduktor
Reduktor bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh oksidator membentuk gas yang bertemperatur tinggi dan mengembang dengan cepat. Reduktor yang digunakan biasanya yakni sulfur dan karbon.
Quote:S + O2 -> SO2
C + O2 -> CO2
Agen Pemberi Warna
Warna kembang api dihasilkan dari pemanasan senyawa logam tertentu. Atom logam menyerap energi yang dihasilkan dari reaksi oksidator dan reduktor diatas dan kemudian beliau melepaskan energi itu kembali dalam bentuk cahaya dengan warna tertentu.
Energi yang diserap menyebabkan electron logam melompat dari tingkat energi standarnya ke tingkat energi yang lebih tinggi, dinamakan dengan istilah tereksitasi kemudian electron terebut kembali ke tingkat energi semula dengan membebaskan energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
Ion logam yang digunakan untuk memberi warna pada kembang api diantaranya adalah:
Merah:
Garam stronsium atau garam lithium. Contohnya yakni litium karbonat Li2CO3 yang menawarkan warna merah dan Stronsium karbonat yang menawarkan warna merah cerah.
Oranye
Garam kalsium misalnya kalsium klorida CaCl2
Kuning
Garam natrium misalnya natrium lorida NaCl.
Hijau
Garam barium atau senyawa yang sanggup menghasilkan gas Cl2. Contoh garam bariumnya yakni BaCl2.
Biru
Senyawaan tembaga misalnya tembaga(I) klorida CuCl.
Ungu
Campuran antara garam stronsium dan garam tembaga. Karena stronsium menawarkan warna merah dan tembaga menawarkan warna biru maka adonan kedua garam ini akan menghasilkan warna ungu.
Putih/Silver
Logam magnesium, titanium, ataupun aluminium.
Mengapa kita selalu melihat percikan kembang api terlebih dahulu kemudian gres bunyi ledakkannya?
Hal ini terjadi dikarenakan kecepatan cahaya lebih cepat satu juta kali dibandingkan dengan kecepatan suara. Jika kau melihat kembang api yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari tanah tempatmu bangkit maka diharapkan sekitar 3 detik untuk mendengar bunyi ledakan kembang api sesudah kau melihat percikan cahaya kembang api tersebut.
Sumber : https://www.facebook.com/BelajarSebentarYaa/posts/336866289790578