TheKill days #2

Tanpa mandi terlebih dahulu seorang pemuda berpawakan tinggi kurus
,rambut acak-acakan turun dari angkot 05 membawa tas yang isinya tak
lain pakaian kotor yang belum di cuci bercampur barang berkabel kusut
.perlahan pemuda itu melangkah menuju bus warna oranye , lalu bertanya
kepada seorang bapak-bapak berbaju batik : jurusan ke ... Kelas ...
Yang ini? Tak salah lagi inilah bus yang seharusnya dia naiki .lalu
masuklah pemuda itu ke dalam bus dengan dominasi warna oranye itu
.dengan menunggu sekitar seribu delapan ratus detik pemuda itu
menunggu dengan aroma bus yang membuat pusing kepala manusia.
perlahan tapi pasti penumpang mulai menaiki bus dan kejadian penuh
penumpang terjadi.bus mulai melaju para penjaja mijon, koran ,kopiah
, pop mi dan apa saja yg patut dijual mulai turun dari bus itu .jalan
tol belum terlihat suasana jalanan tak macet bus mulai memperlihatkan
kebolehannya dalam melaju dengan damai tanpa ugal-ugalan menikung
dengan indah di jalanan -di kota yang dingin ini .tak terlalu lama
untuk mencapai tol sekitar tiga puluh menit lewat lima puluh detik
.tanpa perlu tau berapa tarif tol untuk se ekor bus besar pemuda yang
belum mandi sejak dua hari lalu itu mulai memejamkan mata sembari
memegang tas .entah bermimpi atau tidak pemuda itu tampaknya ngantuk
.melaju dengan kecepatan seperti kayaknya kuda besi tak jadi masalah
yang besar untuk tetap melanjutkan tidur di hari yang mulai panas.di
kanan kiri jalan bahkan seperti ada pohon yang berlari melawan arah
bus itu pemandangan yang sudah tidak asing bagi penumpang bus pada
umumnya .tol demi tol dilalui dengan ketenangan tidur .Sampai di kota
panas suasana panas tak menyiutkan pemuda itu untuk tidak turun dari
bus .menelusuri jalanan yang sudah tak asing dan tak manis .mendengar
kabar saudaranya tak bisa menjemput tepat waktu , lantas pemuda itu
mencari tempat singgah bangunan demi bangunan telah di lewati olehnya
dengan muka tak senang dia ingat waktu di beri petunjuk untuk singgah
di masjid dan dengan melangkah demi langkah dengan konsentrasi yang
menurun pemuda itu menabrak bambu spanduk tak begitu sakit tapi
sedikit terlihat malu .asap kendaraan terik matahari hampir saja
membuatnya lengah .terlihat bangunan hijau menjulang beberapa meter
dari permukaan laut dan terlihat seperti menara masjid.betul saja itu
memang menara masjid .ya pemuda itu masuk masjid berwarna hijau itu
sejuk tak terlalu panas .
To be continued...