Kisah Haru, Anak Tanpa Lengan Setia Merawat Ibunya yang Sakit
Kisah kasatmata berikut ini menjadi bahan renungan untuk kita semua, ya kadang kita secara tidak sadar sudah kufur akan nikmat yang di karuniakan oleh sang maha pencipta, dengan lengkap dan sempurnanya tubuh kita di ciptakan, kadang kita masih suka malas, masih suka mengandalkan orang lain, dan kadang kita suka lupa pada orang bau tanah kita, yang mungkin di dalam lubuk hati mereka, mereka ingin diperhatikan oleh anak-anaknya.
Semoga dongeng ini menjadi renungan dan titik balik bagi kita untuk menjadi orang-orang yang lebih baik dan bermanfaat lagi, baik manfaat buat diri kita sendiri bisa berdikari tidak menyusahkan orang lain, maupun bermanfaat buat keluarga dan lingkungan sekitar kita.
Semoga Tuhan memaafkan segala kesalahan-kesalahan kita yang telah kufur akan nikmatnya, dan memberikan hidayahnya semoga kita di beri kekuatan, kesabaran dan kesadaran dalam menjalani hidup ini.
Berikut Kisahnya
Images By Shutterstock.
Tak sanggup dijelaskan dengan kata kata, mungkin itu yaitu salah makna yang terdalam untuk dongeng haru laki-laki yang satu ini, walaupun ia mempunyai kekurangan anggota tubuhnya dibagian lengganya namun laki-laki ini setia untuk merawat ibunya yang sakit.
Diketahui laki-laki tersebut berasal dari Tiongkok berjulukan Chen Xingyin yang menyandang disabilitas (tidak mempunyai lengan), ibarat PassionMagz kutip dari laman Pulsk. Foto foto berikut ini memperlihatkan kegigihannya berjuang, berusaha, dan memperlihatkan kasih sayang kepada Ibunya, dongeng yang menciptakan haru di banyak sekali negara.
Chen yaitu putra bungsu dari saudara yang berjumlah enam orang. Ia sudah merawat ibunya yang sakit sejak tahun 2014, ia juga seorang petani miskin yang harus berjuang menanam flora dan memanen untuk di konsumsi atau dijual.
Semua pekerjaan rumah dari memasak ia lakukan sendirian, foto ini dikala menghidupkan bara api di tungkunya
Chen menanak nasi untuk ia hidangkan untuk ibunya
Dari urusan dapur sampai bertani ia lakukan dengan penuh semangat demu kehidupannya dan yang terpenting Ibunya
Tidak jarang ia membawa beban berat hasil panen di pundaknya
Chen selalu semangat dalam menjalani hidup yang berat ini, ia dihentikan putus asa
Banyak hal yang ia lakukan setiap harinya, dari memanen hasil tani ia juga menciptakan bata
Dia juga memotong sayuran untuk dimasak dengan memakai kakinya
Ibunya yang berusia 88 tahun yaitu seorang yang divonis menderita bronchitis sejak lima tahun yang lalu.
Baca juga dongeng : Razia Anak Sekolah, Yang Bikin Nangis Para Guru
“Setelah simpulan hidup ayah dan kakak meninggalkan kami, ibu juga semakin bau tanah dan alhasil lumpuh baru-baru ini, saya tidak patah semangat sebaliknya bersyukur alasannya masih sanggup melanjutkan kehidupan ini,” begitu kata Xinyin.
Semoga dongeng ini memperlihatkan wangsit bagi kita semua yah Sahabat Passion, dan Jangan gampang menyerah, jangan gampang menyalahkan keadaan dialami, dan yang terakhir mari menyanyangi orangtua kita selagi ada.
Semoga dongeng ini memperlihatkan wangsit bagi kita semua yah Sahabat Passion, dan Jangan gampang menyerah, jangan gampang menyalahkan keadaan dialami, dan yang terakhir mari menyanyangi orangtua kita selagi ada.