Ini Beliau 4 Sifat Nabi Dan Rasul Yang Perlu Kita Tiru

Mengenai sifat Nabi dan Rasul Allah menjadi penting. Menjadikan Nabi dan Rasul sebagai pola dalam berperilaku ialah keutamaan. Nabi dan Rasul ialah insan pilihan Allah SWT yang mempunyai sifat-sifat terpuji terhadap sesama manusia. Disaat insan bisa untuk mencontoh dan melaksanakan apa yang mereka lakukan maka kebahagiaan akan menghampirinya.

Sahabat muslimah, Nabi dan Rasul Allah SWT mempunyai 4 sifat wajib yakni Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh. Sementara perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah, Rasul merupakan hamba pilihan Allah SWT berjenis kelami pria yang mendapat wahyu dan diwajibkan untuk berbagi wahyu tersebut kepada ummatnya. Nah ini berbeda dengan nabi. Nabi merupakan insan (hamba) pilihan Allah yang mendapat wahyu namun tidak diperintahkan untuk berbagi wahyu tersebut kepada ummatnya.
 Menjadikan Nabi dan Rasul sebagai pola dalam berperilaku ialah keutamaan Ini Dia 4 Sifat Nabi dan Rasul yang Perlu Kita Tiru
Sifat para Rasul, salah satunya Muhammad SAW perlu kita tiru dalam kehidupan kita
Sebenarnya para nabi dan rasul tidak hanya mempunyai 4 sifat di atas, mereka mempunyai banyak sifat-sifat yang mulia dan terpuji. Tapi, 4 sifat dan rasul tersebut merupakan sifat wajib. Sifat wajib bagi nabi dan rasul ialah sifat yang harus dimiliki oleh nabi dan rasul sebagai utusan Allah bagi manusia. Sedangkan sifat tidak mungkin ialah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh nabi dan rasul Allah.

4 Sifat Wajib Nabi dan Rasul
Sifat wajib nabi dan rasul ialah sifat yang niscaya dimiliki oleh nabi dan rasul dalam rangka mengajak insan kepada penyembahan kepada Allah. Sifat-sifat wajib ini merupakan sifat-sifat yang baik sehingga dengan sifat ini pula insan akan gampang simpati dengan mereka untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh para nabi dan rasul.

1. Shiddiq (Benar)
Shiddiq artinya benar dalam segala ucapan dan tingkah lakunya. Apa yang disampaikan oleh para Nabi dan rasul ialah sebuah kebenaran dan kejujuran. Mereka tidak melaksanakan suatu perbuatan atau ucapan dengan maksud membohongi ummat manusia.

Kejujuran mereka bisa dilihat dari satunya antara ucapan dan perbuatan. Artinya antara ucapan dan perbuatan tidak berlainan. Apa yang mereka sampaikan akan mereka lakukan dalam perbuatan mereka. Apa yang mereka sampaikan kepada ummat insan yakni berupa wahyu yang tiba dari Allah tidak yang mereka sembunyikan, tidak yang mereka kurangi ataupun tidak yang mereka tambah-tambahi.

"Dan kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat kami dan kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia" ( QS. Maryam : 50 )


2. Amanah (Terpercaya)
Amanah artinya bisa dipercaya. Sifat amanah ini bisa berarti bahwa nabi dan rasul ialah insan yang bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi kiprah mereka. Allah SWT menentukan para nabi dan rasul untuk membimbing ummat insan kepada jalan kebenaran, kiprah ini mereka laksanakan dengan sebaik-baiknya dan terus dilaksanakan hingga ajal menjemput mereka.

"Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka : “mengapa kau tidak bertaqwa? Seseungguhnya saya ini seorang rasul keyakinan (yang diutus) kepadamu". (QS. Asy-syu’aro : 106-107)

3. Tabligh (Menyampaikan)
Tabligh artinya nabi dan rasul Allah memberikan apa yang diperintahkan maupun yang dihentikan oleh Allah kepada ummatnya.

Petunjuk ataupun wahyu yang diberikan kepada mereka akan disampaikan kepada ummatnya. Petunjuk itu berupa tata cara beribadah atau menyembah Allah SWT biar mendapat keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Petunjuk itu berkhasiat biar insan tidak tersesat dalam kehidupan ini. Hal yang baik dan jelek perlu disampaikan oleh para nabi dan rasul biar insan tidak terjerumus dalam kesesatan yang akan menciptakan hidup mereka tidak bahagia.

"Wahai Rasul ! sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu" ( QS. Al-maidah : 67 )

4. Fathonah (Cerdas)
Fathonah berarti cerdas. Nabi dan rasul Allah SWT dianugerahi dengan kecerdasan yang bisa menjawab pertanyaan atau permasalahan yang ditanyakan dan dihadapi oleh kaumnya. Dengan kecerdasan ini pula dipakai oleh mereka untuk mengajak insan kepada jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

"Dan itulah keterangan kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya" (QS. Al-An’am : 83)

4 Sifat Mustahil Nabi dan Rasul
Sifat tidak mungkin nabi dan rasul ialah sifat yang tidak mungkin ada pada diri nabi dan rasul. Berikut sifat nabi dan rasul disertai dengan penjelasannya:

1. Kidzib (Dusta)
Kidzib artinya dusta. Sifat ini merupakan lawan dari sifat shiddiq. Para nabi dan rasul ialah uswah atau pola teladan bagi ummat manusia. Untuk bisa dijadikan sebagai model atau pola maka mereka harus menjadi orang yang jujur dan benar. Maka tidak mungkin mereka ialah orang yang suka berdusta, sebab jikalau demikian maka tidak mungkin ummat mereka akan mengikuti aliran yang mereka bawa.

Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru,dan tidaklah yang di ucapkan itu (Al-Quran)menurut keinginannya tidak lain (Al-Quran) ialah wahyu yang di wahyukan (kepadanya).”(Q.S An-Najm:2-4).

2. Khianat (Curang, Ingkar)
Khianat artinya curang, ingkar atau tidak sanggup dipercaya. Sifat ini merupakan lawan dari sifat amanah. Para nabi dan rasul ialah orang yang selalu akrab dengan Allah. Mereka selalu akrab dengan Allah sebab kesetiaan mereka dengan kiprah dan tanggung jawab mereka. Sehingga tidak mungkin mereka mempunyai sifat khianat atau ingkar terhadap apa yang diperintahkan Allah kepada mereka yakni mengajak insan kepada jalan yang benar yakni menyembah Allah tanpa menyekutukannya dengan yang lain.

Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad);tidak ada Tuhan selain Dia;dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.”(Q.S An’am:106)

3. Kitman (Menyembunyikan)
Kitman artinya menyembunyikan. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat tabligh yang dimiliki oleh nabi dan rasul Allah. Petunjuk yang diberikan Allah kepada nabi dan rasul ialah pedoman hidup bagi manusia. Sebagai sebuah risalah maka petunjuk itu harus disebarkan, disampaikan dan diajarkan kepada ummat manusia. Maka tidak mungkin jikalau para nabi dan rasul malah menyembunyikan apa yang diturunkan Allah kepada mereka.

Katakanlah (Muhammad),Aku tidak menyampaikan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku,dan saya tidak mengetahui yang mistik dan saya tidak (pula) menyampaikan kepadamu bahwa saya malaikat.Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku.Katakanlah,Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kau tidak memikirkan (nya).”(Q.S. Al-An’am: 50)

4. Baladah/Jahlun (bodoh)
Baladah artinya bodoh. Nabi dan rasul ialah insan pilihan yang ditugaskan untuk membimbing ummat manusia. Sehingga ummat insan mempunyai uswah atau pola dalam menjalani kehidupan di dunia. Maka tidak mungkin atau tidak mungkin jikalau mereka ialah orang orang yang terbelakang tidak mengerti apa-apa atau banyak hal terhadap insan dan kehidupan dunia termasuk cara beribadah yang benar kepada Tuhan alam semesta.

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf,serta janganlah pedulikan orang – orang yang bodoh.”(Q.S Al-a’raf : 199).

Baca juga : 15 Cara Mendidik Anak Laki-Laki dengan Bijak

Sahabat, inilah uraian kami mengenai 4 sifat wajib nabi dan rasul beserta sifat tidak mungkin dan penjelasannya. Semoga dengan mengetahui sifat-sifat para nabi dan rasul kita bisa untuk meneladani dan menimbulkan mereka pola (uswah) dalam kehidupan kita masing-masing. Aamiin.