Semakin pesat perkembangan dunia teknologi, semakin banyak juga cara oknum melaksanakan kejahatan khususnya di dunia teknologi. Belakangan ini bukan hal yang awam lagi kalau mendengar "Penipuan Online".
klo dulu di waktu awal, penipuan hanya sebatas telpon saja dengan mengatas namakan sebuah perusahaan yang cukup besar dan menjanjikan hadiah yang bervariasi yang menciptakan si korban tergiur lalu #tertipu dengan mengirim sejumlah uang atau pulsa ke rekening nomor hp tertentu.
tapi jangan salah trik si penipu ibarat diatas masih saja saya dengar ada korbannya. Semoga ke depan masyarakat #indonesia semakin pinter aja Aaaaamiiin.
nah di tempat saya tinggal modus penipuan kini sudah semakin canggih, berawal dari pengguna SmartPhone yang sudah semakin banyak, bahkan anak SD pun sudah punya smart phone sekarang.
ntah itu seberapa pentingnya buat si anak yaaa...
Smartphone hadir hampir setiap bulannya ada aja update, masyarakat juga tidak mau ketinggalan dengan adanya aplikasi messager yang sanggup menghemat biaya (katanya sih tapi bagi saya sama aja) dan sanggup lebih luas lagi keunggulannya dibandingan sms atau mms, masyarakat juga sanggup lebih cepat mengetahui isu terbaru dari dunia maya, walaupun kebanyakan tidak di filter dulu (ane pernah sekali kena gituan eksklusif share).
dengan perkembangan smartphone tadi tidak hanya penggunanya yang wajib update, dari pihak teman2 pengemban aplikasi juga mau tidak mau harus berbagi aplikasi mereka biar sanggup di saluran di smartphone, ibarat online shop yang dulu nya hanya sanggup di saluran di web browser saja kini sudah menjadi aplikasi untuk smartphone.
dan itu juga berdampak ke provider mereka berlomba-lomba memperlihatkan akomodasi para penggunanya untuk sanggup terus mengakses produk mereka, dengan imbalan si provider tidak mau kehilangan pelanggan.
nah yang marak terjadi yaitu penipuan memakai Facebook Messager, Whatsapp dan Telegram beberapa dari Instagram.
Facebook Messanger
jangan tanya apa yang sanggup dilakukan di Facebook messanger pokoknya banyak, yang kita bahas yaitu modus penipuannya. dengan memakai Fishing Link (Link jebakan) sering kali kita di ajak oleh si penipu untuk mengklik link yang mereka kirimkan. dan tanpa di sadari sekita itu juga akun facebook kita di ambil alih oleh si penipu, klo cara mereka siih banyak dari yang sok kenal, mengatas namakan orang terdekat dll.
saran saya sih, g usah pake applikasi facebook messanger hahahahah, klo ada yang ngirim link lebih baik jangan di klik.
Whatsapp
nah klo ini sih modus nya lebih berbahaya dengan random nomor mereka sanggup saja akal-akalan menjadi kerabat atau rekan kita, dengan mempelajari dari status whatsapp yang pernah kita buat. atau sanggup dari random nomor yang mereka sanggup dari google atau dari facebook.
jadi saran ane jangan cantukan nomor atau data yang bersifat pribadi di internet kalau anda belum siap untuk mendapatkan tantangan dari para cyber criminal.
Telegram
hampir sama sih dengan whatsapp tapi ini lebih ancaman klo udah ke bajak/diambil alih orang, masalahnya list sobat dan percakapan yang pernah kita lakukan tidak hilang kalau tidak kita delete account secepatnya ketika id telegram kita di ambil alih.
pada dasarnya "Jika ma
klo dulu di waktu awal, penipuan hanya sebatas telpon saja dengan mengatas namakan sebuah perusahaan yang cukup besar dan menjanjikan hadiah yang bervariasi yang menciptakan si korban tergiur lalu #tertipu dengan mengirim sejumlah uang atau pulsa ke rekening nomor hp tertentu.
tapi jangan salah trik si penipu ibarat diatas masih saja saya dengar ada korbannya. Semoga ke depan masyarakat #indonesia semakin pinter aja Aaaaamiiin.
nah di tempat saya tinggal modus penipuan kini sudah semakin canggih, berawal dari pengguna SmartPhone yang sudah semakin banyak, bahkan anak SD pun sudah punya smart phone sekarang.
ntah itu seberapa pentingnya buat si anak yaaa...
Smartphone hadir hampir setiap bulannya ada aja update, masyarakat juga tidak mau ketinggalan dengan adanya aplikasi messager yang sanggup menghemat biaya (katanya sih tapi bagi saya sama aja) dan sanggup lebih luas lagi keunggulannya dibandingan sms atau mms, masyarakat juga sanggup lebih cepat mengetahui isu terbaru dari dunia maya, walaupun kebanyakan tidak di filter dulu (ane pernah sekali kena gituan eksklusif share).
dengan perkembangan smartphone tadi tidak hanya penggunanya yang wajib update, dari pihak teman2 pengemban aplikasi juga mau tidak mau harus berbagi aplikasi mereka biar sanggup di saluran di smartphone, ibarat online shop yang dulu nya hanya sanggup di saluran di web browser saja kini sudah menjadi aplikasi untuk smartphone.
dan itu juga berdampak ke provider mereka berlomba-lomba memperlihatkan akomodasi para penggunanya untuk sanggup terus mengakses produk mereka, dengan imbalan si provider tidak mau kehilangan pelanggan.
nah yang marak terjadi yaitu penipuan memakai Facebook Messager, Whatsapp dan Telegram beberapa dari Instagram.
Facebook Messanger
jangan tanya apa yang sanggup dilakukan di Facebook messanger pokoknya banyak, yang kita bahas yaitu modus penipuannya. dengan memakai Fishing Link (Link jebakan) sering kali kita di ajak oleh si penipu untuk mengklik link yang mereka kirimkan. dan tanpa di sadari sekita itu juga akun facebook kita di ambil alih oleh si penipu, klo cara mereka siih banyak dari yang sok kenal, mengatas namakan orang terdekat dll.
saran saya sih, g usah pake applikasi facebook messanger hahahahah, klo ada yang ngirim link lebih baik jangan di klik.
nah klo ini sih modus nya lebih berbahaya dengan random nomor mereka sanggup saja akal-akalan menjadi kerabat atau rekan kita, dengan mempelajari dari status whatsapp yang pernah kita buat. atau sanggup dari random nomor yang mereka sanggup dari google atau dari facebook.
jadi saran ane jangan cantukan nomor atau data yang bersifat pribadi di internet kalau anda belum siap untuk mendapatkan tantangan dari para cyber criminal.
Telegram
hampir sama sih dengan whatsapp tapi ini lebih ancaman klo udah ke bajak/diambil alih orang, masalahnya list sobat dan percakapan yang pernah kita lakukan tidak hilang kalau tidak kita delete account secepatnya ketika id telegram kita di ambil alih.
pada dasarnya "Jika ma
nah klo ini sih modus nya lebih berbahaya dengan random nomor mereka sanggup saja akal-akalan menjadi kerabat atau rekan kita, dengan mempelajari dari status whatsapp yang pernah kita buat. atau sanggup dari random nomor yang mereka sanggup dari google atau dari facebook.
jadi saran ane jangan cantukan nomor atau data yang bersifat pribadi di internet kalau anda belum siap untuk mendapatkan tantangan dari para cyber criminal.
Telegram
hampir sama sih dengan whatsapp tapi ini lebih ancaman klo udah ke bajak/diambil alih orang, masalahnya list sobat dan percakapan yang pernah kita lakukan tidak hilang kalau tidak kita delete account secepatnya ketika id telegram kita di ambil alih.
pada dasarnya "Jika masih buatan insan masih sanggup kita akal-akalin" kita sebagai smart user jangan mau ketinggal dengan perkembangan dunia teknologi, setidak nya kita memahami kegunaan dan kerugian apa yang bakal di kita dapat.
Sekian dulu share malam ini
^_^ semoga bermanfaat
Sumber https://curupdotnet.blogspot.com/
jadi saran ane jangan cantukan nomor atau data yang bersifat pribadi di internet kalau anda belum siap untuk mendapatkan tantangan dari para cyber criminal.
Telegram
hampir sama sih dengan whatsapp tapi ini lebih ancaman klo udah ke bajak/diambil alih orang, masalahnya list sobat dan percakapan yang pernah kita lakukan tidak hilang kalau tidak kita delete account secepatnya ketika id telegram kita di ambil alih.
pada dasarnya "Jika masih buatan insan masih sanggup kita akal-akalin" kita sebagai smart user jangan mau ketinggal dengan perkembangan dunia teknologi, setidak nya kita memahami kegunaan dan kerugian apa yang bakal di kita dapat.
Sekian dulu share malam ini
^_^ semoga bermanfaat
Sumber https://curupdotnet.blogspot.com/
