100+ Puisi Romantis, Pendidikan, Pendekar Guru, Orang Renta Dan Lainnya

- Ketika di rimu sedang dilanda mabuk asmara dengan sang kekasih. Hatimu begitu berasa begentar di benakmu, perasaan yang sangat senang, bangga membuatmu menjadi idaman selamannya. ya begitulah namanya rasanya  jatuh cinta. 

 Ketika di rimu sedang dilanda mabuk asmara dengan sang kekasih  100+ Puisi Romantis, Pendidikan, Pahlawan Guru, Orang renta dan Lainnya

pada suatu kelak ketika dirimu dilanda kesepian trukirlah sebuah puisi yang bermakna kerinduan yang sangat usang padahal gres satu hari di tinggal saja kerinduan itu rasanya sangat lama, dan ingin berjumpa terus di setiap hari.


Puisi Tentang Pahlawan

Aku bukan jagoan namun sekarang ku patah (Fatah)
Ada yang meletus tapi kuyakin bukan Balon hijau

Tubuh ku lemas separuh, tapi bukan lumpuh
Ku masih merasakannya namun ada yang hilang rasanya

Fikir ku bising padahal ku gres saja menepati daerah yang tak abnormal selama ini
Berasa di luar angkasa, fikir ku melayang tanpa arah 
"Kini" 


Puisi Harapan Jatuh Cinta

Ku simpan harap dari kala itu, dengan waktu yang tak singkat kutaruh impian ku padamu 
Disetiap waktu ku terfikir bayang mu, rasanya jadi keharusan padahal ku tak mengharuskan
Ku tak memanggil namun kamu tiba setiap malam, dalam mimpi ku lagi, lagi dan lagi 

Kubilang dalam hati " kenapa masih tiba lagi?, Tak cukup setiap hari bernaung di fikiran ini?, Dikala malam tiba kamu pun tiba dalam mimpi" 

Bukan ku enggan membayang semua wacana mu, saya hanya tau siapa aku 
Siapa saya yang beraninya ingin kan mu  Ohya , maaf saya lancang membayangkan mu tiap waktu , saya tak bisa menghentikannya "bayangmu" difikarun ku 

Entah apabila kita sudah sejalan nanti, mungkin bisa lupakan 
Tapi rasanya akan engga ku lepas kan


Puisi Rindu Terhadap Pacar

Selama satu jam, saya memikirkan apa yang sedang kamu kerjakan
Ketika pesawatku sedang melintas di atas pulau Jawa menuju Jakarta

Penerbangan yang kutempuh satu jam, yakni perjalanan mengitari pikiranmu
Yang tidak ingin banyak hal hinggap dan hidup di dalamnya

Kamu yakni langit daerah saya menyaksikan rona-rona
Senjamu yang oranye, yakni kesepian paling cantik

Subuhmu yang kemerahan yakni ambisi yang menghidupkan
Gelapmu yang malam yakni cinta yang sunyi

Siangmu yang matahari yakni keceriaan yang abadi
Lalu selama satu jam perjalanan udara

Aku masih sibuku memikirkan pikiranmu
Memikirkan apakah saya selalu hidup di dalamnya sebagai rumah

Atau daerah singgahApakah saya hanya pakaian yang ditanggalkan
Atau kaus biru favoritmu

Selama satu jam yang panjang saya sibuk memikirkan,
bagaimana seorang wanita sepertimu menyimpan kenangan-kenangan

saya membayangkannya ibarat sebuah perpustakaan, daerah favoritku menghabiskan lengang
atau ibarat lautan-lautan

daerah saya rela menyelam tenggelam
tapi selama satu jam itu pikirku, Seandainya perjalanan ke Jakarta yakni perjalanan menjemputmu

Maka akan kulakukan sesering mungkin Dan menghabiskan satu jam perjalanan
Untuk memikirkan,Apakah kamu mencintaiku atau hanya mencintaiku.


Puisi Bertepuk Sebelah Tangan

Hujan Januari pun tidak tahu
Rindu-rindu yang disimpul dan dirahasiakan

Dikumpulkan Dijaga Agar kelak bisa tersampaikanlah ia
Dan mekarlah dirinya Di hadapanmu

Hujan januari pun tidak tahu Doa-doa yang terangkai malam-malam
Dan senyum yang belakang layar Agar kelak bisa semerbak

Dan tiba kepadamu dengan selamat Menyampaikan salam dan kebaikan
Serta cinta yang dipupuk terus-terusan

Hujan Januari tidak akan pernah tahu Pengorbanan yang dibungkam
Oleh seorang wanita yang malu-malu

Yang ingin mendekat tapi tak ingin merusak
Yang ingin mengikat tapi tidak menjerat

Hujan januari hanya tahu Bahwa sekarang menangislah seorang perempuan
Kesedihannya mengalir sebagai sungai

Rintihnya mengalun sebagai lagu sedih Cinta dan impian sekarang bukan lagi nyata
Lara dan luka perih menganga


Puisi Islami

Lihatlah dunia kelabu ini Pandanglah lukisan kisah hidup ini
Dengarlah jeritan hati kami

Yang merintih menahan diri Sentuhlah kesusahan yang usang teralami
Membelenggu kepiluan tanpa terkasihani

Kami... Rakyat kecil masih menanti Sadarnya dirimu atas perbudakan teori
Omong kosong tanpa ada bukti

Berteriak sana sini Lalu esok kamu tinggal pergi
Dan lusa kamu tak lagi perduli

Kapan kamu tak tuli Bisa dengar rintihan hati kamiKapan kamu tak buta
hati Bisa lihat sedih seisi negri

Yaa Allah Yaa Illahi . .
Tolong sadarkanlah segera sang penguasa kami.. Jangan biarkan terus berkorupsi
Jangan ijinkan terus berkolusi

Wahai rakyat sejati Jangan hanya membisu menahan diri
Menahan raga dan sukma yang tersakiti

Wahai sang penguasa tanah air, yang sejati Jika kamu benar punya hati
Berhentilah bersikap tak pasti

Semoga pikirannya belum mati Tertindih keegoisan diri sendiri
Semoga bunyi jiwa kami tak terabaikan lagi

Semoga sang penguasa negri wujudkan mimpi niscaya Beri kebahagiaan seluruh rakyat disini
Bukanlah kepalsuan lagi.. Karna kami butuh bukti...Bukan sekedar janji.

Sujud padaMUdi penghujung waktu yang kian menghimpit
segala gundah luruh bersamadalam munajat panjang

Ya Rabbi...
akankah hatiku besar lengan berkuasa dikala langkah kian letih dan garis waktu semakin bersahabat menghampiri

Wahai dzat yang Terkasih.. tak ada yang bisa kulakukan dikala jasad kian rapuh
dan waktu pun terhenti.


Bakti Terhadap Orang Tua

Tiada sebaik-baiknya perlakuan kepada orang renta selain berbakti
Bukan mengasihi dengan banyaknya materi

Tapi mereka perlu sangat dicintai Bukan ingin menuntut kasih sayang yang telah diberi
Tapi hanya ingin sedikit saja untuk dihormati

Bukan mengharap belas kasihan dari sang buah hati Tapi hanya ingin terus tersentuh perhatian hingga nanti

Selalu saya yakinkan jiwa ini dengan kata-kata lembut menyentuh hati
Orang tuamu sungguh sangat bahagia

Apa bila kehadirannya di sopan dan santuni Kini mulaiku tata dengan sebaik-baiknya cara untuk berbakti Agar perasaan tetap terjaga dari sakitnya tak dihargai

Ayah dan ibu izinkan saya yang ingin berbakti denganmu Ingin ku cium tangan itu
Penuh dengan kelembutan jari menusuk hati

Akan saya jaga penuh dengan cinta Yang membara bagaikan api menyala di negeri
Karena sungguh saya ingin menandakan bakti

Maafkan jikalau hingga hari ini masih dilalui kesalahan terhadapmu Memperlakukan ayah dan ibu belum sepenuhnya dengan cinta

Menghormati akan hadirmu belum sejajar Dengan indahnya pancaran rembulan purnama di malam gelap nan gulita Membalas perlakuan kasih dan sayangmu Belum dengan ketulusan yang sesungguhnya

Ayah dan ibuku …
Berbakti denganmu yakni cara terbaik untuk mengharap ridho mu

Dan berbakti denganmu yakni cara jalan menyusuri manisnya surga
Maka saya akan terus memohon doa darimu

Agar sanggup menjadi insan mulia tak tersombongkanTetap menawan dengan tampil kesederhanaan
Dan tetap beriman di hati Sampai bakti menghantarkanmu ke alam surgawi


Puisi Pendidikan 

Jika dunia kita yang dulu kosong tak dulu kamu isi
Mungkin cuma tersedia warna hampa, gelap

tak sanggup apa-apa, tak sanggup kemana-mana Tapi sekarang dunia kita penuh warna
Dengan gesekan garis-garis, juga kata

Yang dulu cuma menjadi mimpi Kini menjadi keluar bukan kembali mimpi
Itu alasannya yakni kamu yang mengajarkan

Tentang mana warna yang indah, Tentang garis yang harus dilukis
Juga wacana kata yang harus dibaca

Terimakasih guruku dari hatiku Untuk seluruh pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita sanggup memperbaiki bangsa

Dengan pendidikanlah nasib kita sanggup dirubah Apa yang tak barangkali kamu jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku

Di hari pendidikan nasional ini Gempitakanlah selamanya jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia


Puisi Perpisahan

Selama 3 tahun usang kita menyelami telaga ilmu di sini Mengukir 
pendidikan untuk masa depan yang gemilang Segala diraih hingga indah diperaduan prestasi

Tertanam di dalam hati sanubari dan terkenang dimemori 
Sekolah engkaulah daerah berteduh kami dari heningnya kebodohan

Tempat menempa diri dengan senjata ujung tinta pena yang menjadi saksiDinding-dinding ruang berguru menghiasi kata-kata motivasi setiap hari

Menjadi dongeng tersendiri tersimpan dalam peti berisi 
prestasi Teman simpan baik-baik kenangan ini dalam sejarah hidupmu

Teruskan usaha untuk bangsa, negara, dan agama demi Indonesia tercinta Jangan hingga terhenti melihat dalamnya jurang perjuangan

Terus lewati hingga bisa menyebrangi tanpa kata lelah 
Perpisahan hanya kata peninggalan sejenak dari tempat
peraduan ilmu Tidak ada alasan jiwa untuk saling melupakan kenangan

Kebersamaan akan terus terajut dalam naungan persaudaraan 
Erat tidak akan terlepas hingga meraih bersama kesuksesan

Teman jadikan perpisahan ini bukan untuk mengakhiri sebuah pertemuan
Jangan kamu jadikan alasan untuk saling mengsombongkan

Tapi jadikan sebuah perpisahan termanis ini adalah
Momen besar untuk saling bertemu dan menggenggam keberhasilan bersama

Selamat berpisah teman
Kehadiranmu saya tunggu dipuncak kesuksesan di kelak nanti


Nah mungkin itu saja Puisi dari saya yaitu bertema Puisi Cinta untuk Pacar, Sahabat, Orang tua, pendidikan, pahlawan, islami dan perpisahan semoga bisa berfikir kritis lagi dalam hal segalanya dan semoga bermanfaat bagi anda dan jangan lupa juga kunjungi Youtube kami di bawah ini  dan jangan lupa like and Subcribe Terima kasih :)


Sumber https://www.comontechz.com/