Amalan Doa Rebo Wekasan Sejarah Rabu Terakhir Bulan Safar Tahun 2019

Amalan Doa Rebo Wekasan Sejarah Rabu Terakhir Bulan Safar Tahun 2019 - malam rabu wekasan atau dalam artian adalah malam rabu terakhir di bulan safar selalu menjadi waktu yang di isi dengan memperbanyak amalan ibadah mulai dari melakukan sholat tolak bala, berdoa, dzikir, shodaqoh hingga membaca al-qur'an bersama dalam suatu majlis. Aktivitas ini di lakukan setiap malam rebo wekasan dengan tujuan agar di selamatkan serta terhindar dari bala yang turun pada malam tersebut di mana para ulama menyebutkan ada tiga ratus dua puluh ribu lebih macamnya bala yang di turunkan pada saat tersebut.

Sekiranya perlu kita pahami, bahwa dalam agama islam tidak pernah mengajarkan bahwa harus meyakini adanya waktu-waktu sial karena naas atau tibanya bala hanya allah yang menghendaki, Bahkan rasul pun menjelaskan dalam haditsnya tentang hal tersebut. Selamat atau celakanya seseorang, sial atau tidaknya manusia itu semua asli dan yakin hanya dari allah sehingga tidak sepatutnya meyakini sebuah waktu itu sial, sebab menurut logika saja jika waktu tersebut di jadikan untuk ibadah maka akan datangkebaikan namun sebaliknya jika di jadikan untuk maksiat maka siap-siap datang keburukan, entah apa itu bentuknya.

Tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa ada sebagian ulama Sufiyah yang menyatakan dalam kitabnya tentang datangnya bala pada hari rabu terakhir di bulan safar seperti yang di kutif oleh Abdul Hamid Quds dalam kitabnya Kanzun Najah Was-Surur Fi Fadhail Al-Azminah wash-Shuhur yang mana menjelaskan ratusan ribu bala yang pertama kali datang pada hari rabu terakhir di bulan safar yang sekarang di kenal dengan doa rabu wekasan, serta di anjurkan juga untuk shalat pada rabu tersebut. Jika memang begitu adanya maka menyikapi hal ini boleh saja jika memang mau beribadah pada hari tersebut seperti yang ulama contohkan misal mengamalkan doa rebo wekasan shalat lidaf'il bala shadaqah dan sejenisnya, namun jangan sampai hati meyakini bahwa rabu terakhir hari naas karena dalam kitab tersebut tidak bisa sepenuhnya di jadikan sebagai pegangan dalam syariat.

Amalan Doa Rebo Wekasan Sejarah Rabu Terakhir Bulan Safar Tahun  Amalan Doa Rebo Wekasan Sejarah Rabu Terakhir Bulan Safar Tahun 2019

Namun harus di ingat bahwa dalam penjelasan kitab yang di sebutkan di atas bukan menjelaskan bahwa rabu terakhir bulan safar adalah hari sial, namun pada saat tersebut turun 320.000 bala entah itu turunya kepada siapa atau orang mana, sehingga dengan begitu wajar saja apabila masyarakat pada saat tersebut suka melakukan beragam amalan mulai dari shalat hingga berdoa meski memang tidak ada yang di namakan dengan shalat rebo wekasan. Nah untuk itu bagi anda yang ingin melakukan amalan pada rabu terakhir bulan safar ini, berikut kami rangkum beberapa amalannya, silahkan untuk di simak.

Amalan Di Rebo Wekasan Hari Rabu Terakhir Bulan Safar

1. Memperbanyak sedekah (menyantuni fakir miskin dan anak yatim)

2. Membaca Surat Yasin dan pada ayat (salaamun qaulan min robbin rahiim) diulang 313 kali.

3. Melakukan Shalat sunnah 4 rakaat, ada juga yang mengatakan 6 rakaat dengan masing-masing surat yang di baca setelah fatihah yaitu Surat Innaa A’thainaakal Kautsar (Al-Kautsar) 17 kali, Al-Ikhlash 5 kali, Al Falaq dan Annaas masing-masing satu kali.

4. Memperbanyak bacaan shalawat, istighfar dan bacaan dzikir lainnya

5. Berdoa.

Amalan sholat sunnah sebaiknya di lakukan di sepertiga malam rabu wekasan tersebut, yang mana sebelumnya di awali dengan shalat lainnya, misalnya tahajud, kemudian sunnah hajat, selanjutnya shalat yang di sebutkan di atas Kemudian berdoa (untuk doa nya lihat di bawah). Setelah selesai bisa di lanjut dengan membaca yasin, atau surat yasin ini bisa juga di lakukan setelah shalat subuh (sebaiknya di berjamaahkan). Sedangkan bersedekah bisa di lakukan hari sebelumnya atau di pagi harinya.

Doa Malam Rabu Wekasan Hari Rabu Terakhir Bulan Safar

بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ،
اَللّـٰـهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى ، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ ، يَا عَزِيْزُ ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ ، اِكْفِـنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ ، يَا مُحْسِنُ ، يَا مُجَمِّلُ ، يَا مُتَفَضِّلُ ، يَا مُنْعِمُ ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لآَ إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ ، اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللّـٰـهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِـيْهِ وَأُمِّـهِ وَبَنِيْـهِ اِكْفِـنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ . يَا كَافِيْ (فَسَـيَكْفِيْـكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ) ، وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آٰلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bismillahirrahmaanirrahim
Wa shalalaahu ta'aalaa 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii wasallam
allohumma yaa syadiidal quwwa wa yaa syadiidal mihal wa yaa 'aziiz dzallat li'izzatika jamii'u khalqika ikfinii min jamii'i khalqika yaa muhsinu yaa mujammilu yaa mutafadllilu yaa mun'imu yaa mukrimu yaa man laa ilaaha illaa anta birahmatika yaa arhamarraahimiin. Allahumma bisirril hasan wa akhihi wa jaddihii wa abiihi ikfinii syarra haadzal yaumi wamaa yanzilu fiihi ya kaafi (fasayakfiikahumullaahu wahuwassamii'ul 'aliim) wa hasbunallohu wa ni'mal wakil walaa haula walaa quwwata illaa billahil 'aliyyil 'adzhiiim. Washallallahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi washahbihi wa sallam.

Artinya : Dengan menyebut asma Allah Yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan atas keluarga serta para sahabat beliau. Ya Allah Wahai Yang Maha Kuat kekuatan-Nya, wahai Yang sangat rekadaya-Nya, wahai Yang Maha Perkasa yang mana kepada keperkasaan-Mu tunduklah segala makhluk, cukupkanlah aku dari segala makhluk-Mu, wahai Yang Maha Baik, wahai Yang Maha Memperindah, wahai Yang Maha Memberi karunia, wahai Yang Maha Memberi nikmat, wahai Yang Maha Memulyakan, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, kasihilah aku dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Ya Allah, dengan rahasia yang ada pada sayyid Hasan, saudaranya (Sayyid Husein) , kakeknya (Nabi Muhammad shallallaahu ‘Alaihi wasallam) , ayahnya (sayyidina Ali) ,ibunya (Sayyidah Fathimah), serta keturunannya, jauhkanlah hamba dari keburukan hari ini dan keburukan yang turun di dalamnya, wahai Dzat Yang mencukupi ( Allah akan mencukupi kamu sekalian dan Allah Maha mengetahui lagi Maha mendengar).
Dia adalah sebaik-baik Dzat Yang mencukupi dan menguasai, tiada daya dan kekuatan selain hanya dari Allah yang maha Agung dan maha Luhur. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada baginda Nabi Muhammad . Beserta keluarga dan para sahabatnya.


Selain melaksanakan amalan amalan doa di atas, yang terakhir jangan lupa menulis ayat-ayat di bawah ini dan kemudian di lebur atau di basuh dengan air, lalu airnya di munum.

سلام قولا من رب رحيم. سلام على نوح في العالمين. سلام على إبراهيم. سلام على موسى وهارون. سلام على إلياسين. سلام عليكم طبتم فادخلوها خالدين. من كل أمر سلام هي حتى مطلع الفجر

Itulah sedikit ulasan mengenai rebo wekasan, sebenarnya masih banyak dan panjang hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan ini sehingga bagi anda yang ingin mengetahuinya lebih jauh sebaiknya cari lagi pembahasan lain yang masih ada kaitannya dengan hal tersebut sebab kami tidak mungkin membahasnya dalam satu halaman ini, sebagaimana yang tertera dalam judul hanya fokus pada pembahasan amalan doa rebo wekasan sejarah rabu terakhir bulan safar tahun 2019 dan lain sebagainya.