Terdapat 5 divisi phytoplankton yang sering ditemukan dan mendominasi di perairan maritim maupun tambak budidaya diantaranya : Chlorophyta, Cyanophyta, Bacillariophyta (Diatom), Dinoflagellata dan Euglenophyta. Chlorophyta dan Bacillariophyta (Diatom) merupakan jenis phytoplankton yang diperlukan tumbuh lebih banyak didominasi di tambak budidaya sedangkan jenis Cyanophyta (Blue Green Algae-BGA) dan Dinoflagellata pada tambak budidaya tidak diperlukan mendominasi.
Jenis zooplankton yang banyak ditemui di tambak diantaranya banyak didominasi oleh kelas Crustacea (Copepoda dan Cladocera), Rotifera, cilliata, Polychaeta dan Mollusca. Keberadaan jenis zooplankton tersebut pada tambak pasca tebar berfungsi sebagai pakan alami sebelum udang memakan pakan buatan (pelet).
Sebagai indikasi dari keaneka-ragaman dan dominasi plankton yaitu timbulnya perbedaan warna dan transparansi yang terjadi di setiap tambak. Beberapa warna air sebagai indikasi dari keaneka-ragaman dan dominasi plankton diantaranya : Hijau tua, Hijau, Hijau muda, Hijau coklat, Coklat tua, Coklat, Coklat muda, Putih susu, dan coklat kemerahan sedangkan transparansi yang terjadi di kelompokan dalam 3 kriteria yaitu < 60 cm, 60 – 80 cm dan > 80 cm. Dalam budidaya udang dominasi plankton yang diperlukan yaitu Chlorophyceae atau Diatom dengan dominasi > 90% sedangkan Cyanophyta harus < 10 % dan Dinoflagellata < 5%.
Dengan adanya pengetahuan perihal karakteristik plankton tersebut diperlukan merupakan suatu petunjuk dalam administrasi kualitas air, khususnya pengelolaan plankton sehingga sanggup mendukung keberhasilan budidaya.
Proses Fotosintesis dan Rantai Makanan di Tambak
Phytoplankton merupakan sumber produktivitas primer dalam tambak udang yang memakai nutrien anorganik dan sinar matahari (Ultraviolet) dalam menghasilkan materi organik dalam bentuk karbohidrat dan oksigen melalui proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses fototropik dimana tumbuhan yang berklorofil memakai energi cahaya untuk mereduksi karbon anorganik menjadi karbohidrat. Oksigen yang dibebaskan dalam proses fotosintesis merupakan sumber utama oksigen terlarut (DO) dalam tambak.
Dalam ekosistem tambak phytoplankton adalah dasar dari rantai kuliner yang berperan sebagai produsen yang menghasilkan materi organik dan oksigen yang nantinya akan dimanfaatkan oleh organisme heterotrof yang berperan sebagai konsumen. Phytoplankton berfungsi sebagai kuliner alami bagi zooplankton dan oksigen yang dihasilkan sanggup dimanfaatkan oleh organisme heterotrof dalam ekosistem tambak.
Fase Pertumbuhan Plankton, Waktu Pemupukan dan Ganti Air Dalam Tambak Budidaya
Salah satu prinsip dalam pengelolaan plankton yaitu bagaimana mempertahankan kelimpahan plankton ditambak biar tetap stabil. Secara alami diketahui terdapat 4 fase dalam pertumbuhannya yaitu fase lag (istirahat), fase logaritmik, fase stasioner dan fase deklinasi (kematian). Pertumbuhan plankton mulai berkurang terjadi pada final fase logaritmik menuju fase stasioner dimana diantara kedua fase tersebut terdapat fase berkurangnya pertumbuhan relatif, dan ketika itu merupakan ketika yang sempurna untuk dilakukannya pemupukan sehingga pertumbuhan relatif normal kembali sehingga kestabilan plankton tetap terjaga. Pergantian air/atau oplos air dilakukan ketika warna air mulai pekat bertujuan untuk memperbaiki kualitas air, membuang plankton yang mati dan memasukkan bibit plankton gres sehingga proses regenerasi plankton berjalan baik.
Salah satu prinsip dalam pengelolaan plankton yaitu bagaimana mempertahankan kelimpahan plankton ditambak biar tetap stabil. Secara alami diketahui terdapat 4 fase dalam pertumbuhannya yaitu fase lag (istirahat), fase logaritmik, fase stasioner dan fase deklinasi (kematian). Pertumbuhan plankton mulai berkurang terjadi pada final fase logaritmik menuju fase stasioner dimana diantara kedua fase tersebut terdapat fase berkurangnya pertumbuhan relatif, dan ketika itu merupakan ketika yang sempurna untuk dilakukannya pemupukan sehingga pertumbuhan relatif normal kembali sehingga kestabilan plankton tetap terjaga. Pergantian air/atau oplos air dilakukan ketika warna air mulai pekat bertujuan untuk memperbaiki kualitas air, membuang plankton yang mati dan memasukkan bibit plankton gres sehingga proses regenerasi plankton berjalan baik.