- Materi yang akan kita bahas kali ini mengenai lempar cakram yang mencakup pengertian lempar cakram, sejarah lempar cakram, teknik dasar lempar cakram, ukuran lempar cakram dan peraturan dalam lempar cakram.
Materi kali ini membahas hal-hal penting ihwal lempar cakram. Selain pembahasan diatas, kita juga akan membahas gaya lempar cakram, alat/peralatan, sarana dan prasarana. Berikut ini yaitu klarifikasi mengenai lempar cakram lengkap.
Olahraga Lempar Cakram dalam bahasa Inggris disebut Discus Throw. Lempar cakram yaitu salah satu cabang olahraga atletik pada nomor lempar dimana sang atlet harus melempar cakram sebanyak maksimal 3 kali dalam setiap pertandingan untuk memperoleh jarak lempar terjauh pada lapangan khusus lempar cakram dengan hukum yang berlaku.
Sedangkan cakram sebuah benda kayu yang berbentuk piring berbingkai sabuk besi (Didi Sugandi, 1986 : 51). Kaprikornus lempar cakram merupakan salah satu nomor lomba dalam atletik yg memakai sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau materi lain yang bundar pipih yang dilemparkan.
Berdasarkan cacatan sejarah bahwa lempar cakram merupakan salah satu nomor atletik, hal ini bisa kita ketahui berdasarkan buku karangan Homerus yang berjudul “Odyssy” pada zaman purba.
Dalam buku Odyssy menceritakan bahwa gerakan-gerakan dasar dari atletik merupakan jalan, lari, lompat dan lempar yang sudah dikenal oleh bangsa primitif pada zaman prasejarah. Bahkan bisa dikatakan semenjak adanya manusia, gerak-gerakan itu dikenal.
Mereka melaksanakan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Didalam perjuangan ini mereka sangat tergantung berdasarkan efiiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan berjalan, kurang cepat lari, kurang tangkas melompat atau melempar akan tewas lantaran kelaparan atau menjadi mangsa binatang buas bahkan mungkin sebagai korban tragedi alam.
Kaprikornus semenjak zaman prasejarah, insan telah menyadari akan manfaat ketahanan berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat & melempar. Sehingga ada sebagian orang yangg menduga atletik yaitu cabang olahraga yang tertua.
Bangsa Belanda menyebutnya “Atletik is a moerder der sporten” yang artinya atletik yaitu induk dari seluruh cabang olahraga.
Meskipun gerakan dasar atletik ini sudah dikenal semenjak adanya manusia, namun perlombaan atletik termasuk lempar cakram yang pernah dilakukan pada cacatan sejarah gres terjadi pada zaman purba kurang lebih 1000 tahun sebelum masehi.
Hal ini sanggup diketahui berdasarkan buku pujangga Yunani yang ditulis Homeros.
Dalam buku ini jua Homeros menceritakan pertualangan Odysseus. Bahwa pada suatu ketika Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang ternyata berjulukan Phaeacia, rajanya berjulukan Alcinaus.
Setelah Odysseus dibawa menghadap baginda maka diadakan penyambutan yang meriah. Dalam aktivitas itu diadakan serangkaian perlombaan. Pemuda-pemuda Phaeacia yang mempertujukan kemahirannya pada lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju, & lempar cakram.
Setelah rangkaian ini terselesaikan, raja Aleinaus minta supaya Odysseus menberikan demotrasi lempar cakram. Semula Odysseus menolaknya memakai halus, namun baginda mendesaknya dengan alasan supaya pumuda Phaeacia bisa menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang sempurna, maka ajakan raja terpaksa dipenuhi.
Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam, Odysseus bangun minta ijin kepada baginda, kemudian masuk gelanggang mengambil cakram yg terberat dan memakai gaya termanis melempar cakram itu, cakram melucur dan jatuh jauh berdasarkan jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia (Sunaryo Basuki, 1979 : 24).
Dari kutipan buku tersebut kita telah mengetahui bahwa bangsa Yunani purba sudah mengenal atletik, disini terlihat adanya nomor lari, lompat, & lempar cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal sampai kini.
Teknik dasar lempar cakram yang pertama diawali dengan teknik memegang cakram dengan tepat dan benar. Berikut cara melakukannya :
Selanjutnya terdapat teknik dasar lempar cakram berupa teknik awalan. Teknik ini dianjurkan buat semua pelempar cakram dalam mengawali sebuah lemparan. Dengan awalan yang tepat akan menghasilkan hasil yang maksimal. Lempar cakram diawali dengan posisi tubuh memutar. Putaran tadi bisa dilakukan dengan 1, 1¼ maupun 1¾ putaran. Teknik awalan ini memang kuat ke pada hasil lemparannya. Berikut cara melaksanakan teknik awalan lempar cakram :
Teknik dasar lempar cakram berikutnya yaitu teknik melempar cakram dengan baik & benar. Berikut cara melaksanakan teknik melempar cakram :
Teknik dasar lempar cakram yang terakhir merupakan perilaku simpulan lempar cakram. Berikut cara melakukannya :
Lempar cakram (Bahasa Inggrisnya Discus Throw) yaitu salah satu cabang olahraga atletik. Pada umumnya Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm & berat dua kg buat pria, 1 kg buat wanita.
Benda yang disebut cakram sanggup terbuat berdasarkan majemuk bahan, ada yang terbuat dari kayu yang dibuat piring berbingkai sabuk besi. Ada juga cakram yang terbuat berdasarkan materi karet hitam padat, umumnya cakram ini dipakai buat latihan saja.
Lapangan lempar cakram berbentuk lingkaran (tempat atlet untuk melempar). Dari titik tengah lingkaran ditarik 2 garis keluar ke arah depan membentuk sudut 40 derajat. Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal, & lain-lain.
Lingkaran lemparan dikelilingi sangkar/pagar kawat untuk menjamin keselamatan petugas, peserta, & penonton.
Ukuran lapangan:
Ada sejumlah peraturan dalam permainan lempar cakram yang sebaiknya juga menjadi perhatian penting bagi setiap pesertanya, misalnya
Baca juga: Pencak Silat Lengkap
Demikianlah materi yang kita bahas kali ini. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan Terimakasih.
Materi kali ini membahas hal-hal penting ihwal lempar cakram. Selain pembahasan diatas, kita juga akan membahas gaya lempar cakram, alat/peralatan, sarana dan prasarana. Berikut ini yaitu klarifikasi mengenai lempar cakram lengkap.
Pengertian Lempar Cakram
Olahraga Lempar Cakram dalam bahasa Inggris disebut Discus Throw. Lempar cakram yaitu salah satu cabang olahraga atletik pada nomor lempar dimana sang atlet harus melempar cakram sebanyak maksimal 3 kali dalam setiap pertandingan untuk memperoleh jarak lempar terjauh pada lapangan khusus lempar cakram dengan hukum yang berlaku.
Sedangkan cakram sebuah benda kayu yang berbentuk piring berbingkai sabuk besi (Didi Sugandi, 1986 : 51). Kaprikornus lempar cakram merupakan salah satu nomor lomba dalam atletik yg memakai sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau materi lain yang bundar pipih yang dilemparkan.
Sejarah Lempar Cakram
Berdasarkan cacatan sejarah bahwa lempar cakram merupakan salah satu nomor atletik, hal ini bisa kita ketahui berdasarkan buku karangan Homerus yang berjudul “Odyssy” pada zaman purba.
Dalam buku Odyssy menceritakan bahwa gerakan-gerakan dasar dari atletik merupakan jalan, lari, lompat dan lempar yang sudah dikenal oleh bangsa primitif pada zaman prasejarah. Bahkan bisa dikatakan semenjak adanya manusia, gerak-gerakan itu dikenal.
Mereka melaksanakan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Didalam perjuangan ini mereka sangat tergantung berdasarkan efiiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan berjalan, kurang cepat lari, kurang tangkas melompat atau melempar akan tewas lantaran kelaparan atau menjadi mangsa binatang buas bahkan mungkin sebagai korban tragedi alam.
Kaprikornus semenjak zaman prasejarah, insan telah menyadari akan manfaat ketahanan berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat & melempar. Sehingga ada sebagian orang yangg menduga atletik yaitu cabang olahraga yang tertua.
Bangsa Belanda menyebutnya “Atletik is a moerder der sporten” yang artinya atletik yaitu induk dari seluruh cabang olahraga.
Meskipun gerakan dasar atletik ini sudah dikenal semenjak adanya manusia, namun perlombaan atletik termasuk lempar cakram yang pernah dilakukan pada cacatan sejarah gres terjadi pada zaman purba kurang lebih 1000 tahun sebelum masehi.
Hal ini sanggup diketahui berdasarkan buku pujangga Yunani yang ditulis Homeros.
Dalam buku ini jua Homeros menceritakan pertualangan Odysseus. Bahwa pada suatu ketika Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang ternyata berjulukan Phaeacia, rajanya berjulukan Alcinaus.
Setelah Odysseus dibawa menghadap baginda maka diadakan penyambutan yang meriah. Dalam aktivitas itu diadakan serangkaian perlombaan. Pemuda-pemuda Phaeacia yang mempertujukan kemahirannya pada lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju, & lempar cakram.
Setelah rangkaian ini terselesaikan, raja Aleinaus minta supaya Odysseus menberikan demotrasi lempar cakram. Semula Odysseus menolaknya memakai halus, namun baginda mendesaknya dengan alasan supaya pumuda Phaeacia bisa menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang sempurna, maka ajakan raja terpaksa dipenuhi.
Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam, Odysseus bangun minta ijin kepada baginda, kemudian masuk gelanggang mengambil cakram yg terberat dan memakai gaya termanis melempar cakram itu, cakram melucur dan jatuh jauh berdasarkan jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia (Sunaryo Basuki, 1979 : 24).
Dari kutipan buku tersebut kita telah mengetahui bahwa bangsa Yunani purba sudah mengenal atletik, disini terlihat adanya nomor lari, lompat, & lempar cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal sampai kini.
Teknik Dasar Lempar Cakram
1. Teknik Memegang Cakram
Teknik dasar lempar cakram yang pertama diawali dengan teknik memegang cakram dengan tepat dan benar. Berikut cara melakukannya :
- Letakkan cakram pada telapak tangan kiri supaya lebih gampang buat memegangnya. Pemegangan memakai tangan kiri ini bermanfaat untuk pelempar kanan.
- Letakkan asisten di atas cakram pecahan tengah. Buka keempat jari dengan sedikit jarang. Hal ini bermanfaat untuk menutup pecahan pinggir cakram.
- Kemudian buat peletakkan ibu jari bebas dimana saja.
2. Teknik Awalan Lempar Cakram
Selanjutnya terdapat teknik dasar lempar cakram berupa teknik awalan. Teknik ini dianjurkan buat semua pelempar cakram dalam mengawali sebuah lemparan. Dengan awalan yang tepat akan menghasilkan hasil yang maksimal. Lempar cakram diawali dengan posisi tubuh memutar. Putaran tadi bisa dilakukan dengan 1, 1¼ maupun 1¾ putaran. Teknik awalan ini memang kuat ke pada hasil lemparannya. Berikut cara melaksanakan teknik awalan lempar cakram :
- Posisikan tubuh berdiri ke arah samping atas lemparan. Kemudian kedua kaki dibuka selebar bahu. Usahakan kaki rileks dan tekuk sedikit.
- Fokuskan gerakan awalan berjalan dengan baik kemudian ayunkan cakram ke arah samping kanan, belakang dan kiri secara berulang ulang. Ulangi gerakan tersebut sebanyak 2 sampai 3 kali.
- Selanjutnya putar badan. Dalam teknik awalan ini seringkali terjadi kegagalan yang disebabkan oleh pegangan cakram yang kurang kuat, tidak melaksanakan ayunan dengan benar maupun tidak disertai dengan gerakan lanjutan.
- Putaran tubuh dilakukan dengan cepat. Putaran pada pecahan bawah tubuh mendahului pecahan atas tubuh.
3. Teknik Melempar Cakram
Teknik dasar lempar cakram berikutnya yaitu teknik melempar cakram dengan baik & benar. Berikut cara melaksanakan teknik melempar cakram :
- Tolakkan kaki kanan supaya panggul bisa diangkat keatas. Setelah itu dorong kaki kanan ke arah depan atas.
- Condongkan tubuh ke arah kanan & putar ke arah kiri disertai putaran gerakan panggul ke kiri juga.
- Tumpukan tubuh pada kaki kiri. Posisikan tubuh ke arah lemparan penuh kemudian lempar cakram ke arah depan atas.
- Cakram dilemparkan setinggi dagu dengan sudut 90 derajat. Lemparan tersebut dilepaskan dengan putaran kearah jarum jam. Lepaskan cakram ketika berada dimuka pundak dan dorong memakai jari telunjuk.
- Apabila cakram sudah dilempar sebelum mencapai muka pundak maka sanggup menimbulkan lemparan gagal dan akan menciptakan lemparan jarak bersahabat serta tidak keluar didaerah yang sudah ditentukan. Namun bila pelepasan cakram terlambat maka hasil lemparannya akan keluar dari kawasan lemparan dan hasil tidak memuaskan.
- Cakram dilepaskan dengan posisi tubuh condong ke arah depan. Arahkan pandangan menuju arah lemparan.
4. Sikap Akhir Lempar Cakram
Teknik dasar lempar cakram yang terakhir merupakan perilaku simpulan lempar cakram. Berikut cara melakukannya :
- Pindahkan kaki kanan ke depan & sedikit ditekuk. Hal ini mencegah supaya tubuh tidak keluar kawasan lingkaran. Arahkan pandangan menuju jatuhnya cakram dan letakkan kaki kiri dibelakang.
- Posisikan tubuh berdiri menyerupai semula dan keluar dari lingkaran melewati pecahan belakang. Usahakan tidak keluar lingkaran dengan cara lari ataupun melompat.
Bentuk dan Ukuran Cakram - Lapangan Lempar Cakram
Lempar cakram (Bahasa Inggrisnya Discus Throw) yaitu salah satu cabang olahraga atletik. Pada umumnya Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm & berat dua kg buat pria, 1 kg buat wanita.
- Berat cakram buat putra 2 kg dengan garis tengah 219 – 221 mm.
- Berat cakram buat putri 1 kg memakai garis tengah 180 – 182 mm
Benda yang disebut cakram sanggup terbuat berdasarkan majemuk bahan, ada yang terbuat dari kayu yang dibuat piring berbingkai sabuk besi. Ada juga cakram yang terbuat berdasarkan materi karet hitam padat, umumnya cakram ini dipakai buat latihan saja.
Lapangan lempar cakram berbentuk lingkaran (tempat atlet untuk melempar). Dari titik tengah lingkaran ditarik 2 garis keluar ke arah depan membentuk sudut 40 derajat. Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal, & lain-lain.
Lingkaran lemparan dikelilingi sangkar/pagar kawat untuk menjamin keselamatan petugas, peserta, & penonton.
Ukuran lapangan:
- Garis tengah lapangan 2,50 m. Lingkaran buat melempar pada perlombaan yang resmi terbuat dari metal atau baja.
- Perpanjangan garis tengah 0,75 m
- Sudut lempar 40 derajat
- Garis batas lempar (lebar garis lima 5 cm).
Peraturan Lempar Cakram
1. Juri
- Juri 1 – Untuk juri satu, kiprah paling utama yaitu memanggil akseptor dan sebagai pengawas gerakan-gerakan kaki yang mengalami kesalahan di sisi lingkaran dikala pelempar melaksanakan gerakan putaran, menyerupai halnya ada di belakang lingkaran lempar.
- Juri 2 – Untuk juri dua, kiprah paling utama yaitu sebagai pengawas gerakan kaki akseptor yang salah di sisi lingkaran, menyerupai contohnya ketika cakram tengah dilepaskan berdasarkan tangan si akseptor yang melempar. Juri satu harus selalu siap dengan pengeras bunyi atau megaphone dan sebaiknya memegangnya supaya bisa memberitahukan akseptor yang menjadi pelempar supaya bersiap. Ia pula perlu memegang bendera yang menjadi membuktikan atau aba-aba bahwa apakah sah atau tidak lemparan yang dilakukan peserta.
- Juri 3 – Untuk juri tiga, kiprah paling utama yaitu menempatkan alat pengukur setelah bendera penanda tempat jatuhnya cakram telah ditempatkan. Alat pengukur ini umumnya disebut dengan ujung pita meteran.
- Juri 4 dan Juri 5 – Untuk juri empat dan lima , kiprah paling utama keduanya yaitu sama, yakni sebagai pengamat dan setia melihat tempat jatuhnya cakram paling bersahabat alias jatuhnya cakram pertama. Untuk akseptor yang kidal, posisi juri maupun wasit perlu untuk mengalami perubahan supaya tetap bisa sinkron dengan keadaan selama perlombaan berlangsung.
2. Aturan Bermain
Ada sejumlah peraturan dalam permainan lempar cakram yang sebaiknya juga menjadi perhatian penting bagi setiap pesertanya, misalnya
- Pelemparan cakram harus dimulai dengan perilaku berdiri & akseptor harus siap di dalam lingkaran. Peserta juga tidak diperbolehkan menginjak garis lingkaran apalagi meninggalkan lingkaran sebelum posisi berdirinya dianggap absah lewat 1/2 lingkaran pecahan dalam oleh juri.
- Pengukuran pelemparan akan dilakukan dengan lemparan yangg ditarik dengan sumber berdasarkan bekas tempat jatuhnya cakram persis di mana paling bersahabat dengan tepi pada balok. Jika akseptor ada 8 orang lebih, akseptor biasanya akan diberikan hak buat melempar 3 kali & juri kemudian menentukan 8 pelempar paling baik supaya bisa masuk final. Kesempatan melempar menjadi 6 kali dan pribadi masuk final jikalau akseptor lomba berjumlah di bawah 8 orang.
3. Hal Penting untuk Dilakukan dalam Lempar Cakram
- Melakukan putaran secara tepat dan memang dianjurkan juga untuk melaksanakan putaran besar antara tubuh pecahan bawah dan atas.
- Cakram perlu didorong melewati lingkaran.
- Peserta harus mencapai jarak yang cukup di dikala melayang melintasi lingkaran.
- Peserta harus mendarat dengan jari-jari kanan kemudian memutar secara progresif.
- Pesreta harus mendarat memakai kaki kanan dan wajib tepat di titik sentra lingkaran serta kaki kiri yang sedikit ke arah kiri dari garis lemparan.
4. Hal Penting yang Harus Dihindari dalam Lempar Cakram
- Peserta di awal putaran jatuh ke belakang.
- Tubuh terlalu membungkuk ke arah depan.
- Tubuh berputar di tempat saja.
- Peserta melompat terlalu tinggi di udara.
- Peserta menumpukan berat tubuh di pecahan kaki depan dan membiarkannya jatuh.
- Kaki akseptor terlalu tegang sehingga jadinya penempatan menjadi tidak tepat atau salah.
- Peserta melaksanakan lemparan sebelum waktunya; pada banyak kasus, akseptor melempar terlalu dini.
Baca juga: Pencak Silat Lengkap
Demikianlah materi yang kita bahas kali ini. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan Terimakasih.