Perangko dari Rusia pada Gambar di samping ini bergambar seorang laki-laki dengan nama Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi. Bagi kalian yang sedang berkecimpung dalam dunia komputer maka seharusnya mengetahui siapa orang di samping ini. Dia yaitu seorang ilmuwan Islam yang karya- karyanya dalam bidang matematika, astronomi, astrologi dan geografi banyak menjadi dasar perkembangan ilmu modern. Dan dari namanya istilah yang akan kita pelajari dalam kepingan ini muncul.
Dari Al-Khawarizmi lalu berkembang menjadi algorithm dalam Bahasa Inggris dan diterjemahkan menjadi algoritma dalam Bahasa
Indonesia. Standar kompetensi algoritma pemrograman dasar terdiri atas empat kompetensi dasar. Dalam penyajian pada buku ini, setiap kompetensi dasar memuat uraian materi, dan latihan. Ringkasan diletakkan pada setiap simpulan bab.
Kompetensi dasar pada kepingan ini yaitu menjelaskan variabel, konstanta dan tipe data, menciptakan algoritma/logika alur pemrograman, menerapkan pengelolaan array, dan mengoperasikan file. Sebelum mempelajari kompetensi ini ingatlah kembali sistem operasi, prinsip pemecahan masalah, dan materi-materi pendukung dari mata pelajaran matematika.
Pada simpulan bab, tercantum soal-soal latihan yang disusun dari soal-soal yang gampang sampai soal-soal yang sulit. Latihan soal ini dipakai untuk mengukur kemampuan terhadap kompetensi dasar ini. Artinya sehabis mempelajari kompetensi dasar ini secara berdikari dengan bimbingan guru sebagai fasilitator, ukurlah sendiri kemampuan dengan mengerjakan soal-soal latihan tersebut.
Pengertian Algoritma
Algoritma yaitu urutan langkah-langkah logis penyelesaian duduk kasus yang disusun secara sistematis. Masalah sanggup berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada syarat kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Konsep algoritma sering kali disetarakan dengan sebuah resep. Sebuah resep biasanya mempunyai daftar materi atau bumbu yang akan digunakan, urutan pengerjaan dan bagaimana hasil dari urutan pengerjaan tersebut. Apabila materi yang dipakai tidak tertera (tidak tersedia) maka resep tersebut tidak akan sanggup dikerjakan. Demikian juga kalau urutan pengerjaannya tidak beraturan, maka hasil yang diperlukan tidak akan sanggup diperoleh.
Algoritma yang berbeda sanggup diterapkan pada suatu duduk kasus dengan syarat yang sama. Tingkat kerumitan dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menuntaskan masalah. Umumnya, algoritma yang sanggup menuntaskan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat mempunyai tingkat kerumitan yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu usang untuk menuntaskan suatu duduk kasus membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi. Perhatikan algoritma sederhana berikut.
Contoh Algoritma menghitung luas segitiga.
1. Start
2. Baca data ganjal dan tinggi.
3. Luas yaitu ganjal kali tinggi kali 0.5
4. Tampilkan Luas
5. Stop
Algoritma di atas yaitu algoritma yang sangat sederhana, hanya ada lima langkah. Pada algoritma ini tidak dijumpai perulangan ataupun pemilihan. Semua langkah dilakukan hanya satu kali.
Sekilas algoritma di atas benar, namun apabila dicermati maka algoritma ini mengandung kesalahan yang mendasar, yaitu tidak ada pembatasan pada nilai data untuk ganjal dan tinggi. Bagaimana kalau nilai data ganjal atau tinggi yaitu bilangan 0 atau bilangan negatif ? Tentunya hasil yang keluar menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kasus menyerupai ini kita perlu menambahkan langkah untuk memastikan nilai ganjal dan tinggi memenuhi syarat, contohnya dengan melaksanakan pengecekan pada input yang masuk. Apabila input nilai ganjal dan tinggi kurang dari 0 maka aktivitas tidak akan dijalankan. Sehingga algoritma di atas sanggup dirubah menjadi menyerupai pola berikut.
Contoh Hasil perbaikan algoritma perhitungan luas segitiga.
- Start
- Baca data ganjal dan tinggi.
- Periksa data ganjal dan tinggi, kalau nilai data ganjal dan tinggi lebih besar dari nol maka lanjutkan ke langkah ke 4 kalau tidak maka stop
- Luas yaitu ganjal kali tinggi kali 0.5
- Tampilkan Luas
- Stop
Dari klarifikasi di atas sanggup diambil kesimpulan pokok wacana algoritma. Pertama, algoritma harus benar. Kedua algoritma harus berhenti, dan sehabis berhenti, algoritma memperlihatkan hasil yang benar.