Penjelasan Mengapa Lemak Omentum Dapat Menigkatkan Kadar Kolesterol dan Trigliserida - Penambahan bobot lemak Omentum akan memperberat hati untuk melaksanakan tugasnya memetabolisir lemak. Imbasnya berupa kenaikan kadar LDL dan trigliserida. Kenaikan LDL dan trigliserida menyebabkan aneka macam kekacauan metabolisme. Terkait dengan sindrom-X, peningkatan peradangan yang pada giliran-nya membuat sel semakin tidak peka (resisten) terhadap insulin.
Resistensi Insulin dapat memicu kenaikan kadar LDL dan Trigliserida, namun kenaikan kadar LDL dan trigliserida pun sanggup membuat resistensi insulin semakin parah, sebuah bundar setan yang memicu aneka macam penyakit.
Resistensi insulin bekerjsama bukan merupakan penyakit, namun disfungsi metaboisme ini akhirnya mendorong terjadinya penyakit. Peningkatan bobot lemak Omentum mennyulitkan hati dalam metabolisir lemak, alhasil kadar lemak darah meningkat.
Saat hati terdesak oleh lemak omentum, sebagian besar gula akan diubah menjadi trigliserida. Hipertrigliseridemia terjadi akhir hiperinsulinemia. Kenaikan LDL dan trigliserida mendorong terjadinya aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke dan penyakit lain-nya.
Penyakit penyakit yang aku sebutkan diatas dipicu oleh resistensi insulin, namun penambahan bobot lemak omentum mempunyai andil besar untuk membuat resistensi insulin. Karena itu mengurangi bobot lemak omentum merupakan langkah cerdas untuk menjauhkan diri dari peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida
Resistensi Insulin dapat memicu kenaikan kadar LDL dan Trigliserida, namun kenaikan kadar LDL dan trigliserida pun sanggup membuat resistensi insulin semakin parah, sebuah bundar setan yang memicu aneka macam penyakit.
Resistensi insulin bekerjsama bukan merupakan penyakit, namun disfungsi metaboisme ini akhirnya mendorong terjadinya penyakit. Peningkatan bobot lemak Omentum mennyulitkan hati dalam metabolisir lemak, alhasil kadar lemak darah meningkat.
Saat hati terdesak oleh lemak omentum, sebagian besar gula akan diubah menjadi trigliserida. Hipertrigliseridemia terjadi akhir hiperinsulinemia. Kenaikan LDL dan trigliserida mendorong terjadinya aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke dan penyakit lain-nya.
Penyakit penyakit yang aku sebutkan diatas dipicu oleh resistensi insulin, namun penambahan bobot lemak omentum mempunyai andil besar untuk membuat resistensi insulin. Karena itu mengurangi bobot lemak omentum merupakan langkah cerdas untuk menjauhkan diri dari peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida