Kali ini aku akan membagikan teladan teks sejarah dunia beserta strukturnya yang merupakan salah satu bahan pembelajaran bahasa indonesia yang mungkin teman-teman butuhkan untuk mengerjakan tugas. Nah tanpa perlu banyak basa bau lagi simaklah beberapa misalnya dibawah ini.
Contoh Teks Sejarah Piala Dunia Beserta Strukturnya
Sejarah Piala Dunia
OrientasiPesona sepak bola sebagai salah satu olahraga paling top sejagat memang tak pernah pudar. Di setiap generasi, selalu saja muncul gelombang penggemarnya. Baik itu dipandang sebagai olahraga kesukaan maupun sekadar tontonan untuk hiburan, sepak bola tidak pernah habis untuk diulik. Salah satu kompetisi akbar yang sayang untuk dilewatkan yaitu Piala Dunia.
Urutan Peristiwa
Sejarah Piala Dunia mulai digelar pada 1930 di Uruguay, dengan hanya melibatkan tiga belas negara, sembilan negara dari Benua Amerika (Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Meksiko, Paraguay, Peru, dan Uruguay) dan empat negara dari Benua Eropa (Prancis, Rumania, Belgia, dan Yugoslavia). Sejak itu, Piala Dunia selalu digelar empat tahun sekali. Akan tetapi, pada 1942 dan 1946, ajang penyelenggaraan Piala Dunia terpaksa ditunda lantaran meletusnya Perang Dunia II. Maka, hingga penyelenggaraannya yang terakhir di Brasil pada 2014, Piala Dunia telah berhasil digelar sebanyak dua puluh kali. Dua puluh trofi Piala Dunia berhasil direbut oleh delapan Negara berbeda yaitu tiga negara dari Benua Amerika dan lima negara dari Benua Eropa.
Brasil merupakan Negara yang paling banyak mengoleksi trofi. Trofi yang berjumlah lima itu diraih 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002. Seperti halnya Italia yang telah meraih empat trofi pada 1934, 1938, 1982 dan 2006, Jerman pun telah meraih jumlah trofi yang sama, yaitu pada 1954, 1974, 1990 dan 2014. Lalu argentina meraih dua trofi, pada tahun 1978 dan 1986. Uruguay juga meraih dua trofi pada tahun 1930 dan 1950. Kemudian prancis menerima satu trofi pada 1998, Inggris juga dengan satu trofi pada tahun 1966, serta Spanyol dengan satu trofi pada tahun 2010.
Piala dunia ini dicetus oleh Jules Rimet, Presiden FIFA, yang mempunyai harapan menggelar turnamen internasional sepak bola. FIFA yang diketuainya dikala itu sempat memasukkan sepak bola di Olimpiade 1924 yang dimenangi Uruguay, namun gemanya belum besar. Selain itu, muncul konflik siapa yang berhak mengatur tunrnamen itu, FIFA atau Komite olimpiade Internasional (IOC). Oleh lantaran itu, FIFA mencoba menciptakan turnamen sendiri pada tahun 1928 dengan tuan rumah Hungaria . akan tetapi, turnamen ini gagal lantaran tidak mempunyai banyak peminat, hanya diikuti oleh empat tim.
Pada 1930, kesudahannya turnamen besar sepak bola ini terwujud. Piala Dunia yang diprakarsai oleh Jules Rimet pertama kali digelar di Uruguay. Negara ini terpilih dikarenakan telah menjadi juara bertahan sepak bola pada Olimpiade. Selain itu, pada tahun tersebut bertepatan dengan seratus tahun kemerdekaan Uruguay.
Untuk menggelar Piala Dunia, Uruguay melaksanakan persiapan yang serius. Di ibukota negara, Montevideo, dibangun sebuah stadion raksasa berjulukan Stadion Centenario berkapasitas 95.000 penonton untuk menyelenggarakan turnamen akbar ini.
Jika dikala ini banyak sekali negara berebut tiket untuk sanggup bermain di turnamen ini, pada Piala Dunia yang dibuka 13 Juli 1930 tersebut pihak FIFA justru kesusahan mencari peserta. Sebagai penyelenggaraan perdana, FIFA tidak mengadakan prosedur kualifikasi bagi setiap Negara yang ingin bertanding. FIFA bahkan mengundang seluruh asosiasi sepak bola di setiap negara untuk berpartisipasi di kompetisi ini. Pada waktu itu, FIFA hanya memperlihatkan batas tamat registrasi bagi setiap negara untuk sanggup diterima menjadi penerima Piala Dunia.
Undangan FIFA ini mendapatkan respons besar dari beberapa negara di Benua Amerika. Sementara itu, negara di Benua Eropa tidak begitu antusias merespons ajakan ini. Hal ini disebabkan oleh faktor jarak. Kedekatan jarak negara di Benua Amerika dengan kawasan penyelenggaraan turnamen sepak bola ini menciptakan mereka antusias untuk mengikuti pertandingan. Sedangkan negara di Benua Eropa harus melaksanakan perjalanan maritim mengarungi Samudera Atlantik, lantaran pada dikala itu jalur udara memakai pesawat masih sangat jarang. Tentu saja perjalanan ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang tidak sebentar.
Hingga batas tamat pendaftaran, FIFA tidak mendapatkan satu pun konfirmasi keikutsertaan Negara di Eropa. Bahkan pada dua bulan sebelum Piala Dunia digelar, pesertanya masih berjumlah Sembilan negara.
Kondisi yang demikian memaksa Jules Rimet turun tangan. Ia melobi beberapa negara Eropa untuk ikut dalam Piala Dunia. Akirnya empat negara Eropa oke untuk berpartisipasi. Prancis memang dibujuk secara eksklusif oleh Jules Rimet untuk ikut serta. Sementara itu, Belgia dirayu oleh Wapres FIFA, Rodolphe Seldrayers. FIFA bahkan menyediakan kapal maritim untuk mengantarkan negara yang dibujuknya hingga ke kawasan penyelenggaraan Piala Dunia di benua seberang.
Para pemain, pelatih, serta ofisial tim Prancis berangkat menuju Benua Amerika dengan menumpang kapal SS Conte Verde. Kapal ini juga mengangkut Jules Rimet bersama tiga wasit dari Eropa, Jean Langenus (Belgia), Henri Christophe (Belgia), dan Thomas Balway (Prancis). Kapal ini menjadi sangat spesial lantaran Jules Rimet membawa trofi Piala Dunia pertama Sementara itu, pemain dan instruktur dari negara Yugoslavia berangkat secara terpisah memakai kapal Florida dari Pelabuhan Marseille.
Kapal SS Conte Verde memulai perjalanan bersejarah ini dari Pelabuhan Genoa dengan mengangkut tim dari Rumania. Kapal ini kemudian berlabuh di Dermaga Villefranche-sur-Mer untuk menjemput tim Prancis. Sementara itu, tim Belgia menunggu di Pelabuhan Barcelona. Kapal ini juga berlabuh di Dermaga Rio de Janeiro untuk menjemput tim Brasil. Kapal milik Italia ini kemudian menuju Pelabuhan Santos untuk menjemput beberapa pemain lainnya. Kapal ini kesudahannya hingga di Uruguay pada 4 Juni 1930, sempurna 9 hari sebelum Piala Dunia perdana itu dimulai. 30 Juli 1930 menjadi dikala bersejarah dalam dunia persebakbolaan, terutama bagi Uruguay yang melanjutkan kemenangan pada Olimpiade 1924 dan 1928. Tuan rumah ini memenangi Piala Dunia FIFA perdana dengan skor 4-2 mengalahkan negara tetangga sekaligus rival mereka, Argentina.
Akan tetap, kondisi politik-ekonomi dunia yang belum stabil mengakibatkan jumlah penerima Piala Dunia selanjutnya juga turut tidak stabil. Misalnya, pada Piala Dunia 1934 di Italia, jumlah penerima Piala Dunia menjadi enam belas negara dan pada penyelenggaraan yang ketiga, 1938 di Prancis, penerima Piala Dunia berkurang menjadi lima belas negara. Kompetisi ini bahkan sempat dilarang selama 12 tahun (tiga kali penyelenggaraan) jawaban Perang Dunia II. Pada 1950, Piala Dunia kembali digelar di Brasil dengan hanya diikuti tiga belas negara.
Penyelenggaraan Piala Dunia gres mulai stabil, setidaknya dilihat dari jumlah peserta, semenjak gelaran yang kelima di Swiss (1954). Sejak itu, jumlah penerima Piala Dunia tetap enam belas negara hingga pelaksanaan yang kesebelas di Jerman barat (1978). Mulai 1982, diselenggarakan di Spanyol, pihak FIFA kemudian menambah jumlah penerima menjadi dua puluh empat negara. Jumlah ini terus bertambah hingga Piala Dunia kelima belas di Amerika Serikat (1994).
Saat FIFA menggelar Piala Dunia yang keenam belas di Prancis, jumlah penerima bertambah menjadi
tiga puluh dua negara. Jumlah ini bertahan hingga gelaran Piala Dunia kedua puluh di Brasil (2014). Berdasarkan pernyataan Sepp Blatter (Presiden FIFA) dan Michel Plattini (Presiden UEFA), jumlah tersebut dimungkinkan akan terus bertambah hingga empat puluh negara peserta.
Selain mengenai jumlah penerima Piala Dunia, bahasan lain yang taka kalah menarik untuk diperbincangkan yaitu trofi Piala Dunia itu. Trofi yang dikala ini selalu “keliling dunia” sebelum penyeleggaraan Piala Dunia digelar itu bukanlah trofi yang semenjak awal dipakai dalam piala Dunia. FIFA memakai piala yang berjulukan Jules Rimet Cup semenjak awal gelaran turnamen besar ini hingga piala dunia kesembilan pada 1970. Trofi pertama ini didesain oleh pemahat berkebangsaan Prancis, Abel Lafleur.
Trofi Jules Rimet ini kemudian digantikan dengan trofi FIFA World Cup pada gelaran Piala Dunia kesepuluh (1974). Trofi ini dibentuk oleh seorang pemahat asal Italia, Silvio Gannaziga. Jerman merupakan Negara pertama yang berhasil menyimpan trofi ini. FIFA World Cup tersebut masih dipakai hingga gelaran Piala Dunia kedua puluh di Brasil.
Demikianlah teladan dari teks sejarah piala dunia lengkap beserta dengan strukturnya, biar sanggup bermanfaat bagi teman-teman pembaca sekalian.