Pesan Untuk Orang Yang Menghinaku, Bahwasanya Saya Sudah Melangkah Lebih Jauh Darimu

 Sebenarnya Aku Sudah Melangkah Lebih Jauh Darimu Pesan Untuk Orang Yang Menghinaku, Sebenarnya Aku Sudah Melangkah Lebih Jauh Darimu
Kazeb - Aku yaitu aku, tak ada hak bagimu untuk menghinaku hanya sebab melihat diriku dari sisi materi. Tak ada hak bagimu untuk mejelekan diriku hanya sebab wajahku ini jelek, bajuku ini sudah robek, tampilanku yang dekil, badanku yang kurus dan bau.

Itu semua saya syukuri, itu semua yaitu hidupku yang berharga sebagai pengalaman perih dalam menjalani hidup. Kau pikir saya akan membisu saja, kau pikir saya hanya berdiam diri dengan kehidupanku dikala ini.

Salah besar, jikalau kau anggap saya tidak berusaha maka kau salah besar. Meski hinaan menjijikan itu terus saja tiba dari ekspresi kotormu, namun itu tidak akan membuatku makin terjatuh, hal ibarat itu tidak akan menciptakan hidupku hancur.

Mungkin kini kau sedang berada diatas, kemudian dengan mudahnya kau mencacimaki dan kau hina orang-orang yang tidak mempunyai bahan layaknya dirimu yaitu seorang raja yang sedang mengatakan kekuasaanmu pada rakyat jelata.

Terkadang saya heran dengan dirimu, kau yaitu orang terpandang, kau terlihat baik, kau pintar, dan kau juga mempunyai wibawa.

Namun ternyata kepintaran itu hanya terlihat sebagai kebodohan di mataku,orang yang sudah mempunyai semua kelebihan ibarat itu harusnya sanggup membantu orang lain, bukanya malah menghina dan mencaci.

Bagimu mungkin satu atau dua kata hinaan itu tidak menjadi masalah, dan saya juga hanya sanggup tersenyum ketika mendengar itu. Namun perlu kau tahu bahwa semua ucapan menyakitkan itu masuk kedalam hati ini.

"Halah, segitu aja sampe baper (terbawa perasaan)", baperku itu positif, baperku bukan bermain dengan hinaan ibarat yang terlontar dari ekspresi kotormu itu, baperku bukan menjelekanmu di hadapan orang lain, dan baperku bukan emosi yang harus berujung berkelahi jotos.

Baperku yaitu saya akan menciptakan semua hinaan itu menjadi motivasi yang akan membuatku jauh melangkah dari dirimu. 

Jika kau lihat kini saya masih menjadi orang yang sama, ya masa bodoh, saya sadar merubah nasib itu tidak semudah membalikan tangan, tapi bukan berarti saya harus berhenti berusaha. 

Aku punya motivasi besar untuk sanggup lebih maju darimu, saya punya motivasi sangat besar untuk mengatakan hasil jerih payahku kepadamu.

Meskipun harus terus gagal, tapi saya takan berhenti untuk berjuang, saya yakin suatu dikala saya sanggup mengambarkan bahwa saya sanggup melewati dirimu.

Namun saya tidak mau sepertimu, rasanya percuma mempunyai harta berlimpah kalau hanya untuk dimakan sendiri, rasanya percuma kalau punya ilmu tapi tidak kau amalkan.

Aku yaitu orang yang lahir dari keluarga miskin, menjalani kehidupan sangat sederhana, bahkan harus berjuang di tengah terik matahari hanya demi mencari sesuap nasi.

Berbanding terbalik dengan dirimu yang lahir dari keluarga berada, mempunyai masa kecil sangat indah, dan sanggup mendapat semua impian hanya dengan merengek meminta ke orang tua.

Mungkin disanalah letak perbedaaan kita, orang yang sudah mencicipi jerih payah mencari nafkah sendiri, akan lebih sanggup menghargai orang lain sebab tau bagaimana jerih payah mencari nafkah halah itu.

Berbeda dengan dirimu yang hanya menikmati uang dari sisa peningglan orang tuamu itu, sehingga kau tidak sanggup mencicipi bagaimana sulitnya mencari uang, dan itulah yang menciptakan engkau menjadi sombong.

Namun bahwasanya saya patut berterimakasih padamu, dengan adanya kau menghinda orang bodoh, miskin, dan dekil ini, risikonya saya sanggup mendapat motivasi untuk menjadi insan yang lebih baik. Mempunyai kualitas, mempunyai ilmu, dan tentu mempunyai keyakinan yang kuat, sebab saya tidak mau berujung sepertimu.

Pesanku yaitu segeralah meminta maaf kepada semua orang yang telah kau sakiti, berubahlah menjadi insan yang lebih baik. Jangan pernah menilai orang hanya dari penampilan, jangan pernah menilai orang sebab materinya, jangan pernah kau hina orang yang ndeso sekalipun.

Ingat, orang ndeso yang kau hina kini sudah selangkah lebih maju di depanmu dan akan terus berusaha melampaui dirimu.

Penulis : Bayu Ramdani

Sumber https://www.kazeb.id/