Kazeb - Berbanding terbalik dengan anggota Kerajaan Inggris, meskipun Pangeran William dan Pangeran Harry sama-sama menikahi perempuan dari kalangan biasa, tak menciptakan mereka kehilangan gelar bangsawannya. Dan mereka tetap berhak tinggal di istana.
Peraturan tersebut tidak berkhasiat di Jepang. Jika menikahi pasangan yang bukan dari kalangan aristokrat artinya beliau melepaskan gelar kebangsawanannya dan tidak lagi berhak tinggal di istana.
Lagi, aristokrat Jepang rela meninggalkan istana dan statusnya sebagai putri kerajaan demi laki-laki pujaan hatinya.
Dua tahun yang kemudian Putri Mako menyerahkan gelar kerajaanya supaya dapat bersatu dengan kekasih dalam ikatan pernikahan.
Dan yang terbaru insiden itu kembali terjadi, beberapa waktu yang kemudian Putri Ayako memutuskan untuk meninggalkan gelarnya demi Kei Moriya, kekasihnya yang bekerja di perusahaan pelayaran Jepang. Mereka menikah bulan Oktober tahun lalu.
Putri Ayako menjadi orang kedua dalam tiga tahun terakhir yang meniggalkan gelarnya semoga dapat menikah dengan kekasihnya. Kakaknya, Putri Noriko juga meninggalkan kerajaan pada tahun 2014 sesudah menikah dengan lelaki dari kalangan biasa.
Kini sesudah ijab kabul mereka, keluarga kerajaan Jepang hanya terdiri 17 anggota saja.
Dan yang terbaru, kabar pengunduran diri di keluarga kerajaan tiba dari Malaysia.
Raja Malaysia Sultan Muhammad V yang bergelar Yang di-Pertuan Agong ke-15 resmi mengundurkan diri dari singgasana yang gres dua tahun didudukinya.
Banyak orang berspekulasi alasan pengunduran dirinya dikarenakan keputusannya menikahi perempuan dari kalangan bangsawan. Pasalnya sang raja tersebut gres saja menikahi perempuan asal Rusia yang menjadi Miss Moscow 2015, Oksana Voevodina.
Keputusan meninggalkan istana dan melepaskan gelar kerajaan ternyata telah terjadi semenjak dulu. Pada 10 Desember 1936, publik inggris gempar oleh keputusan Edward VIII yang belum genap satu tahun untuk turunn tahta.
Dalam surat pengunduran dirinya ia menuliskan "Saya, Edward VIII, Raja Inggris...dengan ini menyatakan keputusan saya yang tak dapat dibatalkan, untuk meninggalkan takhta untuk diri saya sendiri dan juga untuk anak keturunan saya."
Keputusan besar ini ia lakukan demi Wallis Warfield Simpson, perempuan yang telah merebut hati dan kehidupannya dari istana.
Penulis : Santi Rizki
Source: https://pixabay.com/en/japan-tokyo-royal-monastery-wedding-2863792/
Sumber https://www.kazeb.id/
Peraturan tersebut tidak berkhasiat di Jepang. Jika menikahi pasangan yang bukan dari kalangan aristokrat artinya beliau melepaskan gelar kebangsawanannya dan tidak lagi berhak tinggal di istana.
Lagi, aristokrat Jepang rela meninggalkan istana dan statusnya sebagai putri kerajaan demi laki-laki pujaan hatinya.
Dua tahun yang kemudian Putri Mako menyerahkan gelar kerajaanya supaya dapat bersatu dengan kekasih dalam ikatan pernikahan.
Dan yang terbaru insiden itu kembali terjadi, beberapa waktu yang kemudian Putri Ayako memutuskan untuk meninggalkan gelarnya demi Kei Moriya, kekasihnya yang bekerja di perusahaan pelayaran Jepang. Mereka menikah bulan Oktober tahun lalu.
Putri Ayako menjadi orang kedua dalam tiga tahun terakhir yang meniggalkan gelarnya semoga dapat menikah dengan kekasihnya. Kakaknya, Putri Noriko juga meninggalkan kerajaan pada tahun 2014 sesudah menikah dengan lelaki dari kalangan biasa.
Kini sesudah ijab kabul mereka, keluarga kerajaan Jepang hanya terdiri 17 anggota saja.
Dan yang terbaru, kabar pengunduran diri di keluarga kerajaan tiba dari Malaysia.
Raja Malaysia Sultan Muhammad V yang bergelar Yang di-Pertuan Agong ke-15 resmi mengundurkan diri dari singgasana yang gres dua tahun didudukinya.
Banyak orang berspekulasi alasan pengunduran dirinya dikarenakan keputusannya menikahi perempuan dari kalangan bangsawan. Pasalnya sang raja tersebut gres saja menikahi perempuan asal Rusia yang menjadi Miss Moscow 2015, Oksana Voevodina.
Keputusan meninggalkan istana dan melepaskan gelar kerajaan ternyata telah terjadi semenjak dulu. Pada 10 Desember 1936, publik inggris gempar oleh keputusan Edward VIII yang belum genap satu tahun untuk turunn tahta.
Dalam surat pengunduran dirinya ia menuliskan "Saya, Edward VIII, Raja Inggris...dengan ini menyatakan keputusan saya yang tak dapat dibatalkan, untuk meninggalkan takhta untuk diri saya sendiri dan juga untuk anak keturunan saya."
Keputusan besar ini ia lakukan demi Wallis Warfield Simpson, perempuan yang telah merebut hati dan kehidupannya dari istana.
Penulis : Santi Rizki
Source: https://pixabay.com/en/japan-tokyo-royal-monastery-wedding-2863792/