Kb Sehabis Menikah Apakah Baik? [ Realitas Kehidupan ]

Ulasan Lengkap Masalah KB (Keluarga Berencana) Setelah Menikah - Berkecamuk sebuah Pertayaan Pada diri anda, Apakah Benar Hadirnya Anak Akan Semakin Susah Kehidupan Rumah Tangga? - Apa Benar KB Pil Membuat Kandungan Kering Sehingga Susah Hamil? - Sebenarya Alat Kontrasepsi Apa Yang Paling Baik? - Apakah KB Pil & Spiral Ada Efek Samping? - Berapa Lama Bisa Hamil Setalah KB di Lepas? ( Tidak Lagi KB) yuk kita bahas satu persatu, bacanya santai saja sambil tiduran juga nggak apa apa.

 Berkecamuk sebuah Pertayaan Pada diri anda KB SETELAH MENIKAH APAKAH BAIK? [ REALITAS KEHIDUPAN ]

Banyak pasangan gres merencanakan penundaan untuk mempunyai momongan (Anak) sesudah menikah alasannya ialah banyak sekali alasan, mungkin karana ingin mengejar karir dahulu, atau alasannya ialah usia masih terlalu muda, ada juga karna ingin kuliah dahulu (menamatkan kuliah). Sekarang saya mau tanya bersama-sama apa sih yang menjadi penghalang dengan kehadiran bayi? sudah saya tebak jawabannya tidak sanggup konsentrasi bahkan mengganggu karir anda ,bagi yang masih ingin bekerja, mengganggu berguru bagi yang masih kuliah. Tapi pakah anda sudah sanggup memastikan kalau sudah berafiliasi suami istri niscaya akan di anugerahi anak?
Tahukah anda Allah juga mempunyai planning lain di samping kita punya rencana, bahkan planning Allah niscaya terjadi, jikalau Allah menghadirkan seorang anak kepada kita pastinya sudah dibekali rezeki sendiri, walaupun rezeki itu lewat orang tuanya. Makara tidak perlu khawatir dengan adanya anak hidup anda menjadi susah, itu hanya anggapan anda sendiri.

Saya sebagai penulis (hidup mengontrak jauh dari orang renta dan mertua) juga melewati masa masa menyerupai anda, bedanya saya tidak memusingkan dengan KB sesudah menikah, bahkan saya ingin cepat cepat mempunyai anak yang pertama, sesudah itu gres direncanakan mengenai KB dan karir. Makara saya sarankan sebaiknya tidak perlu KB dahulu sesudah menikah, akan lebih baik anda mempunyai anak dahulu, barulah anda boleh menunda untuk anak berikutnya.

Apa lagi ke-2 orang tuanya / mertua masih bersahabat dengan anda, kalau orang renta anda berpikir jauh kedepan niscaya ingin cepat menimang cucu, bukan-nya menyarankan untuk menunda mempunyai anak dan ber-KB. Jangan menganggap dengan hadirnya bayi hidup anda akan terbebani, dari pengalaman pribadi justru dengan hadirnya anak rezeki makin lancar, suasana senang menyelimuti kehidupan saya.

Soal relasi kehadiran bayi dengan rezeki ini saya ingat dengan penggalan firman Allah yaitu:

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

Dan janganlah kau membunuh anak-anakmu alasannya ialah takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka ialah suatu dosa yang besar. (Surat Al-Isra' Ayat 31).

Benarlah perkara rezeki ada di tangan Allah, maka tidak diperkenankan bagi kalian untuk membunuh belum dewasa alasannya ialah khawatir akan jatuh miskin, dan kesusahan. Sebab Allah-lah yang menjamin rezeki kalian dan belum dewasa kalian itu. Tahukah anda, Sesungguhnya membunuh mereka ialah perbuatan dosa yang besar.

Kalau saya tidak salah ayat ini turun ketika jaman jahilyah, sebelum tiba Islam di jazirah arab setiap lahir anak wanita dibunuh dengan dikubur hidup hidup menyerupai apa yang dilakukan sobat Rasulullah Umar Bin Khatab sebebelum masuk islam pernah membunuh anak bayinya dengan dikubur hidup hidup. 

Inti dari apa yang saya sampaikan ialah peggalan ayat di atas pada cuilan yang saya bikin tebal, jadi jagan pusing dengan hadirnya seorang bayi yang dikhawatirkan mengganggu karir. Percayalah dengan apa yang saya sampaikan, dengan hadirnya buah hati ditengah tengah anda, hidup anda akan semakin ceria, penuh semangat dalam berguru dan bekerja, seakan akan semua jadi ringan untuk dikerjakan.

Pengalaman Pribadi 
Mungkin anda akan bertanya tanya mengenai diri saya sendiri, "Bicara saja gampang, saya juga bisa. Mana buktinya kalau tidak KB sesudah menikah itu lebih Baik?" Oke akan saya ceritakan singkat saja ya, mengenai diri saya sebagai penulis. Saya menikah tahun 2007, daerah tinggal masih ngontrak kamar, bekerja sebagai pedagang keliling yang tidak tentu pendapatanya kadang sehari sanggup Rp30 ribu, paling bayak Rp50 ribu itupun sebagian dibelikan barang lagi untuk dagangan hari esok, sudah terbayangkan betapa susahnya hidup saya.

Justru yang memenuhi kebutuhan saya ada ialah istri yang bekerja sebagai buruh pabrik dengan honor pas pasan untuk makan. Saya tetapkan utuk cepat cepat punya anak sehingga tidak terlintas ingikan istri KB dahulu, Kehadiran bayi tidak ada yang tahu kecuali Yang Maha memberi Rezeki, anak yang kami tunggu itu usang tak ada tanda tanda kehamilan, barulah sesudah 6 bulan semenjak menikah istri gres kelihatan hamil.

Dengar kata hamil saja hatiku sudah seneng banget, apa lagi sudah nongol bayi. Tadinya ngontrak kamar, kini ngotrak ruangan yang lebih besar terdiri dari 2 kamar 1 ruang tamu dan dapur. Cukuplah untuk keluarga kecil. Tahukah anda seiring bertambahnya besar perut istri, rasa kasih sayang kepada pasanganku itu semakin besar, dan saya semakin semangat bekerja yang tadinya ngider sekali pagi hingga siang sesudah dzhuhur pulang, kini jadi 2 kali ngider dengan berbelanja lagi untuk pribadi dijual.

Ketika lahir anak yang pertama ini bersama-sama saya punya uang hanya Rp700 ribu dan simpanan istri kalau tidak salah 1 juta. Tapi apa artinya uang sejumlah itu, alasannya ialah bayi lahir sungsang terpaksa harus di caesar untuk biayanya sekitar Rp8 juta. Saya berpikir keras bagaimana caranya sanggup lahir selamat tanpa meninggalkan hutang sejumlah itu.

Segera saya berafiliasi dengan pak RT dan RW stempat diskusi bagaimana caranya mendapat tunjangan dari pemerintah (waktu itu balum ada Bpjs Kesehatan) kemudian dibuatlah Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Alhamdulillha semua urusan lancar walaupun capek baget, soalnya energi fisik dan pikiran terkuras, Wira wiri bolak balik ke kantor desa dan rumah sakit.

Rencana KB
Nah sesudah lahir anak yang pertama inilah istri KB menunda dahulu jikalau hamil lagi, menungu anak pertama cukup besar hingga sekolah TK. Sejak dikala itu kehidupan lebih bergairah, walaupun keuangan pas pasan. Hingga saya sanggup beli rumah murahan type 2.1 sanggup tunjangan orang renta ke-bagian sawah untuk digarap tapi saya jual alasannya ialah tidak sanggup bertani.

Waktu itu istri memakai KB Pil selama 5 tahun, sambil menunggu rahim berpengaruh lagi sesudah melahirkan caesar, sesudah itu tidak KB lagi dan masa jeda 1 tahun tidak menelan pil KB barulah hamil anak yang ke-2. 

Bukannya susah kehidupan dan karir saya, justru dari kehadiran anak yang ke-2 ini merupakan titik balik kehidupan dan karir pribadi saya sebagai suami. Saya sanggup memenuhi kebutuhan RT sendiri tanpa tunjangan istri yang bekerja di pabrik, istri keluar kerja dan fokus mengasuh dan menjaga ke-2 anak kami, untuk kedepannya lagi saya siap mau di kasih anak satu lusin juga, namun alasannya ialah anak yang ke-2 juga caesar, istri takut jikalau ceasar lagi untuk 4 tahun berikutnya.

Karena faktor usia dan keadaan rahim, maka dokter menyarankan KB Steril, walaupun berat saya izinkan istri KB steril. Sebenarnya secara pribadi saya masih ingin punya anak sebanyak banyaknya, alasannya ialah anak lahir membawa rezekinya sendiri.

Akibat KB Setelah Menikah, Apa Benar Kandungan Kering Sehingga Susah Hamil?
Ada yang bilang sesudah KB rahim menjadi kering dan susah mendapat anak, apakah itu betul? wah saya sendiri tidak tahu, alasannya ialah bukan jago kesehatan. Hanya pengalaman saja dari tetangga dan saudara yang pernah pribadi KB sesudah menikah. Ada yang susah untuk hamil, dan itu rata rata. Sehingga kehidupannya tidak ceria, tidak kasar malah termehek mehek, 

Namun dari banyak sekali sumber yang telah saya baca, menyerupai yang saya kutip dari situs resmi Berapa Lama Doa di Kabulkan Oleh Allah? [ Pengalaman Pribadi ] Itulah ulasan lengkap tetek bengek dilema KB sesudah menikah, mencakup pengalaman pribadi yang menjalani KB, imbas samping KB pil dan spiral, ihwal kandungan kering sesudah mengikuti kegiatan KB (Korasepsi), asumsi berapa usang setalah lepas KB kemudian hamil dan mempunyai anak. Yang niscaya konsultasikan dahulu sebelum anda mengikuti kegiatan KB, jikalau alasannya khawatir kehidupan dan ekonomi semak