Cara Evakuasi Diri Ketika Gunung Meletus

Cara Penyelamatan Diri Saat Gunung Meletus Cara Penyelamatan Diri Saat Gunung Meletus
Cara menghadapi letusan gunung api  -  Masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan untk mengantisipasi letusan gunungapi yang terjadi sewaktu-waktu dan tidak sanggup diprediksi. Saat ini Indonesia mempunyai 127 gunung berapi aktif, sebanyak 69 gunung diantaranya terus menerima pantauan intensif lantaran acara magma di dalamnya. 

Berikut daftar gunung berapi yang berisiko untuk dikunjungi berdasarkan PVMBG: Gunung Bromo Jawa Timur, Gunung Dieng Jawa Tengah, Gunung Dukono Maluku Utara, Gunung Galunggung Jawa Barat, Gunung Gamalama Maluku Utara, Gunung Gede Jawa Barat, Gunung Ijen Jawa Timur, Gunung Kaba Bengkulu, Gunung Kelud Jawa Timur, Gunung Kerinci Jambi, Gunung Krakatau Lampung, Gunung Lokon Sulawesi Utara, Gunung Sinabung Sumatera Utara, Gunung Merapi Jawa Tengah, dan Gunung Papandayan Jawa Barat.

Bahaya erupsi gunungapi mempunyai dua jenis ancaman berdasarkan waktu kejadian, yaitu ancaman primer dan sekunder. Berikut ini ancaman dari erupsi gunungapi.

1. Awan panas yaitu anutan material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat, ringan (berongga) lava masif dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah. Bahaya ini merupakan adonan material erupsi antara gas dan bebatuan (segala ukuran) yang terdorong ke bawah akhir densitas tinggi. Suhu material bisa mencapai 300 – 700°C, kecepatan awan panas lebih dari 70 km/jam.
2. Aliran lava yaitu magma yang meleleh ke permukaan bumi melalui rekahan, suhunya >10.000°C dan sanggup merusak segala bentuk infrastruktur.
3. Gas beracun yaitu gas vulkanik yang sanggup mematikan seketika apabila terhirup dalam tubuh. Gas tersebut antara lain CO2, SO2, Rn, H2S, HCl, HF, H2SO4. Gas tersebut biasanya tidak berwarna dan tidak berbau.
4. Lontaran material (pijar). Lontaran material terjadi ketika letusan magmatic berlangsung. Suhu mencapai 200°C, diameter lebih dari 10 cm dengan daya lontar ratusan kilometer.
5. Hujan abu. Material bubuk tampak halus dan bergerak sesuai arah angin.
6. Lahar Letusan, lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaan ketika letusan. Air bercampur material lepas gunung berapi mengalir dan bentuk banjir lahar.

Institusi teknis terkait dengan kegunungapian yaitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Informasi terkait gunungapi sanggup dilihat pada laman berikut:http://www.vsi.esdm.go.id. PVMBG juga mempunyai produk aplikasi MAGMA Indonesia yang sanggup diakses pada gawai, dengan basis Android dan IOS.

Jika Anda berada di daerah pegunungan, perhatikan apabila Anda melihat rambu berikut ini yang berarti daerah tersebut mempunyai ancaman erupsi gunungapi. Bagaimana cara penyelamatan apabila terjadi letusan gunung api? Berikut Langkah-langkah kalau terjadi erupsi gunungapi sebagai berikut:

Prabencana
1. Perhatikan aba-aba dari PVMBG dan perkembangan acara gunungapi.
2. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik.
3. Mengetahui jalur penyelamatan dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
4. Menyiapkan skenario penyelamatan lain kalau dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
5. Siapkan sumbangan logistik, antara lain masakan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai.

Saat Bencana
1. Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan.
2. Tidak berada di lembah atau daerah anutan sungai.
3. Hindari tempat terbuka. Lindungi diri dari bubuk letusan gunungapi.
4. Gunakan kacamata pelindung.
5. Jangan menggunakan lensa kontak.
6. Gunakan masker atau kain berair untuk menutup ekspresi dan hidung.
7. Kenakan pakaian tertutup yang melindungi badan seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi.

Pascabencana
1. Kurangi terpapar dari bubuk vulkanik.
2. Waspadai wilayah anutan sungai yang berpotensi terlanda ancaman lahar pada trend hujan.
3. Hindari mengendarai kendaraan beroda empat di daerah yang terkena hujan bubuk vulkanik alasannya yaitu bisa merusak mesin kendaraan.
4. Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik lantaran beratnya bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan.

*sumber: Buku Saku BNPB