Cameron Hooker, Psikopat yang dijatuhi eksekusi 104 penjara alasannya yaitu kasus penculikan,penyiksaan dan pelecehan seksual pada seorang gadis berjulukan Collin Stan yang juga dijuluki "Girl in the Box"
Hooker menyulik Stan dan menyimpannya dalam peti mati kecil selama 23 jam sehari. Kondisi ini terjadi hingga tujuh tahun lamanya sebelum Hooker ditangkap. Kisah mengerikan yang dialami Stan itu bermula pada Mei 1977, ketika ia menumpang kendaraan Hooker di Redding, California.
Saat itu, Hooker bersama Janice, istrinya yang berusia 23 tahun. Setelah menumpang, Stan dibawa ke sebuah rumah sekitar 30 kilometer dari daerah pertama beliau naik ke kendaraan beroda empat Hooker. Di situ Stan gres sadar bahwa dirinya menjadi korban penculikan.
Dia ditelanjangi, diikat, dan dicambuk di ruang bawah tanah. Kejadian ini dialami Stan selama tujuh tahun, disandera sebagai budak seks. Selama tujuh tahun, Stan harus berada dalam sebuah peti mati yang disimpan di bawah daerah tidur Janice.
Dia berulang kali diperkosa, dibakar, hingga pingsan. Tidak hingga disitu, Stan juga kerap digantung pada pergelangan tangan yang terikat. Dalam sehari, Hooker hanya mengizinkan Stan keluar dari kotak selama 1 jam saja. Dalam kondisi itu, Stan terlalu takut untuk menciptakan perjuangan melarikan diri, meskipun ada beberapa peluang.
Pada 1984 Stan balasannya bisa melarikan diri sesudah mendapat pemberian Janice yang cemburu, alasannya yaitu Hooker akan menyebabkan Stan sebagai istri keduanya. Mungkin alasannya yaitu takut, Stan menolak melaporkan kejahatan Hooker kepada pihak berwenang. Justru Janice yang balasannya mengkhianati suaminya dengan membeberkan diam-diam kekejaman suaminya kepada polisi. Janice sepakat bersaksi di pengadilan melawan Hooker dengan syarat beliau mendapat kekebalan hukum.
Disebut sebagai “psikopat paling berbahaya yang pernah ada” hakim balasannya menjatuhi eksekusi 104 tahun penjara pada 1985 ketika beliau berusia 31 tahun. Seperti dilaporkan USA Today, meskipun eksekusi penjara yang dijalani Hooker sangat panjang, beliau diizinkan untuk meminta pembebasan bersyarat, tujuh tahun lebih awal dari aturan normal.
Dalam upaya mengurangi populasi penjara, pengadilan California baru-baru ini memperkenalkan Program Pembebasan Bersyarat bagi Lansia yang memungkinkan sidang pembebasan bersyarat bagi tahanan yang berusia di atas 60 tahun, setidaknya sesudah menjalani 25 tahun masa hukuman.
Namun dewan pembebasan bersyarat di Rutan Corcoran, di mana Hooker dipenjara, menolak undangan pembebasan bersyarat Hooker yang diajukan 17 April lalu, dan menyatakan Hooker tidak akan mendapat sidang pembebasan bersyarat sesudah 15 tahun ke depan.
Hooker diberi jangka waktu penundaan terpanjang hingga sidang pembebasan bersyarat berikutnya sesudah dewan memilih bahwa beliau memang benar-benar “sudah pantas” untuk dibebaskan.
