Tes Kebugaran Jasmani (Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsi, Hakikat)

Tes Kebugaran Jasmani (Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi, Hakikat) - Pada kesempatan kali ini akan membahas artikel penjaskes ihwal pengertian tes kebugaran jasmani, jenis-jenis tes kebugaran jasmani/macam-macam tes kebugaran jasmani, fungsi tes kebugaran jasmani dan hakikat tes kebugaran jasmani.

Setiap orang niscaya menginginkan tubuhnya sehat dan bugar. Untuk itu, diharapkan kegiatan olahraga yang rutin dan teratur. Salahsatu cara mengukur kebugaran jasmani yaitu dengan melaksanakan tes kebugaran jasmani.

Pengertian kebugaran jasmani yaitu keadaan atau kemampuan seseorang untuk melaksanakan acara atau tugas-tugasnya sehari-hari dengan gampang tanpa mengaami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk keperluan-keperluan lainnya.

Berikut ini yaitu Tes Kebugaran Jasmani (Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi, Hakikat).

Pada kesempatan kali ini  akan membahas artikel penjaskes ihwal  Tes Kebugaran Jasmani (Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi, Hakikat)


Pengertian Tes Kebugaran Jasmani


Tes kebugaran jasmani yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menilai/mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran jasmaninya dan mengetahui tingkat kebugaran jasmaninya.

Jenis Tes Kebugaran Jasmani


1. Tes Denyut Nadi Maksimal (DNM)


Denyut nadi yaitu frekuensi irama denyut/detak jantung yang sanggup dipalapasi (diraba) di permukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Ini berarti frekuensi denyut nadi pada umumnya sama dengan frekuensi detak jantungnya.

Tempat meraba denyut nadi antar lain di pergelangan tangan bab depan sebelah atas pangkal ibu jari, dileher sebelah kiri atau kanan, di dada sebelah kiri tepat di apex jantung dan di pelipis. Frekuensi nadi akan meningkat bila kerja jantung meningkat. Ini berarti bila kita berlatih, maka dengan sendirinya frekuensi denyut nadi akan semakin cepat hingga batas tertentu sesuai dengan beratnya latihan yang telah dilakukan.

DNM yaitu denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan. DNM = 220 - UMUR. Upaya untuk meningkatkan DN intesitas latihan harus dilakukan secara bertahap. Misalnya, kalau ahad ini ingin mencapai pelatihan zone 70%, untuk ahad berikutnya harus ditingkatkan 75% dan seterusnya.

2. Tes Harvard Step Test


Pengukuran daya tahan jantung dan paru-paru dilakukan memakai Hardvard Step Test. Cara Hardvard Step Test yaitu pelajar putra dan putri melaksanakan gerakan naik turun kursi. Untuk putra, tinggi dingklik 45 cm dalam waktu 5 menit.

Untuk putri, tinggi dingklik 40 cm dalam waktu 4 menit. Dalam 1 menit melaksanakan gerakan naik turun dingklik sebanyak 30 kali. Setelah itu, istirahat selama 45 detik, dan denyut nadi dihitung dalam waktu 30 detik.

Selanjutnya, sesudah 2 dan 3 menit diulang lagi. Standar perhitungan denyut nadi lebih dari 91 dianggap baik sekali, 81-90 dianggap baik, 71-80 dianggap cukup, 61-70 sedang, 51-60 kurang, dan kurang dari 50 dianggap kurang sekali.

3. Tes lari cepat 60 meter


Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. Caranya dengan lari cepat 60 meter. Alat dan kemudahan yang dipakai yaitu lintasan lari sepanjang 60 meter, stopwatch, peluit. Caranya akseptor bangun dibelakang garis start. Pada instruksi "siap", akseptor mengambil skiap bangun dan bersiap untuk lari.

Pada instruksi "ya!" akseptor lari secepat mungkin menuju garis finish, menempuh jarak 30 meter untuk putra dan 40 meter untuk putri. Lari diulang apabila pelari mencuri start, tidak melewati garis finish, dan pelari terganggu dengan pelari lain.

Pengukuran waktu dilaksanakan dari dikala bendera diangkat hingga pelari tepat melintasi garis finish. Hasil yang dicatat yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk nenempuh jarak 30 meter untuk putra dan 40 meter untuk putri, dalam waktu satuan waktu detik.

4. Tes gantung siku tekuk (pull up)


Tes ini betujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahana otot lengan serta ketahanan otot bahu. Caranya dengan gerakan gantung siku tekuk (pull up). Alat kemudahan yang dipakai yaitu palang tunggal dan stopwatch.

Caranya palang tunggal dipasang di atas kepala peserta. Peserta bangun di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke belakang. Dengan pemberian tolakan kaki, akseptor melompat ke atas hingga mencapai perilaku bergantung, dagu berada di atas palang tunggal.

Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin. Hasil yang dicatat yaitu waktu yang dicapai oleh perserta untuk mempertahankan perilaku tersebut dalam satuan detik.

5. Tes baring duduk (sit up)


Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuaan dan ketahanan otot perut. Caranya dengan gerakan baring duduk (sit up). Alat yang dipakai yaitu stopwatch. Caranya berbaring terletntang di lantai, kedua lutut ditekuk. Kedua jari-jari tangan ditautkan ke belakang kepala. Kedua pergelangan kaki bisa dipegang akseptor lain semoga kaki tidak terankat.

Saat terdengar instruksi "ya", akseptor mengambil perilaku duduk hingga kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali kesikap permulaan. Lakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat selama 30 detik. Hasil yang dihitung dan dicaat yaitu jumlah gerakan baring duduk yang sanggup dilaukan dengan tepat selama 30 detik.

Fungsi Tes Kebugaran Jasmani



  • Hasilnya sanggup dijadikan teladan seseorang untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.
  • Berguna untuk menilai kemampuan fisik seseorang.
  • Untuk mengukur kemampuan seseorang dalah hal jasmaninya.
  • Untuk mengetahui sejauh mana kondisi atau perkembangan kebugaran jasmani seseorang tersebut.


Hakikat Tes Kebugaran Jasmani


Kebugaran jasmani sanggup diperoleh bila seseorang latihan jasmanis secara teratur sesuai kaidah yan berlaku. Dampak latihan jasmani terhadap badan di antaranya, meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru, memperkuat sendi dan otot, menurunkan tekanan darah, mengurangi lemak, memperbaiki bentuk tubuh, memperbaiki kadar gula darah mengurangi risiko penyakit jantung koroner, memperlancar pemikiran darah, memperlancar pertukaran gas dan memperlambat proses menjadi tua.

Adapun manfaat kebugaran jasmani sebagai berikut.

1. Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung
2. Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan stamina, kecepatan dan lain-lain komponen kondisi fisik.
3. Ekonomi gerakan yang lebih baik pada waktu latihan.
4. Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ badan sesudah latihan.

Respon yang cepat dari organisme badan kita apabila sewaktu-waktu respons demikian diperlukan. Oleh alasannya itu, banyak sekali komponen kebugaran jasmani terseut harus diukur. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kebugaran seseorang. Misalny
Kebugaran jasmani sanggup diperoleh bila seseorang latihan jasmanis secara teratur sesuai kaidah yan berlaku. Dampak latihan jasmani terhadap badan di antaranya, meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru, memperkuat sendi dan otot, menurunkan tekanan darah, mengurangi lemak, memperbaiki bentuk tubuh, memperbaiki kadar gula darah mengurangi risiko penyakit jantung koroner, memperlancar pemikiran darah, memperlancar pertukaran gas dan memperlambat proses menjadi tua.

Adapun manfaat kebugaran jasmani sebagai berikut.

1. Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung
2. Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan stamina, kecepatan dan lain-lain komponen kondisi fisik.
3. Ekonomi gerakan yang lebih baik pada waktu latihan.
4. Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ badan sesudah latihan.

Respon yang cepat dari organisme badan kita apabila sewaktu-waktu respons demikian diperlukan. Oleh alasannya itu, banyak sekali komponen kebugaran jasmani terseut harus diukur. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kebugaran seseorang. Misalnya, pengukuran denyut nadi.

Betapa pentingnya seseorang memahami kesejukan jasmaninya melalu pengukuran denyut nadi seseorang. Khusus bagi pelajar, hal ini sangat penting. Selain mendeteksi apakah siswa mempunyai kelainan jantung atau tidak, kesejukan jasmani memeliki keterkaitan dekat dengan kehidupan siswa. Seorang pelajar yang bugar dan sehat akan bisa meraih prestasi.

Baca juga : Kebugaran Jasmani: Pengertian, Komponen Unsur, Bentuk Latihan, Manfaat, Fungsi [Lengkap]

Demikianlah artikel kali ini ihwal Tes Kebugaran Jasmani (Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi, Hakikat). Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan termakasih.

Related Post