Hari itu sempurna sehari sebelum halloween ketika saya pertama kali mengetahui perihal No End House dari temanku, ia menyampaikan padaku bahwa rumah itu yaitu rumah hantu legendaris terbesar dan paling angker di negeri ini.
semua orang telah mengetahui perihal rumah ini, tapi tampaknya tidak ada satupun yang mengetahui lokasinya.hingga suatu hari temanku menghubungiku dan menyampaikan bila ia berhasil menemukan rumah hantu legendaris itu.
Aturan yang ada dirumah itu cukuplah sederhana, kamu hanya harus membayar 20$ untuk memasuki rumah itu, rumah itu terdiri dari 9 bangunan dan bila kamu berhasil mencapai ruangan terakhir maka kamu akan mendapat 500$ sebagai hadiah.
tapi rumornya tidak ada satupun yang berhasil hingga akhir, maka dari itu orang orang menyebut rumah itu dengan sebutan No End House

temanku bilang ia telah mencoba untuk menuntaskan rumah itu tapi gagal total. ia bilang rumah hantu itu terletak 4 mil diluar kota. ini menggelitik hasratku untuk mencoba menuntaskan rumah itu. temanku mencoba untuk meyakinkanku semoga mengurungkan niatku pergi kerumah itu.
ia bilang ada banyak hal yang ada disana yang sangat janggal.
saya tidak percaya pada kata katanya, mungkin saja ia hanya tidak ingin saya berhasil menuntaskan tantangan rumah itu, saya sudah membulatkan tekadku untuk memenangkan 500$, mungkin terdengar terlalu anggun untuk wahana sekelas rumah hantu.
hari berikutnya saya bergegas menuju ke rumah hantu itu, saya mengikuti peta dan tiba di No End House, tampaknya matahari sudah terbenam disini-aku eksklusif sanggup mencicipi kejanggalan pada rumah itu. perutku merasa mual, dari luar tidak terlihat angker tapi ada yang aneh,aku mencicipi cuek yang hingga menusuk tulang belakang. rasa gelisahku semakin menjadi-jadi ketika membuka pintu depan.
saya menghela nafas panjang kemudian mulai kulangkahkan kakiku masuk,hmmm semua terlihat normal, menyerupai hotel biasa yang diberi dekorasi halloween. ada goresan pena pada dindingnya " tinggalkan 20$ dalam baki dan masuklah ke ruang 1, hingga ke simpulan dan menangkan 500$" , saya tertawa dan melempar uangku, kemudian berjalan ke pintu 1.
ruangan pertama sangat mengecewakan,sangat menggelikan. apanya yang rumah legendaris, ini lebih menyerupai wahana untuk anak anak, ada kain putih yang digantung semoga terlihat menyerupai hantu,ada boneka zombie, hahahaha menggelikan. saya menepis jaring keuntungan laba palsu kemudian melanjutkan ke masuk ke pintu dengan angka 2.
ruangan dua masih sama menggelikannya dengan ruangan pertama, saya disambut oleh kabut buatan, ada banyak kelelawar karet tergantung di atasnya. beberapa boneka hantu dan musik halloween yang dimainkan berulang-ulang, beberapa kali langkahku terganggu oleh tikus tikus mainan yang bolak balik dilantai.baiklah saya segera menuju ke ruangan 3.
hmmmm,ruangan 3 tampak menyerupai ruangan biasa dengan dingklik kayu ditengahnya, ada sebuah lampu disudut ruangan. butuh beberapa menit bagiku untuk menyadari keganjilan pada ruangan ini, cahaya. . .bayangan di lantai dan dinding, tunggu. . . ada terlalu banyak bayangan disini.
saya sanggup melihat bayangan dingklik di dinding,tapi ada banyak bayangan yang seharusnya tidak ada. . .tunggu. . . bayanganku ! tidak ada bayanganku !
saya mencoba kembali ke ruangan ketiga,sial ! pintunya terkunci, tidak ada pilihan lain selain melanjutkan ke ruangan 4.
kini saya ada di ruangan keempat, mungkin ruangan ini yaitu ruangan yang paling menganggu perasaanku, tidak ada cahaya sedikitpun disini, saya ingin kembali keruangan depan tapi pintunya selalu menutup secara otomatis dan terkunci. gelap. . .terlalu gelap, saya tak sanggup melihat apapun disini,aku terlalu takut untuk bergerak. saya tak pernah takut pada kegelapan sebelumnya
kegelapan ini terlalu janggal,tidak ada bunyi apapun.
saya berjalan perlahan kedepan, saya sanggup mencicipi saya semakin bersahabat . . .
untuk sepersekian detik ada kilatan cahaya di ruangan ini, saya sekilah melihat ruangan ini kosong. . . tunggu ada dengungan yang terdengar dan ini semakin keras ketika saya berjalan kedepan,
saya mulai berlari dan memekik liar,
saya meraba apapun yang ada didepanku, saya menemukannya ! saya menemukan pintu !
saya jatuh tersungkur ke ruangan 5 ,
syukurlah saya berhasil keluar dari ruangan itu. . .
ruangan 5. sambil menenangkan diriku saya menatap langit langit ruangan ini, saya terkejut melihat ruangan ini tertutup pepohonan bercabang yang menjulang tinggi diatas kepalaku. tampaknya ruangan ini sangat besar seolah saya berada dalam hutan, lantainya penuh dengan akardan semak-semak, sial ! akan semakin sulit untuk menemukan pintu keluar.sepertinya saya akan melalu perjalanan yang panjang dalam ruangan ini.
saya mulai mendengar kicauan burung dan bunyi serangga merayap,aku sanggup mendengar suara-suara itu tapi saya tak pernah sekalipun melihat burung atau serangga diruangan ini.
.....
saya terus berjalan dan berharap akan menemukan pintu menuju ruangan selanjutnya,setelah beberapa saat,aku kembali mendengar bunyi mendengung dan ada sesuatu yang menyentuh lenganku. saya mencoba untuk mengabaikan semua itu dan terus berjalan, tapi beberapa detik kemudian saya mencicipi ada 10 serangga lebih yang menggerumuni-ku, mereka merangkak naik turun dikaki-ku, bahkan ada beberapa yang melompat ke wajahku.
saya mencoba menepis mereka tapi mereka terus saja merayap di kakiku, sebetulnya binatang apa yang merayapi kakiku. . . . oh shit saya tidak sanggup melihat satupun serangga dikaki-ku,
sial saya terjatuh,. . . saya mulai berguling guling ditanah semoga serangga serangga ini pergi,tapi tampaknya tidak ada gunanya. .
saya mulai merangkak, meskipun saya tidak tahu seberapa jauh lagi jarak yang harus kutempuh untuk sanggup mencapai pintu selanjutnya, saya terus merangkak .. . . . merangkak. . . sudah berjam-jam saya merangkak. . . tubuhku sudah tidak sanggup lagi, saya pikir lebih baik saya mengalah saja.
tiba tiba saya mendengar sesuatu, dengunan yang sama menyerupai sebelumnya, tampaknya bunyi itu berasal dari depan, saya menarik diri dan mulai bangun, saya melangkah perlahan dan saya melihat pintu dengan angka 6 beberapa meter sempurna didepanku,
tanganku gemetar ketika memutar knop pintu ini, dengungannya semakin keras . . .
ruang 6.
ruangan ini yaitu neraka ! sama persis menyerupai ruangan 3, sama persis ! lengkap dengan dingklik dan lampu.
satu-satunya perbedaan disini yaitu diruangan ini tidak ada pintu sama sekali, bahkan pintu yang saya lalui tadi pun hilang.
saya berani bersumpah, saya tidak punya gangguan mental sebelumnya. . . saya berteriak sebisaku, saya tau ini yaitu kegilaan. . . saya berteriak. . kan ? tapi kemana suaraku !! hilang, saya berteriak tanpa suara.
saya mencoba menggaruk tembok yang ada diruangan ini dengan kedua tanganku . . saya tahu ada pintu diruangan ini, saya tau saya sanggup melewati tembok ini
" apa kamu baik baik saja ?"
oh shit, saya melompat kaget mendengar bunyi itu,aku bersandar didinding dan mencoba melihat siapa yang berbicara denganku,sepertinya saya akan menyesal karna telah berbalik
saya melihat sesosok gadis kecil, ia mengenakan gaun putih panjang hingga ke pergelangan kakinya,rambutnya pirang, kulitnya putih dan matanya biru, ia yaitu hal yang paling angker yang pernah saya lihat.
sementara saya menatapnya, saya menyadari ada makhluk lain disampingnya, sosok itu berdiri ....terlihat menyerupai binatang, itu tubuh seorang pria. . tapi kepalanya bukan kepala manusia, menyerupai kepala domba dengan moncong serigala. makhluk itu telanjang. menyerupai setan. . tapi bukan setan,tapi mungkin saja setan.
ini mengerikan, makhluk setengah insan dan gadis kecil didepanku. . mereka yaitu sosok yang sama, saya tidak sanggup menggambarkannya . .
ini menyerupai melihat dua dimensi dalam satu ruangan. ketika saya memandang gadis itu, saya melihat sosok mengerikan tadi. ketika saya memandang sosok mengerikan itu, saya melihat gadis tadi. saya tak sanggup berkata-kata, pikiranku memberontak terhadap apa yang saya lihat.
saya sudah pernah mencicipi ketakutan sebelumnya tapi tidak pernah setakut ini.
saya hanya berdiri disana, menatap makhluk itu.tidak ada pintu keluar. saya terjebak disini,
"David,dengarkan ini"
ketika ia berbicara, saya mendengar kata kata gadis kecil tetapi bentuknya lain dengan bunyi yang saya dengar, sulit untuk dijelaskan. . seolah ada 2 sosok yang berbicara, makhluk ini hanya mengulang-ulang perkataanya. . saya tak tahu apa yang harus saya lakukan, saya telah jatuh dalam kegilaan.
saya ingin ini semua segera berakhir.
ada tikus mainan dari ruang kedua, melihat tikus itu, , saya mulai memaksa diriku sendiri untuk bangkit, saya ingin keluar, saya bertekad keluar dari rumah ini dan tak akan pernah kembali lagi. .
saya mulai meraba-raba lagi dinding ruangan ini, setan itu masih mengejekku . . . suaranya makin keras dan saya masih berusaha mencari jalan keluar di dinding belakangku.
tiba tiba ada kubah dibelakangku, kemudian saya mencicipi ada nafas di belakang leherku. saya menolak untuk melihat. kemudian sempurna didepan mataku saya melihat angka 7 yang sangat besar, tanpa berpikir saya tahu artinya. itu yaitu ruang 7 di balik dinding ini.
saya tidak tahu bagaimana saya sanggup pergi kesana, tapi saya tahu saya harus keluar dari kegilaan ini.
saya mendorong dinding ini sekeras yang saya bisa.setan itu kini berteriak di telingaku.
"kau tidak akan pernah sanggup meninggalkan daerah ini"
saya tahu ini yaitu akhir,tapi saya tidak akan mati.
saya mendorong dan berteriak . . .
saya menutup dan menjerit, dan setan itu pergi. . . saya menyerupai berada dalam diam,aku berbalik perlahan dan disambut oleh ruangan yang sama hanya saja ada pintu dengan angka 7 disana, saya tak percaya ini, saya melihat pintu. . tubuhku gemetar, untuk beberapa waktu saya hanya membisu menatap pintu.
saya tidak ingin tinggal diruangan 6, tidak. . . tapi bila saya masuk keruangan 7 saya tak tahu akan menyerupai apa ruangan itu, mungkin akan lebih mengerikan lagi.
berjam-jam saya hanya menatap pintu didepanku, karenanya saya memutuskan untuk memutar knop dan membuka pintu ke ruang 7.
mental dan fisik-ku sudah lemah, saya melangkah masuk ke ruang 7. pintu dibelakangku sudah tertutup dan saya menyadari kini saya ada diluar, tidak menyerupai ruang 5 kali ini saya benar benar sudah bebas. saya menangis dan jatuh berlutut,akhirnya saya keluar dari rumah neraka itu. . . saya tidak peduli lagi dengan uang hadiahnya, saya hanya ingin pulang.
saya berjalan gontai ke mobilku dan pulang kerumah, saya pikir saya akan mandi sehabis ini.
ketika saya berhenti didepan rumahku,aku merasa tidak nyaman. kebahagiaan yang saya rasakan ketika meninggalkan no end house telah memudar dan ketakutan perlahan tiba kembali padaku, tampaknya ketakutanku tadi masih tersisa.
saya masuk dan segera menuju kamarku. kucingku baskerville berada di daerah tidurku, saya mendekat dan membelainya, ia mendesis dan mengusap tanganku..
baskerville tidak pernah menyerupai ini sebelumnya, saya pikir " yaah whatever,dia hanya kucing tua" dan saya bergegas mandi.
sehabis mandi, saya kedapur untuk memasak sesuatu. saya menuruni tangga menuju ruang keluarga, dan yang saya lihat kali ini yaitu orang tuaku tergeletak dilantai,telanjang dan berlumuran darah.mereka dimutilasi.anggota tubuh mereka diletakan di samping tubuh mereka, dan kepala mereka ditempatkan didada mereka menghadap ke aku, hal yang paling mengganggu yaitu ekspresi mereka, mereka tersenyum seolah senang melihatku.
saya muntah dan menangis di ruang keluarga, saya tak tahu apa yang telah terjadi. saya panik. .
kemudian saya melihatnya, pintu yang sebelumnya tidak pernah ada dirumahku. sebuah pintu dengan angka 8 besar tertulis dengan darah.
saya sudah dirumah.
saya berdiri diruang keluarga. . tapi ternyata saya sedang berada diruang 7. wajah orang tuaku tersenyum lebar ketika saya menyadari hal ini, mereka bukan orangtua-ku ! mereka hanya menyerupai !
pintu menuju ruang 8 ada di seberang tubuh orang tuaku. saya tau saya harus segera menuju kesana tapi saya tidak bisa, saya menyerah. wajah wajah tersenyum mereka merasuki pikiranku, menghukumku ditempat saya berdiri, saya muntah lagi dan hampir terjatuh. dan kemudian saya kembali mendengar dengungan, lebih keras dari sebelumnya hingga menggetarkan seisi ruangan.
dengungan ini memaksa-ku untuk berjalan kedepan.
saya mulai berjalan perlahan,lebih dekat. saya nyaris tidak sanggup berdiri, apalagi berjalan, dan saya lebih bersahabat dengan tubuh orang tuaku. wajah tersenyum mereka semakin bersahabat denganku, mata mereka mengikuti-ku. saya kini berada diantara dua tubuh mereka, beberapa meter dari pintu. tangan tangan terpotong mereka merangkak kearahku dan wajah mereka tetap menatapku.
wajah mereka terus mengikutiku dan kini mulai membuka lisan mereka, tidak. . saya tidak ingin mendengar bunyi mereka. . . dalam putus asa,aku menerjang ke arah pintu dan pintu terbuka. . . Ruang 8
selesai..
sehabis apa yang gres saya alami tadi, saya tidak tahu apa apa lagi. . . saya tidak sanggup hidup menyerupai ini,aku tidak siap.
saya menyesal telah meremehkan rumah ini, ruang 8 lebih angker dan lebih sulit untuk dijelaskan dengan kata kata.
ruangan ini sama menyerupai ruang 6 dan 3, dingklik di tengah ruangan dan lampu . . hanya saja kali ini ada yang duduk di dingklik ini.
seorang pria. . . menyerupai mirip aku. . . ia yaitu aku, david william. saya berjalan mendekat, saya harus melihatnya lebih jelas. ia menatapku dan menangis.
"tolong," bisiknya " tolong, jangan sakiti aku"
"apa ?" tanya-ku " siapa kau? saya tidak akan menyakitimu"
"iya. ." kata-nya sambil menangis " iya kamu akan menyakitiku dan saya tak ingin kamu melakukannya, tolong"
ia duduk dikursi dan kakinya mulai digoyangkan dalan kegelisahan. ini sangat membuatku tidak nyaman, terutama karna ia yaitu aku,identik dalam segala hal tentangku.
"dengar, siapa kau?" saya kini hanya berdiri beberapa kaki darinya, ini yaitu pengalaman paling aneh, berdiri dan berbicara pada diri sendiri, saya tidak takut kini tapi nanti pasti. . " ada apa dengan-mu?"
" Kau akan menyakitiku, kamu niscaya akan menyakitiku bila kamu ingin pergi dari sini, k-kau niscaya akan menyakitiku "
"mengapa kamu berkata menyerupai itu" kata-ku "tenang saja , semua akan baik baik saja. mari kita mencoba dan mencari apa yang ada" dan kemudian saya melihatnya, david duduk dikursi dengan pakaian yang sama denganku . . .kecuali ada perhiasan bordir angka 9 pada kemeja-nya.
"kau akan menyakiti-ku, kamu akan menyakiti-ku. . tidak. . kamu akan menyakiti-ku"
mataku terus menatap nomor di dadanya, saya tahu persis apa itu, beberapa pintu pertama yaitu pintu biasa, tapi semakin dalam saya masuk,pintunya semakin aneh.
pintu sebelumnya saya harus menggaruk dan mendorong tembok, kemudian pintu dengan goresan pena darah, dan sekarang. . pintunya yaitu orang ? orang hidup ? dan yang lebih jelek lagi orang itu yaitu aku.
"david?" saya bertanya
"ya. . .kau akan menyakiti-ku,kau akan menyakiti-ku. ." ia terus menangis.
saya mondar mandir di sekitar ruangan itu selama beberapa menit sementara ia menangis di kursi, tidak ada pintu di ruangan ini dan sama menyerupai ruang 6, pintu menuju ruangan sebelumnya sudah hilang. untuk sementara saya berpikir bahwa dengan menggaruk tembok saya akan sanggup menemukan pintu lagi.
saya berjalan ke arah dinding dan lantai, kepalaku melekat kelantai dan mencari apakah ada sesuatu dibawah sini. sayangnya yang saya temukan hanyalah sebuah pisau dengan sebuah kertas bertuliskan " untuk david, dari administrasi No End House"
saya mencicipi sesuatu yang jahat ketika membaca ini, saya ingin muntah dan hal terakhir yang ingin saya lakukan yaitu membuang pisau itu.
david yang lain masih menangis terisak. pikiranku masih berputar untuk memproses pertanyaan pertanyaan yang tak terjawab menyerupai bagaimana mereka menciptakan kembaranku dan menempatkannya disini dan bagaimana mereka mengetahui namaku.
saya berlutut dilantai dan menatap diriku yang lain sedang menangis tak terkendali dan memohon belas kasihan.
saya kembali terpikir temanku, apakah ia sudah hingga sejauh ini. bila iya, apa ia bertemu dengan kembarannya yang sedang menangis juga,
sudahlah saya tidak peduli, saya mengambil pisau dibawah dingklik dan segera menuju ke diriku yang lain.
"david" kata-nya dengan bunyi yang menyerupai dengan suara-ku " apa yang kamu lakukan ? apa yang kamu pikirkan?"
saya bangun dari lantai dan menggenggam pisau ditanganku
"aku akan keluar dari sini"
diriku yang lain masih duduk dikursi, dan kini sangat tenang. ia menatapku dengan sedikit senyuman. saya tidak tahu apakah ia akan tertawa atau akan mencekik-ku.
perlahan ia bangun dari dingklik dan berdiri,menghadap ke arahku. ini luar biasa. . tinggi badannya, bahkan cara berdirinya sama persis denganku.
saya menggenggam pisau ini erat erat, saya tidak tahu apa yang akan kulakukan dengan ini, tapi saya punya perasaan bahwa saya akan membutuhkan pisau ini.
"sekarang" suara-nya kali ini sedikit lebih dalam dari suara-ku " saya akan menyakitimu. saya akan menyakitimu dan saya akan tetap disini" saya tidak menjawab. saya sudah siap dengan pisau di tanganku. . saya sudah siap dan siap.
ia menatapku,ketakutan. Rasanya menyerupai bercermin. kemudian saya kembali mendengar dengunan, pelan dan jauh. . Diriku yang lain masih menatapku, dengunan itu semakin keras dan saya merasakannya didalam pikiranku, dengan satu gerakan cepat saya menikam diriku yang lain, tapi sempurna sebelum pisauku mengenai-nya,ruangan ditelan dalam kegelapan dan saya sanggup mencicipi diriku jatuh. . .jatuh. . .jatuh. ..
kegelapan lagi,. . . menyerupai ruangan sebelumnya. saya bahkan mulai ragu apakah saya jatuh, saya merasa ringan, ditutupi dalam kegelapan.kemudian kesedihan yang mendalam menyelimutiku. saya merasa kehilangan,depresi dan sendirian. saya melihat orang tuaku dalam pikiranku. saya tahu ini tidak konkret tapi bagiku ini sangat sulit untuk membedakan mana yang konkret dan mana yang tidak.
kesedihan semakin dalam.aku sedang berada di ruang 9. . tampaknya ini ruangan terakhir, tapi semua kegelapan dan perasaan ini ? saya menyerah. . entahlah, mungkin saya akan berada disini selamanya, tidak ada apapun disini kecuali kegelapan. bahkan bunyi dengungan ini semakin membuatku gila.
saya telah kehilangan semua indra-ku, saya tidak sanggup mencicipi diri-ku, saya tidak sanggup mendengar apa-apa, mata-ku tidak berkhasiat disini, saya mencoba mencicipi mulutku dan saya tidak sanggup menemukannya. saya merasa tidak mempunyai tubuh dan benar benar hilang dalam kegelapan.
tunggu. . saya tahu dimana ini. .
ini yaitu neraka.
kemudian ini terjadi, sebuah lampu menyala diujung sana, perlahan saya mulai mengumpulkan kesadaran dan indra-ku.perlahan saya berjalan ke arah cahaya itu.
ketika saya mendekati cahaya itu,aku menyadari itu yaitu sebuah celah. perlahan saya berjalan melalu celah itu dan mendapati diriku kembali ke daerah dimana semua ini dimulai. ini yaitu lobi No End House. persis menyerupai ketika saya pertama kesini tadi. masih kosong dengan beberapa dekorasi halloween.
saya masih waspada sehabis semua yang terjadi, sanggup saja ruangan ini hanya tiruan. saya melihat sekelilingku dan mencoba mencari-cari apa ada yang janggal dengan daerah ini,
sama persis, tunggu. . ada amplop putih di meja daerah saya melempar uangku tadi. amplop putih polos yang bertuliskan namaku.
sangat penasaran, tapi masih waspada. dengan mengumpulkan keberanian, saya membuka amplot itu.
di dalamnya terdapat surat bertuliskan :
"Selamat ! anda telah berhasil hingga ke simpulan dari No End House ! terimalah hadian ini sebagai tanda keberhasilan anda.milikmu selamanya,Manajemen No End House"
ada lima lembar uang 100$ didalam amplop itu.
saya mulai tertawa, tertawa dengan sangat kencang, tertawa bahagia
saya tidak sanggup berhenti tertawa. saya terus tertawa dalam perjalanan pulangku
saya tertawa ketika hingga dirumahku.
dan saya tertawa ketika melihat tabrakan angka 10 di pintu rumahku.
semua orang telah mengetahui perihal rumah ini, tapi tampaknya tidak ada satupun yang mengetahui lokasinya.hingga suatu hari temanku menghubungiku dan menyampaikan bila ia berhasil menemukan rumah hantu legendaris itu.
Aturan yang ada dirumah itu cukuplah sederhana, kamu hanya harus membayar 20$ untuk memasuki rumah itu, rumah itu terdiri dari 9 bangunan dan bila kamu berhasil mencapai ruangan terakhir maka kamu akan mendapat 500$ sebagai hadiah.
tapi rumornya tidak ada satupun yang berhasil hingga akhir, maka dari itu orang orang menyebut rumah itu dengan sebutan No End House

temanku bilang ia telah mencoba untuk menuntaskan rumah itu tapi gagal total. ia bilang rumah hantu itu terletak 4 mil diluar kota. ini menggelitik hasratku untuk mencoba menuntaskan rumah itu. temanku mencoba untuk meyakinkanku semoga mengurungkan niatku pergi kerumah itu.
ia bilang ada banyak hal yang ada disana yang sangat janggal.
saya tidak percaya pada kata katanya, mungkin saja ia hanya tidak ingin saya berhasil menuntaskan tantangan rumah itu, saya sudah membulatkan tekadku untuk memenangkan 500$, mungkin terdengar terlalu anggun untuk wahana sekelas rumah hantu.
hari berikutnya saya bergegas menuju ke rumah hantu itu, saya mengikuti peta dan tiba di No End House, tampaknya matahari sudah terbenam disini-aku eksklusif sanggup mencicipi kejanggalan pada rumah itu. perutku merasa mual, dari luar tidak terlihat angker tapi ada yang aneh,aku mencicipi cuek yang hingga menusuk tulang belakang. rasa gelisahku semakin menjadi-jadi ketika membuka pintu depan.
saya menghela nafas panjang kemudian mulai kulangkahkan kakiku masuk,hmmm semua terlihat normal, menyerupai hotel biasa yang diberi dekorasi halloween. ada goresan pena pada dindingnya " tinggalkan 20$ dalam baki dan masuklah ke ruang 1, hingga ke simpulan dan menangkan 500$" , saya tertawa dan melempar uangku, kemudian berjalan ke pintu 1.
ruangan pertama sangat mengecewakan,sangat menggelikan. apanya yang rumah legendaris, ini lebih menyerupai wahana untuk anak anak, ada kain putih yang digantung semoga terlihat menyerupai hantu,ada boneka zombie, hahahaha menggelikan. saya menepis jaring keuntungan laba palsu kemudian melanjutkan ke masuk ke pintu dengan angka 2.
ruangan dua masih sama menggelikannya dengan ruangan pertama, saya disambut oleh kabut buatan, ada banyak kelelawar karet tergantung di atasnya. beberapa boneka hantu dan musik halloween yang dimainkan berulang-ulang, beberapa kali langkahku terganggu oleh tikus tikus mainan yang bolak balik dilantai.baiklah saya segera menuju ke ruangan 3.
hmmmm,ruangan 3 tampak menyerupai ruangan biasa dengan dingklik kayu ditengahnya, ada sebuah lampu disudut ruangan. butuh beberapa menit bagiku untuk menyadari keganjilan pada ruangan ini, cahaya. . .bayangan di lantai dan dinding, tunggu. . . ada terlalu banyak bayangan disini.
saya sanggup melihat bayangan dingklik di dinding,tapi ada banyak bayangan yang seharusnya tidak ada. . .tunggu. . . bayanganku ! tidak ada bayanganku !
saya mencoba kembali ke ruangan ketiga,sial ! pintunya terkunci, tidak ada pilihan lain selain melanjutkan ke ruangan 4.
kini saya ada di ruangan keempat, mungkin ruangan ini yaitu ruangan yang paling menganggu perasaanku, tidak ada cahaya sedikitpun disini, saya ingin kembali keruangan depan tapi pintunya selalu menutup secara otomatis dan terkunci. gelap. . .terlalu gelap, saya tak sanggup melihat apapun disini,aku terlalu takut untuk bergerak. saya tak pernah takut pada kegelapan sebelumnya
kegelapan ini terlalu janggal,tidak ada bunyi apapun.
saya berjalan perlahan kedepan, saya sanggup mencicipi saya semakin bersahabat . . .
untuk sepersekian detik ada kilatan cahaya di ruangan ini, saya sekilah melihat ruangan ini kosong. . . tunggu ada dengungan yang terdengar dan ini semakin keras ketika saya berjalan kedepan,
saya mulai berlari dan memekik liar,
saya meraba apapun yang ada didepanku, saya menemukannya ! saya menemukan pintu !
saya jatuh tersungkur ke ruangan 5 ,
syukurlah saya berhasil keluar dari ruangan itu. . .
ruangan 5. sambil menenangkan diriku saya menatap langit langit ruangan ini, saya terkejut melihat ruangan ini tertutup pepohonan bercabang yang menjulang tinggi diatas kepalaku. tampaknya ruangan ini sangat besar seolah saya berada dalam hutan, lantainya penuh dengan akardan semak-semak, sial ! akan semakin sulit untuk menemukan pintu keluar.sepertinya saya akan melalu perjalanan yang panjang dalam ruangan ini.
saya mulai mendengar kicauan burung dan bunyi serangga merayap,aku sanggup mendengar suara-suara itu tapi saya tak pernah sekalipun melihat burung atau serangga diruangan ini.
.....
saya terus berjalan dan berharap akan menemukan pintu menuju ruangan selanjutnya,setelah beberapa saat,aku kembali mendengar bunyi mendengung dan ada sesuatu yang menyentuh lenganku. saya mencoba untuk mengabaikan semua itu dan terus berjalan, tapi beberapa detik kemudian saya mencicipi ada 10 serangga lebih yang menggerumuni-ku, mereka merangkak naik turun dikaki-ku, bahkan ada beberapa yang melompat ke wajahku.
saya mencoba menepis mereka tapi mereka terus saja merayap di kakiku, sebetulnya binatang apa yang merayapi kakiku. . . . oh shit saya tidak sanggup melihat satupun serangga dikaki-ku,
sial saya terjatuh,. . . saya mulai berguling guling ditanah semoga serangga serangga ini pergi,tapi tampaknya tidak ada gunanya. .
saya mulai merangkak, meskipun saya tidak tahu seberapa jauh lagi jarak yang harus kutempuh untuk sanggup mencapai pintu selanjutnya, saya terus merangkak .. . . . merangkak. . . sudah berjam-jam saya merangkak. . . tubuhku sudah tidak sanggup lagi, saya pikir lebih baik saya mengalah saja.
tiba tiba saya mendengar sesuatu, dengunan yang sama menyerupai sebelumnya, tampaknya bunyi itu berasal dari depan, saya menarik diri dan mulai bangun, saya melangkah perlahan dan saya melihat pintu dengan angka 6 beberapa meter sempurna didepanku,
tanganku gemetar ketika memutar knop pintu ini, dengungannya semakin keras . . .
ruang 6.
ruangan ini yaitu neraka ! sama persis menyerupai ruangan 3, sama persis ! lengkap dengan dingklik dan lampu.
satu-satunya perbedaan disini yaitu diruangan ini tidak ada pintu sama sekali, bahkan pintu yang saya lalui tadi pun hilang.
saya berani bersumpah, saya tidak punya gangguan mental sebelumnya. . . saya berteriak sebisaku, saya tau ini yaitu kegilaan. . . saya berteriak. . kan ? tapi kemana suaraku !! hilang, saya berteriak tanpa suara.
saya mencoba menggaruk tembok yang ada diruangan ini dengan kedua tanganku . . saya tahu ada pintu diruangan ini, saya tau saya sanggup melewati tembok ini
" apa kamu baik baik saja ?"
oh shit, saya melompat kaget mendengar bunyi itu,aku bersandar didinding dan mencoba melihat siapa yang berbicara denganku,sepertinya saya akan menyesal karna telah berbalik
saya melihat sesosok gadis kecil, ia mengenakan gaun putih panjang hingga ke pergelangan kakinya,rambutnya pirang, kulitnya putih dan matanya biru, ia yaitu hal yang paling angker yang pernah saya lihat.
sementara saya menatapnya, saya menyadari ada makhluk lain disampingnya, sosok itu berdiri ....terlihat menyerupai binatang, itu tubuh seorang pria. . tapi kepalanya bukan kepala manusia, menyerupai kepala domba dengan moncong serigala. makhluk itu telanjang. menyerupai setan. . tapi bukan setan,tapi mungkin saja setan.
ini mengerikan, makhluk setengah insan dan gadis kecil didepanku. . mereka yaitu sosok yang sama, saya tidak sanggup menggambarkannya . .
ini menyerupai melihat dua dimensi dalam satu ruangan. ketika saya memandang gadis itu, saya melihat sosok mengerikan tadi. ketika saya memandang sosok mengerikan itu, saya melihat gadis tadi. saya tak sanggup berkata-kata, pikiranku memberontak terhadap apa yang saya lihat.
saya sudah pernah mencicipi ketakutan sebelumnya tapi tidak pernah setakut ini.
saya hanya berdiri disana, menatap makhluk itu.tidak ada pintu keluar. saya terjebak disini,
"David,dengarkan ini"
ketika ia berbicara, saya mendengar kata kata gadis kecil tetapi bentuknya lain dengan bunyi yang saya dengar, sulit untuk dijelaskan. . seolah ada 2 sosok yang berbicara, makhluk ini hanya mengulang-ulang perkataanya. . saya tak tahu apa yang harus saya lakukan, saya telah jatuh dalam kegilaan.
saya ingin ini semua segera berakhir.
ada tikus mainan dari ruang kedua, melihat tikus itu, , saya mulai memaksa diriku sendiri untuk bangkit, saya ingin keluar, saya bertekad keluar dari rumah ini dan tak akan pernah kembali lagi. .
saya mulai meraba-raba lagi dinding ruangan ini, setan itu masih mengejekku . . . suaranya makin keras dan saya masih berusaha mencari jalan keluar di dinding belakangku.
tiba tiba ada kubah dibelakangku, kemudian saya mencicipi ada nafas di belakang leherku. saya menolak untuk melihat. kemudian sempurna didepan mataku saya melihat angka 7 yang sangat besar, tanpa berpikir saya tahu artinya. itu yaitu ruang 7 di balik dinding ini.
saya tidak tahu bagaimana saya sanggup pergi kesana, tapi saya tahu saya harus keluar dari kegilaan ini.
saya mendorong dinding ini sekeras yang saya bisa.setan itu kini berteriak di telingaku.
"kau tidak akan pernah sanggup meninggalkan daerah ini"
saya tahu ini yaitu akhir,tapi saya tidak akan mati.
saya mendorong dan berteriak . . .
saya menutup dan menjerit, dan setan itu pergi. . . saya menyerupai berada dalam diam,aku berbalik perlahan dan disambut oleh ruangan yang sama hanya saja ada pintu dengan angka 7 disana, saya tak percaya ini, saya melihat pintu. . tubuhku gemetar, untuk beberapa waktu saya hanya membisu menatap pintu.
saya tidak ingin tinggal diruangan 6, tidak. . . tapi bila saya masuk keruangan 7 saya tak tahu akan menyerupai apa ruangan itu, mungkin akan lebih mengerikan lagi.
berjam-jam saya hanya menatap pintu didepanku, karenanya saya memutuskan untuk memutar knop dan membuka pintu ke ruang 7.
mental dan fisik-ku sudah lemah, saya melangkah masuk ke ruang 7. pintu dibelakangku sudah tertutup dan saya menyadari kini saya ada diluar, tidak menyerupai ruang 5 kali ini saya benar benar sudah bebas. saya menangis dan jatuh berlutut,akhirnya saya keluar dari rumah neraka itu. . . saya tidak peduli lagi dengan uang hadiahnya, saya hanya ingin pulang.
saya berjalan gontai ke mobilku dan pulang kerumah, saya pikir saya akan mandi sehabis ini.
ketika saya berhenti didepan rumahku,aku merasa tidak nyaman. kebahagiaan yang saya rasakan ketika meninggalkan no end house telah memudar dan ketakutan perlahan tiba kembali padaku, tampaknya ketakutanku tadi masih tersisa.
saya masuk dan segera menuju kamarku. kucingku baskerville berada di daerah tidurku, saya mendekat dan membelainya, ia mendesis dan mengusap tanganku..
baskerville tidak pernah menyerupai ini sebelumnya, saya pikir " yaah whatever,dia hanya kucing tua" dan saya bergegas mandi.
sehabis mandi, saya kedapur untuk memasak sesuatu. saya menuruni tangga menuju ruang keluarga, dan yang saya lihat kali ini yaitu orang tuaku tergeletak dilantai,telanjang dan berlumuran darah.mereka dimutilasi.anggota tubuh mereka diletakan di samping tubuh mereka, dan kepala mereka ditempatkan didada mereka menghadap ke aku, hal yang paling mengganggu yaitu ekspresi mereka, mereka tersenyum seolah senang melihatku.
saya muntah dan menangis di ruang keluarga, saya tak tahu apa yang telah terjadi. saya panik. .
kemudian saya melihatnya, pintu yang sebelumnya tidak pernah ada dirumahku. sebuah pintu dengan angka 8 besar tertulis dengan darah.
saya sudah dirumah.
saya berdiri diruang keluarga. . tapi ternyata saya sedang berada diruang 7. wajah orang tuaku tersenyum lebar ketika saya menyadari hal ini, mereka bukan orangtua-ku ! mereka hanya menyerupai !
pintu menuju ruang 8 ada di seberang tubuh orang tuaku. saya tau saya harus segera menuju kesana tapi saya tidak bisa, saya menyerah. wajah wajah tersenyum mereka merasuki pikiranku, menghukumku ditempat saya berdiri, saya muntah lagi dan hampir terjatuh. dan kemudian saya kembali mendengar dengungan, lebih keras dari sebelumnya hingga menggetarkan seisi ruangan.
dengungan ini memaksa-ku untuk berjalan kedepan.
saya mulai berjalan perlahan,lebih dekat. saya nyaris tidak sanggup berdiri, apalagi berjalan, dan saya lebih bersahabat dengan tubuh orang tuaku. wajah tersenyum mereka semakin bersahabat denganku, mata mereka mengikuti-ku. saya kini berada diantara dua tubuh mereka, beberapa meter dari pintu. tangan tangan terpotong mereka merangkak kearahku dan wajah mereka tetap menatapku.
wajah mereka terus mengikutiku dan kini mulai membuka lisan mereka, tidak. . saya tidak ingin mendengar bunyi mereka. . . dalam putus asa,aku menerjang ke arah pintu dan pintu terbuka. . . Ruang 8
selesai..
sehabis apa yang gres saya alami tadi, saya tidak tahu apa apa lagi. . . saya tidak sanggup hidup menyerupai ini,aku tidak siap.
saya menyesal telah meremehkan rumah ini, ruang 8 lebih angker dan lebih sulit untuk dijelaskan dengan kata kata.
ruangan ini sama menyerupai ruang 6 dan 3, dingklik di tengah ruangan dan lampu . . hanya saja kali ini ada yang duduk di dingklik ini.
seorang pria. . . menyerupai mirip aku. . . ia yaitu aku, david william. saya berjalan mendekat, saya harus melihatnya lebih jelas. ia menatapku dan menangis.
"tolong," bisiknya " tolong, jangan sakiti aku"
"apa ?" tanya-ku " siapa kau? saya tidak akan menyakitimu"
"iya. ." kata-nya sambil menangis " iya kamu akan menyakitiku dan saya tak ingin kamu melakukannya, tolong"
ia duduk dikursi dan kakinya mulai digoyangkan dalan kegelisahan. ini sangat membuatku tidak nyaman, terutama karna ia yaitu aku,identik dalam segala hal tentangku.
"dengar, siapa kau?" saya kini hanya berdiri beberapa kaki darinya, ini yaitu pengalaman paling aneh, berdiri dan berbicara pada diri sendiri, saya tidak takut kini tapi nanti pasti. . " ada apa dengan-mu?"
" Kau akan menyakitiku, kamu niscaya akan menyakitiku bila kamu ingin pergi dari sini, k-kau niscaya akan menyakitiku "
"mengapa kamu berkata menyerupai itu" kata-ku "tenang saja , semua akan baik baik saja. mari kita mencoba dan mencari apa yang ada" dan kemudian saya melihatnya, david duduk dikursi dengan pakaian yang sama denganku . . .kecuali ada perhiasan bordir angka 9 pada kemeja-nya.
"kau akan menyakiti-ku, kamu akan menyakiti-ku. . tidak. . kamu akan menyakiti-ku"
mataku terus menatap nomor di dadanya, saya tahu persis apa itu, beberapa pintu pertama yaitu pintu biasa, tapi semakin dalam saya masuk,pintunya semakin aneh.
pintu sebelumnya saya harus menggaruk dan mendorong tembok, kemudian pintu dengan goresan pena darah, dan sekarang. . pintunya yaitu orang ? orang hidup ? dan yang lebih jelek lagi orang itu yaitu aku.
"david?" saya bertanya
"ya. . .kau akan menyakiti-ku,kau akan menyakiti-ku. ." ia terus menangis.
saya mondar mandir di sekitar ruangan itu selama beberapa menit sementara ia menangis di kursi, tidak ada pintu di ruangan ini dan sama menyerupai ruang 6, pintu menuju ruangan sebelumnya sudah hilang. untuk sementara saya berpikir bahwa dengan menggaruk tembok saya akan sanggup menemukan pintu lagi.
saya berjalan ke arah dinding dan lantai, kepalaku melekat kelantai dan mencari apakah ada sesuatu dibawah sini. sayangnya yang saya temukan hanyalah sebuah pisau dengan sebuah kertas bertuliskan " untuk david, dari administrasi No End House"
saya mencicipi sesuatu yang jahat ketika membaca ini, saya ingin muntah dan hal terakhir yang ingin saya lakukan yaitu membuang pisau itu.
david yang lain masih menangis terisak. pikiranku masih berputar untuk memproses pertanyaan pertanyaan yang tak terjawab menyerupai bagaimana mereka menciptakan kembaranku dan menempatkannya disini dan bagaimana mereka mengetahui namaku.
saya berlutut dilantai dan menatap diriku yang lain sedang menangis tak terkendali dan memohon belas kasihan.
saya kembali terpikir temanku, apakah ia sudah hingga sejauh ini. bila iya, apa ia bertemu dengan kembarannya yang sedang menangis juga,
sudahlah saya tidak peduli, saya mengambil pisau dibawah dingklik dan segera menuju ke diriku yang lain.
"david" kata-nya dengan bunyi yang menyerupai dengan suara-ku " apa yang kamu lakukan ? apa yang kamu pikirkan?"
saya bangun dari lantai dan menggenggam pisau ditanganku
"aku akan keluar dari sini"
diriku yang lain masih duduk dikursi, dan kini sangat tenang. ia menatapku dengan sedikit senyuman. saya tidak tahu apakah ia akan tertawa atau akan mencekik-ku.
perlahan ia bangun dari dingklik dan berdiri,menghadap ke arahku. ini luar biasa. . tinggi badannya, bahkan cara berdirinya sama persis denganku.
saya menggenggam pisau ini erat erat, saya tidak tahu apa yang akan kulakukan dengan ini, tapi saya punya perasaan bahwa saya akan membutuhkan pisau ini.
"sekarang" suara-nya kali ini sedikit lebih dalam dari suara-ku " saya akan menyakitimu. saya akan menyakitimu dan saya akan tetap disini" saya tidak menjawab. saya sudah siap dengan pisau di tanganku. . saya sudah siap dan siap.
ia menatapku,ketakutan. Rasanya menyerupai bercermin. kemudian saya kembali mendengar dengunan, pelan dan jauh. . Diriku yang lain masih menatapku, dengunan itu semakin keras dan saya merasakannya didalam pikiranku, dengan satu gerakan cepat saya menikam diriku yang lain, tapi sempurna sebelum pisauku mengenai-nya,ruangan ditelan dalam kegelapan dan saya sanggup mencicipi diriku jatuh. . .jatuh. . .jatuh. ..
kegelapan lagi,. . . menyerupai ruangan sebelumnya. saya bahkan mulai ragu apakah saya jatuh, saya merasa ringan, ditutupi dalam kegelapan.kemudian kesedihan yang mendalam menyelimutiku. saya merasa kehilangan,depresi dan sendirian. saya melihat orang tuaku dalam pikiranku. saya tahu ini tidak konkret tapi bagiku ini sangat sulit untuk membedakan mana yang konkret dan mana yang tidak.
kesedihan semakin dalam.aku sedang berada di ruang 9. . tampaknya ini ruangan terakhir, tapi semua kegelapan dan perasaan ini ? saya menyerah. . entahlah, mungkin saya akan berada disini selamanya, tidak ada apapun disini kecuali kegelapan. bahkan bunyi dengungan ini semakin membuatku gila.
saya telah kehilangan semua indra-ku, saya tidak sanggup mencicipi diri-ku, saya tidak sanggup mendengar apa-apa, mata-ku tidak berkhasiat disini, saya mencoba mencicipi mulutku dan saya tidak sanggup menemukannya. saya merasa tidak mempunyai tubuh dan benar benar hilang dalam kegelapan.
tunggu. . saya tahu dimana ini. .
ini yaitu neraka.
kemudian ini terjadi, sebuah lampu menyala diujung sana, perlahan saya mulai mengumpulkan kesadaran dan indra-ku.perlahan saya berjalan ke arah cahaya itu.
ketika saya mendekati cahaya itu,aku menyadari itu yaitu sebuah celah. perlahan saya berjalan melalu celah itu dan mendapati diriku kembali ke daerah dimana semua ini dimulai. ini yaitu lobi No End House. persis menyerupai ketika saya pertama kesini tadi. masih kosong dengan beberapa dekorasi halloween.
saya masih waspada sehabis semua yang terjadi, sanggup saja ruangan ini hanya tiruan. saya melihat sekelilingku dan mencoba mencari-cari apa ada yang janggal dengan daerah ini,
sama persis, tunggu. . ada amplop putih di meja daerah saya melempar uangku tadi. amplop putih polos yang bertuliskan namaku.
sangat penasaran, tapi masih waspada. dengan mengumpulkan keberanian, saya membuka amplot itu.
di dalamnya terdapat surat bertuliskan :
"Selamat ! anda telah berhasil hingga ke simpulan dari No End House ! terimalah hadian ini sebagai tanda keberhasilan anda.milikmu selamanya,Manajemen No End House"
ada lima lembar uang 100$ didalam amplop itu.
saya mulai tertawa, tertawa dengan sangat kencang, tertawa bahagia
saya tidak sanggup berhenti tertawa. saya terus tertawa dalam perjalanan pulangku
saya tertawa ketika hingga dirumahku.
dan saya tertawa ketika melihat tabrakan angka 10 di pintu rumahku.