16 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya - Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di awal kala ke-19, banyak ditemukannya majemuk produk zat warna dan aneka macam alat-alat yang telah menimbulkan berkembangnya kreativitas para seniman. Beberapa tokoh seniman di Indonesia yang sangat terkenal, antara lain: Afandi Amrih Yahya, Basuki Abdulah, Raden Saleh, Edi Sunaryo, P. Nyoman Togog, G. Sidharta, Kartika Rasjoyo, dan lain-lain.
Proses pembuatan seni murni yang tidak memperhitungkan aneka macam fungsinya, tetapi pengungkapan jiwa sebebas-bebasnya (sepuas-puasnya). Sehingga berkembang aliran-aliran seni, yaitu Naturalisme, Surealisme, Impresionisme, Kubisme, Realisme, Eksperesionisme, Dekoratif hingga dengan Abstrak.
Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme yakni pedoman yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami menyerupai tampak pada aslinya. Ciri-ciri lukisan naturalisme antara lain:
Sekumpulan pelukis pedoman naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, Le Mayeur, dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia yang menganut corak ini yakni Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.
Aliran seni rupa yang kedua yakni pedoman Realisme. Aliran realisme ialah pedoman yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang faktual dan bersifat objektif. Di mana segalanya digambarkan menyerupai apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih.
Aliran ini muncul sebagai suatu protes terhadap adanya pedoman yang melebihi kenyataan. Aliran ini sering menampilkan figur-figur dari rakyat biasa. Tidak jauh berbeda dengan pedoman naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objeknya sesuai keadaan yang apa adanya tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan pedoman realis yakni seniman realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk menunjukkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang jelek sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.

Proses pembuatan seni murni yang tidak memperhitungkan aneka macam fungsinya, tetapi pengungkapan jiwa sebebas-bebasnya (sepuas-puasnya). Sehingga berkembang aliran-aliran seni, yaitu Naturalisme, Surealisme, Impresionisme, Kubisme, Realisme, Eksperesionisme, Dekoratif hingga dengan Abstrak.
#16 Aliran Seni Rupa dan Tokohnya
1. Aliran Naturalisme
Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme yakni pedoman yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami menyerupai tampak pada aslinya. Ciri-ciri lukisan naturalisme antara lain:
- Lukisan menggandakan alam dengan sedikit perubahan
- Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek
- Warna, proporsi, dan bentuk sesuai dengan aslinya.
Sekumpulan pelukis pedoman naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, Le Mayeur, dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia yang menganut corak ini yakni Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.
2. Aliran Realisme
Aliran seni rupa yang kedua yakni pedoman Realisme. Aliran realisme ialah pedoman yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang faktual dan bersifat objektif. Di mana segalanya digambarkan menyerupai apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih.
Aliran ini muncul sebagai suatu protes terhadap adanya pedoman yang melebihi kenyataan. Aliran ini sering menampilkan figur-figur dari rakyat biasa. Tidak jauh berbeda dengan pedoman naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objeknya sesuai keadaan yang apa adanya tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan pedoman realis yakni seniman realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk menunjukkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang jelek sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.
3. Aliran Romantisme

Aliran Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya akan perpaduan warna dan kontras. Ciri-ciri lukisan dengna pedoman romantisme adalah:
Adalah suatu pedoman seni lukis modern yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik melukis tradisional kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk bintik-bintik warna. Untuk mencapai dampak lukisan dipakai serangkaian warna-warna primer yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran.
Aliran ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme yakni pedoman yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, Imajinasi, dan perasaan.
Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan impian lain dibalik tingkah laris manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna.
Aliran ekspresionisme banyak muncul di Jerman pada kala XX. Bapak ekspresionisme yakni Van Gogh. Tokohnya paling populer di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme yang lain menyerupai Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.
Aliran abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri yakni salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap bisa menunjukkan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya.
Tokoh pedoman Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
Aliran klasikisme yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh pedoman ini yakni Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.
Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibuat dari kumpulan titik warna, dan bila dilihat dari jarak tertentu membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis pedoman ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.
Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya yakni Popular Images. Seni ini muncul lantaran kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang telah usang kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan alhasil dipamerkan.
Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yang menganut pedoman ini yakni seniman-seniman yang memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.
Aliran seni rupa Optical Art disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa menyerupai papan catur. Karya ini menarik perhatian lantaran warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan delusi ruang.
Tokoh corak ini salah satunya yakni AT Sitompul.
Aliran Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan delusi visual sehingga terlihat menyerupai nyata (tiga dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibuat pada 1984 oleh senima Jepang. Kazumane kenju dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu alhasil sanggup dinikmati masyarakat luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di dunia.
Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari 2 Desember 2012 hingga 3 Februari 2013 baru-baru ini.
Aliran surealisme ialah pedoman seni lukis yang menggambarkan sesuatu dari alam mimpi atau alam khayal (imajinasi). Di mana angan-angan dan alam khayal sangat menghipnotis bentuk lukisan pedoman ini. Pelopor Surealisme yakni Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia yakni Sudibio, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau menyerupai alam mimpi, sehingga bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme antara lain;
Aliran kubisme yakni pedoman yang melukiskan sebuah objek lukis ke dalam bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme yakni Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.
Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri lukisan kubisme antara lain;
Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).
Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu hal, keadaan atau insiden pada masa kemudian yang mengalami puncak kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran namun hingga kini sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan hal, keadaan, atau insiden yang mempunyai nilai atau mutu yang tinggi dan diakui, menjadi tolak ukur kesempurnaan yang abadi.
Aliran ini berkembang pada awal kala ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:
Aliran dekoratif yakni seni lukis dengan objek dari aneka macam bentuk alam (manusia, bintang, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan dalam lukisan. Aliran ini banyak berkembang di Bali.
Kaligrafi ialah objek gambar dengan bentuk susunannya dari abjad atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau contoh tertentu. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yang wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.
Pameran kaligrafi besar, menyerupai MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam dikala itu. Para seniman menggunakan gaya mereka masing-masing menyerupai simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses akulturasi dengan sejumlah budaya, menyerupai budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari kawasan lain, lantaran sudah mempunyai identitas sendiri.
Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia yakni Sirojuddin AR.
Baca juga: Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara
Demikianlah artikel kali ini ihwal 16 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.
- Lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan dunia misteri, dongeng romantis, penuh khayal, dan perasaan, petualangan, atau ihwal kejadian-kejadian pada masa kuno atau ihwal negeri-negeri Timur yang fantastis.
- Merupakan pedoman tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.
- Lukisan dengan pedoman romantisme berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya.
- Melukiskan objek yang menyangkut sikap kehidupan.
- Aliran romantisme ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, dan komposisi yang sangat hidup.
- Aliran romantisme senantiasa memilah dan menentukan kejadian-kejadian dahsyat sebagai tema pedoman ini lebih menekankan pada potongan emosional dan tingkah laris dan sifat insan daripada sifat yang rasional, lebih mengutamakan kepercayaan dan intuisi, bukan kecerdasan.
- Tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih. Pemandangan alam yakni objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisannya.
Tokoh pedoman ini di Indonesia dipelopori oleh Raden Saleh.
4. Aliran Impresionisme
Adalah suatu pedoman seni lukis modern yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik melukis tradisional kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk bintik-bintik warna. Untuk mencapai dampak lukisan dipakai serangkaian warna-warna primer yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran.
Ciri-ciri lukisan impresionisme antara lain:
- Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang seniman
- Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang cemerlang
- Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia penganut pedoman ini yaitu Kusnadi, Solichin, dan Afandi.
5. Aliran Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme yakni pedoman yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, Imajinasi, dan perasaan.
Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan impian lain dibalik tingkah laris manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna.
Aliran ekspresionisme banyak muncul di Jerman pada kala XX. Bapak ekspresionisme yakni Van Gogh. Tokohnya paling populer di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme yang lain menyerupai Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.
6. Aliran Abstrak
Aliran abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri yakni salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap bisa menunjukkan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya.
Tokoh pedoman Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
7. Aliran Klasikisme
Aliran klasikisme yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh pedoman ini yakni Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.
8. Aliran Pointilisme
Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibuat dari kumpulan titik warna, dan bila dilihat dari jarak tertentu membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis pedoman ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.
9. Aliran Pop Art
Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya yakni Popular Images. Seni ini muncul lantaran kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang telah usang kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan alhasil dipamerkan.
Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yang menganut pedoman ini yakni seniman-seniman yang memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.
10. Aliran Optical Art
Aliran seni rupa Optical Art disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa menyerupai papan catur. Karya ini menarik perhatian lantaran warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan delusi ruang.
Tokoh corak ini salah satunya yakni AT Sitompul.
11. Aliran Trick Art
Aliran Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan delusi visual sehingga terlihat menyerupai nyata (tiga dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibuat pada 1984 oleh senima Jepang. Kazumane kenju dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu alhasil sanggup dinikmati masyarakat luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di dunia.
Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari 2 Desember 2012 hingga 3 Februari 2013 baru-baru ini.
12. Aliran Surealisme
Aliran surealisme ialah pedoman seni lukis yang menggambarkan sesuatu dari alam mimpi atau alam khayal (imajinasi). Di mana angan-angan dan alam khayal sangat menghipnotis bentuk lukisan pedoman ini. Pelopor Surealisme yakni Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia yakni Sudibio, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau menyerupai alam mimpi, sehingga bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme antara lain;
- Tampak banyak unsur fantasi menyerupai alam mimpi
- Banyak mengungkapkan hal-hal yang asing dan di luar sadar
- Ada kaitannya dengan hal-hal kejiwaan.
13. Aliran Kubisme
Aliran kubisme yakni pedoman yang melukiskan sebuah objek lukis ke dalam bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme yakni Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.
Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri lukisan kubisme antara lain;
- Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang geometris
- Penggambaran alam dengan disederhanakan sehingga berkesan menyerupai bidang atau kubus-kubus
- Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari garis-garis atau warna yang bersilangan.
Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).
14. Aliran Klasik
Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu hal, keadaan atau insiden pada masa kemudian yang mengalami puncak kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran namun hingga kini sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan hal, keadaan, atau insiden yang mempunyai nilai atau mutu yang tinggi dan diakui, menjadi tolak ukur kesempurnaan yang abadi.
Aliran ini berkembang pada awal kala ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:
- dibuat berlebihan
- indah dan molek, dan
- statis dan bersih
15. Aliran Dekoratif
Aliran dekoratif yakni seni lukis dengan objek dari aneka macam bentuk alam (manusia, bintang, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan dalam lukisan. Aliran ini banyak berkembang di Bali.
16. Kaligrafi
Kaligrafi ialah objek gambar dengan bentuk susunannya dari abjad atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau contoh tertentu. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yang wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.
Pameran kaligrafi besar, menyerupai MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam dikala itu. Para seniman menggunakan gaya mereka masing-masing menyerupai simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses akulturasi dengan sejumlah budaya, menyerupai budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari kawasan lain, lantaran sudah mempunyai identitas sendiri.
Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia yakni Sirojuddin AR.
Baca juga: Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara
Demikianlah artikel kali ini ihwal 16 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.
Sumber: Lomba Kompetensi Siswa Seni Buday
- Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang geometris
- Penggambaran alam dengan disederhanakan sehingga berkesan menyerupai bidang atau kubus-kubus
- Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari garis-garis atau warna yang bersilangan.
Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).
14. Aliran Klasik
Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu hal, keadaan atau insiden pada masa kemudian yang mengalami puncak kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran namun hingga kini sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan hal, keadaan, atau insiden yang mempunyai nilai atau mutu yang tinggi dan diakui, menjadi tolak ukur kesempurnaan yang abadi.
Aliran ini berkembang pada awal kala ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:
- dibuat berlebihan
- indah dan molek, dan
- statis dan bersih
15. Aliran Dekoratif
Aliran dekoratif yakni seni lukis dengan objek dari aneka macam bentuk alam (manusia, bintang, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan dalam lukisan. Aliran ini banyak berkembang di Bali.
16. Kaligrafi
Kaligrafi ialah objek gambar dengan bentuk susunannya dari abjad atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau contoh tertentu. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yang wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.
Pameran kaligrafi besar, menyerupai MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam dikala itu. Para seniman menggunakan gaya mereka masing-masing menyerupai simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses akulturasi dengan sejumlah budaya, menyerupai budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari kawasan lain, lantaran sudah mempunyai identitas sendiri.
Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia yakni Sirojuddin AR.
Baca juga: Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Murni Nusantara
Demikianlah artikel kali ini ihwal 16 Macam-macam Aliran Seni Rupa dan Tokohnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.
Sumber: Lomba Kompetensi Siswa Seni Budaya dan Keterampilan Kelas IX