Radar Tumbuh Mulia_Pemerintah lewat Menteri Perhubungan (Menhub) mengeluarkan Keputusan Menteri perihal perubahan nama Bandar Udara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menhub memutuskan nama gres yakni Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yaitu tokoh Lombok yang dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional. Pemerintahan Lombok dan majelis akhlak di sana pun telah mendukung keputusan pemerintah dalam hal ini.
Pemerintah pun memutuskan nama Bandar Udara Internasional Lombok menjadi Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Sementara, segala hal yang terkait dilema administratif harus simpulan dalam setengah tahun ke depan sejak ditetapkannya Keputusan Menteri tersebut.
Zainuddin Abdul Madjid memperoleh piagam Gelar Pahlawan Nasional pada 6 November 2017. Tokoh kelahiran 5 Agustus 1898 ini pernah menimba ilmu di Arab Saudi ini dikenal dengan gelar Tuan Guru Kyai Hajjī (TGKH), serta merupakan pendiri dari Nahdlatul Wathan, ormas Islam terbesar di Lombok.
Gubernur Muhammad Zainul Majdi atau dikenal Tuan Guru Bajang juga yaitu keturunan dari Zainuddin Abdul Madjid. Kedua tokoh tersebut sama-sama mempunyai keterlibatan penting di sejarah NTB. Zainuddin Abdul Madjid tutup usia di NTB pada 21 Oktober 1997, ketika itu umurnya 99 tahun.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut kini saatnya merehabilitasi dan merekonstruksi kembali NTB pascabencana gempa yang menimpa daerah tersebut. Jokowi mengatakan, tahapan tanggap darurat telah berlalu dan kini mulai masuk ke tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi NTB.
"Kemarin aku melihat beberapa sudah mulai dikerjakan yang dikomandani oleh Kementerian PU," kata Jokowi ketika memimpin Apel Siaga NTB Bangun Kembali di Lapangan Bola Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin, 3 September 2018
Dalam arahannya pada apel yang diikuti 2.250 relawan dari aneka macam unsur itu Presiden mengatakan, tahapan pertama yang ingin dikerjakan yaitu yang berkaitan dengan kemudahan publik ibarat pasar, puskesmas, sekolah, serta masjid dan musala.
Seperti diketahui, sehari sebelumnya Presiden telah menyerahkan dukungan secara eksklusif untuk rekonstruksi rumah masyarakat baik yang rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan sebanyak 5.293 rumah.
"Semuanya memang perlu dilihat di lapangan, diverifikasi. Untuk dipastikan bahwa memang dukungan itu harus diberikan memerlukan waktu. Oleh lantaran itu, kemarin gres 5.293 (rumah)," kata Jokowi ibarat dikutip dari Antara.
Kepala Negara pun berpesan kepada para relawan supaya membantu masyarakat dalam membangun kembali rumahnya. Presiden mengarahkan supaya rumah yang dibangun nantinya merupakan rumah yang tahan gempa.
"Karena kita tahu di NTB ini yaitu masuk dalam ring of fire, masuk dalam bundar cincin api, yang kita tahu tahun 1979 di sini pernah terjadi gempa besar juga," ucap Jokowi.
Oleh lantaran itu, lanjut Presiden, dalam pembangunan rumah kembali masyarakat akan didampingi dan dikawal oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibantu oleh insinyur-insinyur muda dan mahasiswa-mahasiswa teknik.
Dengan begitu, masyarakat diarahkan untuk membangun rumah yang tahan gempa, yang menggunakan konstruksi antigempa.