Setelah ijab kabul dilaksanakan, ada beberapa sunnah sunnah sehabis kesepakatan nikah. Akad nikah merupakan penanda sahnya pasangan suami istri di mata Islam.
Prosesi atau susunan ijab kabul dan resepsi pernikahan memang harus dipikirkan dengan matang. Pernikahan bukan semata untuk mendapat kata sah, namun diusahakan mendapat keberkahan di dalamnya. Termasuk di dalamnya juga memperhatikan rukun rukun nikah dalam Islam.
1. Mendoakan Kedua Mempelai
Setelah pengucapan ijab kabul selesai, disunnahkan sehabis ijab kabul untuk memberi ucapan selamat kepada kedua pengantin gres dengan ucapan dan sekaligus ini menjadi doa sehabis ijab qobul kesepakatan nikah.
Artinya: "Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibn Majjah).
Doa ini sangat baik lantaran didalamnya ada doa dan cita-cita semoga pernikahan yang dilangsungkan mendapat keberkahan dari Allah SWT, baik dalam kondisi bahagia ataupun susah. Semisalnya kondisi yang tidak menyenangkan menyerupai ketika suatu dikala mereka berada dalam keterbatasan ekonomi, mereka tetap dalam keberkahan yakni dengan tetap sabar dan menjaga iffahnya (kehormatannya). Sabar dengan terus berjuang memperbaiki kehidupannya dan menjaga kehormatannya semoga jangan hingga tidak meminta-minta.
2. Shalat Sunnah Dua Rakaat Bersama Istri
Sholat sunnah sehabis ijab kabul merupakan hal yang dianjurkan dan pernah dilakukan oleh sobat pada masa Rasulullah SAW masih hidup.
Tentang hal ini yakni sholat sunnah sehabis kesepakatan nikah, berikut klarifikasi riwayatnya.
Abu Sa'id Maula (budak yang telah dimerdekakan) dia mengisahkan bahwa semasa masih menjadi budak ia pernah melangsungkan pernikahan. Ia mengundang beberapa sobat Rasulullah SAW, diantaranya Abdullah bin Mas'ud, Abu Dzar dan Hudzaifah. Abu Sa'id menyampaikan mereka pun membimbingku, mengatakan, "Apabila istrimu masuk menemuimu maka shalatlah dua rakaat. Mintalah pinjaman kepada Allah dan berlindunglah kepadanya dari kejeleka istrimu. Setelah itu urusannya terserah engkau dan istrimu.
Abdullah bin Mas’ud pernah menyampaikan kepada seseorang yang gres menikah,
“Kalau istrimu tiba menghampirimu, maka perintahkanlah dia shalat dua rakaat di belakangmu” (HR. Abu Bakr bin Abi Syaibah)
3. Sunnah Meletakkan Tangan atau Memegang Ubun-Ubun Istri
Pengantin laki-laki hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun istri seraya mendoakannya.
Tentang hal ini memegang ubun-ubun istri, berikut sabda Rasulullah SAW:
"Apabila salah seorang dari kau menikahi perempuan atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya kemudian bacalah 'basmalah' serta doakanlah dengan doa berkah seraya mengucapkan: "Ya Allah, saya memohon kebaikannya dan kebaikan watak yang ia bawa. Dan saya berlindung dari kejelekannya dan kejelekan watak yang ia bawa". (HR. Bukhari).
Doa memegang ubun-ubun istri:
ALLAHUMMA INNI AS’ALUKA MIN KHAIRIHA WA KHAIRI MA JABALTAHA ‘ALAIHI. WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHA WA SYARRI MA JABALTAHA ‘ALAIHI
4. Berinteraksi dengan penuh Kelembutan dan Kemesraan
Secara psikologi wanita, memang perempuan perlu untuk dilembuti. Ini berbeda dengan perlakuan kepada pria.
Tentang berlemah lembut sehabis akad nikah, berikut kutipan riwayat yang menunjukan kondisi baginda Rasulullah SAW dikala menampilkan kemesraan pada Ummul Mukminin Aisyah Ra.
Asma' binti Yazid binti As-Sakan ra, ia berkata: "Saya merias Aisyah untuk Rasulullah saw. Setelah itu saya datangi dan saya panggil dia supaya menghadiahkan sesuatu kepada Aisyah. Beliau pun tiba kemudian duduk di samping Aisyah. Ketika itu Rasulullah SAW disodori segelas susu. Setelah dia minum, gelas itu dia sodorkan kepada Aisyah. Tetapi Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu."
Asma binti Yazid berkata: "Aku menegur Aisyah dan berkata kepadanya, 'Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah SAW." Akhirnya Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit. (HR. Ahmad).
5. Berdoa sebelum Jima
Sunnah malam pertama pengantin sehabis ijab kabul bila ingin melaksanakan jima untuk berdoa memohon pinjaman Allah dari godaan syaitan baik untuk diri kedua mempelai maupun pinjaman untuk anak keturunannya kelak.
Adapun doa sebelum berjima ialah sebagai berikut:
Allahumma Jannibnasy Syaithon wa Jannibisy Syaithon Maa Rozaqtanaa
"Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari Syaithan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami." (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda perihal doa ini,
“Apabila Allah menakdirkan keduanya untuk mendapat anak, maka anak itu tidak akan mendapat kemudharatan dari syaithan selamanya.” (HR. Al-Bukhari dan Ashabussunan kecuali An-Nasa’i).
Untuk bahasa ini, semoga sanggup disajikan artikel lain perihal tata cara atau adat berjima secara tersendiri.
Klik baca juga: Begini Tata Cara dan Syarat Nikah di KUA
Untuk menambah wawasan lebih detil mengenai sunnah sehabis ijab kabul anda sanggup merujuk kepada kitab-kitab seputar pernikahan atau fiqhi munakahat.
Demikianlah 5 point-point sunnah sehabis kesepakatan nikah. Semoga bacaan ini sanggup bermanfaat bagi anda. Salam. Silahkan dibagikan..
Prosesi atau susunan ijab kabul dan resepsi pernikahan memang harus dipikirkan dengan matang. Pernikahan bukan semata untuk mendapat kata sah, namun diusahakan mendapat keberkahan di dalamnya. Termasuk di dalamnya juga memperhatikan rukun rukun nikah dalam Islam.
Sunnah Setelah Akad Nikah
Pernikahan yang berkah tentu dilaksanakan di dalam koridor Islam, disunnah oleh Rasulullah SAW atau diberikan referensi buah tangan ulama-ulama terduhulu. Oleh lantaran itu, berikut ada 5 sunnah sehabis kesepakatan nikah.1. Mendoakan Kedua Mempelai
Setelah pengucapan ijab kabul selesai, disunnahkan sehabis ijab kabul untuk memberi ucapan selamat kepada kedua pengantin gres dengan ucapan dan sekaligus ini menjadi doa sehabis ijab qobul kesepakatan nikah.
Artinya: "Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibn Majjah).
Doa ini sangat baik lantaran didalamnya ada doa dan cita-cita semoga pernikahan yang dilangsungkan mendapat keberkahan dari Allah SWT, baik dalam kondisi bahagia ataupun susah. Semisalnya kondisi yang tidak menyenangkan menyerupai ketika suatu dikala mereka berada dalam keterbatasan ekonomi, mereka tetap dalam keberkahan yakni dengan tetap sabar dan menjaga iffahnya (kehormatannya). Sabar dengan terus berjuang memperbaiki kehidupannya dan menjaga kehormatannya semoga jangan hingga tidak meminta-minta.
2. Shalat Sunnah Dua Rakaat Bersama Istri
Sholat sunnah sehabis ijab kabul merupakan hal yang dianjurkan dan pernah dilakukan oleh sobat pada masa Rasulullah SAW masih hidup.
Tentang hal ini yakni sholat sunnah sehabis kesepakatan nikah, berikut klarifikasi riwayatnya.
Abu Sa'id Maula (budak yang telah dimerdekakan) dia mengisahkan bahwa semasa masih menjadi budak ia pernah melangsungkan pernikahan. Ia mengundang beberapa sobat Rasulullah SAW, diantaranya Abdullah bin Mas'ud, Abu Dzar dan Hudzaifah. Abu Sa'id menyampaikan mereka pun membimbingku, mengatakan, "Apabila istrimu masuk menemuimu maka shalatlah dua rakaat. Mintalah pinjaman kepada Allah dan berlindunglah kepadanya dari kejeleka istrimu. Setelah itu urusannya terserah engkau dan istrimu.
Abdullah bin Mas’ud pernah menyampaikan kepada seseorang yang gres menikah,
“Kalau istrimu tiba menghampirimu, maka perintahkanlah dia shalat dua rakaat di belakangmu” (HR. Abu Bakr bin Abi Syaibah)
3. Sunnah Meletakkan Tangan atau Memegang Ubun-Ubun Istri
Pengantin laki-laki hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun istri seraya mendoakannya.
Tentang hal ini memegang ubun-ubun istri, berikut sabda Rasulullah SAW:
"Apabila salah seorang dari kau menikahi perempuan atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya kemudian bacalah 'basmalah' serta doakanlah dengan doa berkah seraya mengucapkan: "Ya Allah, saya memohon kebaikannya dan kebaikan watak yang ia bawa. Dan saya berlindung dari kejelekannya dan kejelekan watak yang ia bawa". (HR. Bukhari).
Doa memegang ubun-ubun istri:
ALLAHUMMA INNI AS’ALUKA MIN KHAIRIHA WA KHAIRI MA JABALTAHA ‘ALAIHI. WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHA WA SYARRI MA JABALTAHA ‘ALAIHI
4. Berinteraksi dengan penuh Kelembutan dan Kemesraan
Secara psikologi wanita, memang perempuan perlu untuk dilembuti. Ini berbeda dengan perlakuan kepada pria.
Tentang berlemah lembut sehabis akad nikah, berikut kutipan riwayat yang menunjukan kondisi baginda Rasulullah SAW dikala menampilkan kemesraan pada Ummul Mukminin Aisyah Ra.
Asma' binti Yazid binti As-Sakan ra, ia berkata: "Saya merias Aisyah untuk Rasulullah saw. Setelah itu saya datangi dan saya panggil dia supaya menghadiahkan sesuatu kepada Aisyah. Beliau pun tiba kemudian duduk di samping Aisyah. Ketika itu Rasulullah SAW disodori segelas susu. Setelah dia minum, gelas itu dia sodorkan kepada Aisyah. Tetapi Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu."
Asma binti Yazid berkata: "Aku menegur Aisyah dan berkata kepadanya, 'Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah SAW." Akhirnya Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit. (HR. Ahmad).
5. Berdoa sebelum Jima
Sunnah malam pertama pengantin sehabis ijab kabul bila ingin melaksanakan jima untuk berdoa memohon pinjaman Allah dari godaan syaitan baik untuk diri kedua mempelai maupun pinjaman untuk anak keturunannya kelak.
Adapun doa sebelum berjima ialah sebagai berikut:
Allahumma Jannibnasy Syaithon wa Jannibisy Syaithon Maa Rozaqtanaa
"Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari Syaithan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami." (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda perihal doa ini,
“Apabila Allah menakdirkan keduanya untuk mendapat anak, maka anak itu tidak akan mendapat kemudharatan dari syaithan selamanya.” (HR. Al-Bukhari dan Ashabussunan kecuali An-Nasa’i).
Untuk bahasa ini, semoga sanggup disajikan artikel lain perihal tata cara atau adat berjima secara tersendiri.
Klik baca juga: Begini Tata Cara dan Syarat Nikah di KUA
Untuk menambah wawasan lebih detil mengenai sunnah sehabis ijab kabul anda sanggup merujuk kepada kitab-kitab seputar pernikahan atau fiqhi munakahat.
Demikianlah 5 point-point sunnah sehabis kesepakatan nikah. Semoga bacaan ini sanggup bermanfaat bagi anda. Salam. Silahkan dibagikan..