Salam sobat, sehabis kemarin saya menulis artikel ihwal DNA sebagai identitas manusia kali ini saya akan membahas ihwal kultur jaringan. Kultur jaringan ialah teknik memperbanyak tumbuhan secara vegetatif buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi. Totipotensi ialah kemampuan sel atau jaringan untuk tumbuh menjadi jaringan baru.
Macam-macam kultur jaringan :
- Kultur meristem, memakai akar, batang, dan daun
- Kultur anter, memakai kepala sari
- Kultur embrio, memakai embrio menyerupai pada kelapa kopyor
- Kultur protoplas, memakai sel hidup yang tidak mempunyai dinding (sel hewan)
- Kultur kloroplas, memakai kloroplas, teknik ini biasanya untuk memperbaiki varietas tanaman.
- Kultur polen, memakai serbuk sari
Prinsip-prinsip teknik kultur jaringan :
Kultur jaringan dilakukan dengan cara mengambil eksplan dari tumbuhan yang akan dikultur, eksplan ialah suatu jaringan yang diambil dan akan ditumbuhkan. pengambilan eksplan ini harus dilakukan di kawasan yang benar-benar tertutup dan steril semoga tidak ada mikroba yang melekat pada eksplan. Selanjutnya eksplan ditanam di sebuah medium agar-agar yang telah diberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Setelah beberapa hari, eksplan tadi akan tumbuh menjadi kalus, kalus yaitu bakal tumbuhan yang masih sangat kecil dan belum lengkap bagian-bagiannya,. Kemudian kalus akan tumbuh menjadi plantlet, yaitu bakal tumbuhan yang sudah lengkap bab daum batang maupun akarnya, selanjutnya plantlet dipindah kemedian tanah dan selesailah proses kultur jaringan tadi.
Kelebihan kultur jaringan :
- Menghasilkan tumbuhan yang mempunyai sifat sama persis dengan tumbuhan induk
- Menghasilkan tumbuhan gres dengan jumlah banyak dan dalam waktu singkat
- Menghasilkan tumbuhan yang bebas virus
- Sarana untuk melestarikan plasma nutfah
Kekurangan kultur jaringan :
- Kultur jaringan memerlukan biaya yang cukup besar
- Perlu perlakuan khusus, sehingga tidak setiap orang bisa melakukannya
Nah, demikian pembahasan saya mengenai kultur jaringan sob, semoga bermanfaat.