Bisa alasannya ketidakpastian karir, pasangan, atau tujuan hidup.
Jika sedang mengalami hal-hal ini artinya kau sedang dalam fase Quarter Life Crisis :
Merasa Tidak Berguna.
Untuk yang gres saja menuntaskan studi, niscaya tujuan selanjutnya ialah bekerja. Pertama-tama melamar ke aneka macam perusahaan yang diinginkan, berkumpul dengan orang-orang yang punya passion yang sama denganmu, membuatmu enggan mendapatkan lamaran perusahaan yang tiba kepadamu, kau pun menunggu tanggapan dari perusahaan dambaan.
Namun takdir berkata lain, perjuangan yang kau lakukan tidak lantas mengantarkanmu pada perusahaan impian, sementara kau pun sudah menolak perusahaan yang siap menerimamu. Akhirnya kau tidak melaksanakan apa-apa, menjadi pengangguran?! Momok yang sangat menakutkan. Waktu demi waktu berlalu, tetangga, teman, mulai mempertanyakan eksistensimu, ketika itu kau tidak berdaya menjawab pertanyaan mereka.
Pertanyaan dan komentar-komentar orang sekitar semakin hari semakin menumpuk membuatmu tertekan, mengikis kepercayaan dirimu, bertahap kau juga mulai mempertanyakan banyak hal pada dirimu sendiri, menyerupai buat apa kau hidup jika tidak melaksanakan apa-apa—tak kunjung menemukan tanggapan kesudahannya kau merasa tidak berguna.
Hijrah
Hijrah di sini bermakna banyak hal; hijrah hati, hijrah cara berpakaian, hijrah pergaulan, hijrah daerah kerja.
Hijrah hati, tidak jarang di usia 20an banyak orang berganti-ganti pacar, atau ada yang sudah sekian lamanya menjalin hubungan namun tiba-tiba kandas alasannya salah satu dari mereka telah menemukan sosok yang tepat untuk menemaninya seumur hidupnya.
Hijrah daerah kerja, alasannya tidak bisa menentukan atau bahkan alasannya tidak ada pilihan kesudahannya kau menjadi bab suatu perusahaan yang suatu waktu membuatmu bertahap kau mengenali dirimu, bahwa kau tidak enjoy mengerjakan hal ini, tempatmu bukan disini, kesudahannya berhenti dan pindah. Dan itu bisa terjadi berkali-kali.
Apa yang Terlihat Itulah yang Terjadi
Ada masanya kau males menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam “Apa rencanamu selanjutnya”. Karena aneka macam planning dan perjuangan yang sering gagal, kesudahannya kau tidak lagi berani menceritakan rencanamu pada orang lain, padahal kau sendiri masih memilikinya dan bahkan sedang dalam proses planning tapi kau lakukan secara diam-diam, alasannya sudah tidak mau lagi mendengar komentar orang akan keberhasilan atau kegagalan rencanamu. Kamu hanya berharap orang-orang cukup puas dengan apa yang mereka liat.
Tuhan, Aku Ingin Lebih Dekat Denga-Mu
Karena aneka macam ketidakpastian dan kegagalan yang terus-menerus membuatmu galau harus melaksanakan apa. Kamu tidak mau lagi berharap pada apa pun, bahkan pada ikhtiarmu, yang kau inginkan hanyalah lebih erat dengan Tuhan, berharap mendapat ketenangan.
Ada banyak hal yang terjadi di luar kuasa kita, tidak ada yang perlu ditakuti. Hanya perlu ikhtiar dan membiarkan dirimu mengalir mengikuti apa yang Tuhan kehendaki, toh waktu terus berlanjut, semua akan berganti. Jangan ingin cepat-cepat hidup sempurna! Ada banyak hal yang harus kau dapatkan dari setiap kesulitan.
Penulis: Santi Rizki Sopianti
Sumber foto: https://pixabay.com/en/metaphor-falling-down-failure-dry-1209691/
Sumber https://www.kazeb.id/