Cerpen : Guno Bilang Saya Bukan Nasi Tapi Hanya Sambal

 Guno Bilang Aku Bukan Nasi Tapi Hanya Sambal  Cerpen : Guno Bilang Aku Bukan Nasi Tapi Hanya Sambal
Kazeb - Pada suatu ketika, ada seorang anak pria yang terbilang tampan rupawan, baik hati dan sangat suka makan, nama anak pria tersebut yaitu guno, beliau yaitu seorang anak dari keluarga yang kurang bisa dan selalu bekerja keras untuk mendapat sesuap nasi.

Sebenarnya guno yaitu anak yang baik, namun sayang sebab dulu beliau malas membaca dan belajar, maka beliau tidak sepintar teman-temanya. Guno sering dihina karena mempunyai goresan pena tangan yang buruk dan susah dibaca oleh orang lain, namun itu tak menciptakan guno resah sebab beliau meyakini bahwa Allah SWT telah menyiapkan rizki bagi setiap orang.


Suguh pemikiran yang sederhana dari guno, namun tentu itu bukan sebuah hal yang patut ditiru, meyakini bahwa Alloh SWT telah mengalokasikan rizki bagi setiap orang yaitu sesuatu yang sangat benar dan harus kita yakini, namun rizki tersebut tidak akan tiba sendiri bila tidak dicari.


Maka dari itu guno pun semakin sadar dengan bertambahnya ilmu serta pengetahuan, maka rezeki juga akan makin meningkat. Pada hasilnya guno pun ulet belajar, namun guno tidak terlalu fokus pada semua pelajaran, guno hanya berfokus pada sebuah seni budaya, olahraga, teori fisika, serta teknik komputer (TKJ).


Singkat dongeng guno lulus dari sekolahnya, guno pun mendapat pekerjaan disebuah perusaahan yang cukup populer dan sudah mempunyai nama besar. Guno merasa canggung dengan teman-temannya yang lainnya sebab mereka semua cerdik dan mempunyai imbas besar.


Berbeda dengan dirinya yang bila menulis saja semua teman-temanya bilang bahwa goresan pena miliknya sangatlah jelek. Namun guno teteap bertahan dari semua hinaan serta bulyan dari teman-temanya. Guno tetap semangat dan terus berguru pada bidang yang paling beliau sukai yaitu teknik komputer.


Pada suatu hari, perusahaan tersebut mengalami perombakan kepemimpinan dan mengharuskan semua anggota perusahaan terkordinir secara sistematis melalui perangkat lunak yang bisa eksklusif di pantau oleh eksekutif perusahaan.


Guno tak ambil pusing sebab beliau memang sudah paham akan hal itu, beliau yakin bahwa suatu dikala semua sisitem pekerjaan akan membutuhkan dan bekerjasama dengan komputer. Teman-temannya yang lainya yang suka menghinanya terlihat begitu kebingungan sebab tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan adanya sistem komputerisasi tersebut.


Sedangkan guno yang sudah terbiasa dengan komputerisasi malah tersenyum seolah tak ada beban, sangat jauh berbeda dengan teman-temanya yang terlihat cukup panik sebab mereka akan dipantau eksklusif oleh eksekutif perusahaan.


Guno yang memang menyukai dunia IT, beliau hapal betul bagaimana cara menciptakan celah supaya setiap kinerjanya terpantau anggun oleh bosnya, dari sana teman-temanya selalu mengelilinginya dan selalu membutuhkanya.


Ketika guno sedang berkumpul dengan teman-temanya yang mendadak menjadi baik kepadanya, guno pun berkata, Saya Bukan Nasi, Saya Hanya Sambal. Guno selalu menyampaikan hal tersebut dengan alasanya tersendiri.


Arti dari kata saya bukan nasi, saya hanya samabal adalah bahwa beliau bukan orang penting yang setiap orang butuhkan, beliau melainkan yaitu sambel, yang tidak semua orang suka, namun kebanyakan orang akan merasa kurang bila dirinya tidak ada.


Akhirnya guno mendapat pekerjaan idamnanya, guno menjadi kepala IT di perusahaan tersebut dan semua teman-teman yang awalnya mengihna dan melecehkan guno, hasilnya menjadi baik kepadanya.


Namun itu tidak menciptakan guno menjadi besar kepala, guno terus berguru dan mengasah kemampuan IT nya semoga makin meningkat lagi, sehingga bisa membantu dan bermanfaat bagi orang lain.


Penulis : Ikhsan

Sumber https://www.kazeb.id/